, Cilacap - Salah satu fase yang akan dilalui oleh seluruh manusia dari Nabi Adam hingga manusia di zaman akhir adalah fase pengumpulan manusia di Padang Mahsyar, usai hari kehancuran atau kiamat.
Berdasarkan informasi dari Rasulullah SAW, saat semua manusia berada di padang Mahsyar pada Yaumul Mahsyar, kondisi mereka sama yakni tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan. Keadaan ini menggambarkan betapa tidak ada perbedaan status sosial atau kekayaan di hadapan Allah SWT.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW menjelaskan kondisi manusia di hari kiamat yang sangat mengerikan. Aisyah, salah satu istri beliau, mendengarkan dengan seksama dan bertanya tentang bagaimana keadaan pria dan wanita saat itu.
Dalam dialog tersebut, Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah wanita dan pria semuanya berkumpul jadi satu dan saling memandang?” Rasulullah menjawab, “Di sana keadaannya sangat mencekam sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk saling melihat.” (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa menegangkannya suasana di Padang Mahsyar.
Semua manusia di Padang Mahsyar tidak berani melihat kanan kiri. Mereka tertunduk merasa ketakutan sambil menunggu giliran dipanggil oleh Allah SWT untuk dihisab. Seperti yang disebutkan dalam Surat Thaha ayat 111, “Semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus. Sungguh rugi orang yang membawa kezaliman.”
Kondisi di Padang Mahsyar digambarkan sebagai salah satu tempat yang paling mengerikan. Bayangkan, seluruh manusia merinding ketakutan, hatinya berdegup sangat kencang, hingga matanya terbelalak. Dalam hadis lain, Imam Al-Muzani rahimahullah menggambarkan suasana tersebut dengan sangat mendetail.
Setelah hancur, manusia dibangkitkan dan pada hari kiamat, mereka dikumpulkan di hadapan Rabb-Nya. Di masa penampakan amal manusia dihisab, Allah menghitung dengan teliti, sedangkan manusia melupakannya. Hal ini terjadi pada hari yang kadarnya di dunia adalah 50 ribu tahun. Namun, bagi orang beriman, waktu tersebut terasa seperti masa istirahat siang di dunia.
Allah SWT akan memanggil satu per satu manusia untuk dihisab amal perbuatannya selama di dunia. Jika selama di dunia manusia mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan memberi balasan sesuai dengan amalan yang ia perbuat. Amal kebaikannya akan terus diambil oleh Allah SWT selama dihisab hingga habis.
Rasulullah bersabda bahwa yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah sholat. Jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalannya, sedangkan jika sholatnya buruk, maka buruklah seluruh amalannya. Ini menunjukkan betapa pentingnya sholat dalam kehidupan seorang Muslim.
6 Makna Nama Cucu Jokowi yang Mengandung Filosofi Jawa dan Arti Indah
Apa Arti Mimpi Mengkafani Orang Meninggal? Simak Penjelasannya!
Mimpi Menimba Air di Sumur Menurut Islam: Makna dan Tafsirnya
Kembali Hadir! Restoran Chinese Otentik Karya Tiga Chef di Paperduck Restaurant
Pertarungan Seru: Brasil vs Peru di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bagaimana Layout Sosial yang Aman Dapat Meningkatkan Kesehatan Masyarakat?
Dalam percintaan, Libra akan merasakan kebahagiaan dan keharmonisan. Bagi yang sudah berpasangan, komunikasi yang baik akan memperkuat hubungan. Sementara itu, bagi yang lajang, peluang untuk bertemu seseorang yang menarik sangat besar.