Jakarta, - Silaturahim atau bertamu ke sejumlah kerabat, sahabat, dan teman sudah menjadi tradisi mayoritas umat Islam selepas shalat Idul Fitri. Bagi sebagian Muslim, waktu berkunjung tidak cukup dilakukan dalam satu atau dua hari. Hal ini karena faktor jarak tempuh yang cukup jauh, atau lantaran banyak kerabat yang perlu dikunjungi.
Maksud dalam tradisi ini tentu cukup mulia. Di samping karena hendak melebur kesalahan dengan cara bermaaf-maafan, menjaga silaturahim juga sangat dianjurkan dalam Islam.
Karena itu, tujuan mulia tersebut hendaknya berbanding lurus dengan sikap yang mulia pula dengan memperhatikan adab atau tata krama saat mengunjungi sanak keluarga ataupun sahabat.
Ustadz M Tatam Wijaya, Penyuluh dan Petugas KUA Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat dalam artikelnya di menyebutkan, ada 10 adab yang mesti diperhatikan saat bertamu di momentum Lebaran Idul Fitri. Kesepuluh adab itu ia kutip dari Kitab Ihya ‘Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali dan Kitab Fashlul Khithab.
1. Niat silaturahim
Niat ini sangat penting, karena segala sesuatu bergantung kepada niatnya. Niat yang dapat ditanam dalam hati sekaligus diekspresikan dalam wujud perbuatan antara lain niat menyambung tali silaturahim, memperkuat ikatan sesama Muslim, dan membahagiakan orang yang dikunjungi.
2. Perhatikan jadwal bertamu
Saat berkunjung atau bertamu hendaknya tidak dilakukan pada waktu istirahat atau saat tuan rumah baru pulang bepergian. Tujuannya agar tidak mengganggu waktu istirahat dan kenyamanannya.
3. Tidak terburu-buru
Saat bertamu juga hendaknya tidak terlalu buru-buru, tetapi juga tidak terlalu lama, kecuali diminta oleh tuan rumah. Kalaupun harus menginap, Rasulullah menganjurkan, paling lama sampai tiga hari.
4. Tidak pilih-pilih
Orang yang ingin bertamu, hendaknya tidak pilih-pilih dan tidak pula membeda-bedakan kelas sosial orang mau dikunjungi.
5. Tak bertujuan mencari makan gratis
Di sini pentingnya menata niat dengan baik. Kalaupun ada jamuan dari orang yang dikunjungi, hendaknya diniati mencari kekuatan ibadah, menuai keberkahan makan bersama, dan sebagainya.
6. Jaga sikap dan sopan santun
Adab ini penting diperhatikan agar selama berkunjung benar-benar khidmat.
7. Bahagiakan tuan rumah
Adab selanjutnya adalah berupaya menunjukkan perbuatan yang membahagiakan tuan rumah. Bahkan, demi membahagiakannya, saat berpuasa sekalipun, tamu diperbolehkan berbuka selama puasa yang ditunaikan adalah puasa sunnah, bukan puasa wajib.
8. Hindari fitnah
Seorang laki-laki hendaknya tidak bertamu ke rumah seorang yang tuan rumahnya perempuan sendirian, kecuali si laki-laki membawa istri atau keluarga istrinya yang lain.
9. Tidak pamer kekayaan
Berkunjung kepada seseorang bukan ajang untuk pamer kekayaan atau barang yang kita miliki. Sebab, penampilan yang berlebihan bisa saja membuat orang yang dikunjungi merasa minder, malu, dan tidak nyaman.
10. Bawa bingkisan
Termasuk membahagiakan tuan rumah adalah membawa bingkisan atau buah tangan, baik untuk si pemilik rumah, keluarga, atau anak-anaknya. Namun ini bukan satu keharusan, sehingga menjadi penghalang tercapainya silaturahim.
Muhasabah: 5 Tanda-Tanda Kematian dalam 100 Hari, 40, 7, 3, dan Mendekati Ajal
Cara Membeli Masker Tidur yang Tepat untuk Kualitas Tidur yang Lebih Baik
Apa Dampak Dahsyat dari Putusnya Akses Internet RI ke Filipina secara Resmi?
Mengapa Atlet Olimpiade Paris 2024 Tidur di Tempat Tidur Karton?
IMSYAK 04:35 | SUBUH 04:45 | DUHA 06:26 | ZUHUR 12:01 |
ASHAR 15:24 | MAGHRIB 17:56 | ISYA 19:09 |
Dalam percintaan, Zodiak Leo akan mengalami kebahagiaan dan keharmonisan pada bulan Juli 2024. Hubungan yang sudah ada akan semakin erat dan stabil. Bagi yang masih single, ada kemungkinan untuk menemukan pasangan yang cocok. Namun, tetap perlu berkomunikasi dengan jujur dan menghargai perasaan pasangan.