Negeri Tiongkok terus memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias AI untuk berbagai aspek kehidupan, dan kini, teknologi tersebut digunakan untuk mengawasi ujian sekolah. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan integritas dan efisiensi dalam proses ujian, serta mengurangi potensi kecurangan.
Sejumlah provinsi di China telah mulai menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau ujian masuk perguruan tinggi nasional, atau gaokao, guna menindak kecurangan dan pelanggaran lainnya. Ujian gaokao adalah ujian yang dianggap paling penting di China, menentukan masa depan generasi muda di negara tersebut. Tahun ini, sebanyak 13,42 juta siswa terdaftar untuk ujian yang dimulai pada hari Sabtu.
Provinsi-provinsi seperti Guangdong dan Hainan di selatan China serta Shandong di timur telah mengadopsi "sistem patroli kecerdasan buatan" untuk mengawasi ujian, dengan tujuan memperkuat pemantauan dan memastikan keadilan.
Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas pendidikan di China telah mengadopsi berbagai teknologi untuk mencegah kecurangan dalam ujian. Misalnya, penggunaan drone untuk mendeteksi aktivitas kecurangan pada tahun 2015. Sejak tahun 2016, kecurangan dalam gaokao dianggap sebagai tindak pidana.
Di Guangdong, AI telah diterapkan di 386 lokasi pemeriksaan untuk mendeteksi kecurangan, plagiarisme, dan perilaku abnormal lainnya melalui analisis data gambar dan video. Jika kelainan terdeteksi, sistem segera memicu alarm yang memperingatkan supervisor untuk mengambil tindakan.
Ujian berlangsung antara 75 dan 150 menit, dengan setiap ruang ujian biasanya diawasi oleh dua pengawas untuk memantau 30 kandidat, sesuai dengan peraturan pemerintah provinsi. Meski pemeriksaan keamanan dan pengawasan online telah dilakukan sejak tahun 2013, kasus kecurangan masih terjadi. Pada tahun 2021, seorang kandidat mengunggah foto soal matematika ke aplikasi pencarian selama ujian berlangsung.
Menurut sebuah makalah yang menganalisis penggunaan AI dalam ujian polisi, tingkat akurasi pengawasan AI kini jauh lebih tinggi dibandingkan pengawasan manusia. Makalah ini menunjukkan bahwa AI memungkinkan pemrosesan video pengawasan dalam jumlah besar dan mempersingkat waktu peninjauan.
Untuk mengembangkan sistem berbasis AI guna mendeteksi kecurangan, data perilaku ujian normal dan abnormal harus dikumpulkan dan diberi anotasi terlebih dahulu. Teknologi visi komputer digunakan untuk menangkap dan memproses gambar lingkungan ujian, serta mengekstraksi fitur visual. Algoritme pembelajaran mesin kemudian melatih fitur gambar ini untuk membuat model yang dapat mengidentifikasi perilaku ujian yang tidak normal, dan diterapkan pada pengawasan ujian secara real-time.
Meski demikian, makalah tersebut juga menjelaskan tantangan yang dihadapi sistem kecerdasan buatan. Meskipun AI dapat memantau secara real-time dan melaporkan kelainan ke tingkat administratif yang berbeda, dalam beberapa kasus mungkin masih diperlukan pelaporan manual karena kontrol ketat pada komunikasi nirkabel di ruang ujian standar.
Sumber: South China Morning Post
Apa Arti Mimpi Mengkafani Orang Meninggal? Simak Penjelasannya!
Mimpi Menimba Air di Sumur Menurut Islam: Makna dan Tafsirnya
Kembali Hadir! Restoran Chinese Otentik Karya Tiga Chef di Paperduck Restaurant
Pertarungan Seru: Brasil vs Peru di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bagaimana Layout Sosial yang Aman Dapat Meningkatkan Kesehatan Masyarakat?
Bagaimana cara menemukan file cadangan WhatsApp di smartphone dan laptop?
Dalam percintaan, Libra akan merasakan kebahagiaan dan keharmonisan. Bagi yang sudah berpasangan, komunikasi yang baik akan memperkuat hubungan. Sementara itu, bagi yang lajang, peluang untuk bertemu seseorang yang menarik sangat besar.