Malatang adalah jenis makanan jalanan yang sedang populer di Indonesia. Makanan ini berasal dari Cina, tepatnya dari Sichuan. Malatang terbuat dari berbagai bahan seperti daging ayam atau daging sapi, udang, tahu, jamur, dan sawi. Untuk membuat kuahnya, Anda bisa menggunakan kaldu ayam atau kaldu sapi yang sudah siap pakai, atau bisa juga menggunakan air kaldu yang dibuat sendiri.
Langkah pertama dalam membuat malatang adalah memotong-motong bahan seperti daging ayam atau daging sapi, tahu, dan jamur menjadi potongan kecil sesuai selera. Kemudian, rebus semua bahan dalam air mendidih hingga matang. Setelah itu, tambahkan sawi dan udang ke dalam rebusan tersebut, dan masak hingga matang.
Selanjutnya, siapkan bumbu-bumbu seperti cabai bubuk, saus tomat, saus sambal, dan kecap manis. Tambahkan bumbu-bumbu tersebut ke dalam kuah rebusan malatang sesuai dengan selera Anda. Jangan lupa untuk mencicipi kuahnya dan sesuaikan rasa sesuai keinginan.
Setelah semua bahan matang dan bumbu sudah tercampur merata, malatang siap disajikan. Anda bisa menyajikannya dengan nasi putih atau mie sebagai pendamping. Tambahkan topping seperti daun bawang cincang, bawang goreng, dan minyak wijen untuk memberikan cita rasa yang lebih lezat.
Demikianlah cara membuat malatang, makanan jalanan Cina yang sedang populer di Indonesia. Selamat mencoba dan nikmati kelezatan malatang yang Anda buat sendiri di rumah!
Mengenal Gunung Telomoyo: Keindahan Alam dan Kebakaran yang Mengguncang
Indonesia vs Swiss U-16: Pertandingan Seru di Pinatar Supercup 2024
Kisah Dzun Nun al-Mishri: Taubat dari Seekor Anak Burung Menuju Jalan Sufi
Sifat Jahiliyah di Era Modern: Narsisme dan Tindakan Kekerasan
7 Tanda Kamu Termasuk Orang Berkelas: Dari Penampilan Hingga Gaya Hidup
Niat Puasa Ayyamul Bidh Rabiul Awal: Hari Pertama Selasa 17 September 2024
Inovasi AI Generatif: Kerja Sama Startup Runway dengan Studio Hollywood
IMSYAK 04:19 | SUBUH 04:29 | DUHA 06:06 | ZUHUR 11:49 |
ASHAR 15:01 | MAGHRIB 17:51 | ISYA 19:00 |
Dalam percintaan, Virgo akan merasakan kedekatan emosional yang lebih dalam dengan pasangan. Bagi yang lajang, peluang untuk menemukan cinta sejati terbuka lebar, terutama di akhir bulan.