Jakarta - Dalam setiap detik kehidupan, kita sering kali lupa bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah pemberian atau karunia Allah SWT. KH Ahmad Bahuddin Nursalim atau Gus Baha, seorang ulama NU terkemuka, mengingatkan kita tentang jasa Allah yang tidak terhingga dalam kehidupan umat manusia.
Dalam salah satu ceramahnya yang sarat makna, Gus Baha mengupas tuntas bagaimana seharusnya kita merenungi peran Allah dalam segala aspek kehidupan. “Pesan saya, kamu harus ingat Allah dulu,” ujarnya dengan tegas.
Ia menjelaskan bahwa sistem kehidupan yang baik, mulai dari keberadaan bumi, oksigen, hingga air, semuanya adalah ciptaan Allah. Tanpa semua itu, kehidupan manusia tidak akan pernah berlangsung dengan baik. Ini adalah pengingat bahwa setiap detik yang kita jalani adalah karunia yang patut disyukuri.
Menurut Gus Baha, meskipun Islam menganjurkan untuk menghargai sistem sosial yang baik, tetaplah jasa Allah yang harus ditempatkan sebagai yang utama. “Nomor satu itu jasa Allah, bukan yang lain,” tegasnya. Pandangan ini menegaskan bahwa kita tidak boleh melupakan peran Allah dalam setiap keberhasilan yang diraih.
Dalam ceramahnya, Gus Baha mengutip surat Al-Waqiah untuk menguatkan pesan tersebut. Ia menjelaskan ayat-ayat yang menggambarkan bagaimana Allah memberikan kehidupan pada benih yang ditanam manusia di bumi. “Ketika kamu menanam benih, apakah kamu yang menghidupkan atau Aku?” ujarnya, mengutip firman Allah SWT.
Pesan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kita sering kali hanya berperan sebagai perantara dalam proses kehidupan. Allah-lah yang sebenarnya menjadi sumber utama dari segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Gus Baha juga menyinggung bagaimana Allah memiliki kekuasaan mutlak atas segala ciptaan-Nya.
“Kalau saya mau, tak hancurkan semuanya,” tambahnya, mengutip firman Allah. Pemahaman ini penting untuk mengingatkan kita agar tidak sombong terhadap apa yang dimiliki. Setiap pencapaian dan keberhasilan adalah karena izin Allah semata.
Untuk semua ini, Gus Baha menegaskan bahwa langkah pertama adalah dengan selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah, sekecil apa pun itu. Ia juga mengingatkan bahwa kita tidak boleh terlalu percaya diri dengan kemampuan diri sendiri. “Kita hanya menanam, Allah yang menghidupkan,” katanya. Kalimat ini menjadi pengingat bahwa kita tidak berdaya tanpa pertolongan dari Sang Pencipta.
Selain itu, Gus Baha mengajak umat untuk selalu menjaga hubungan dengan Allah. Dengan memperbanyak doa dan zikir, seseorang dapat lebih mudah menyadari betapa besar jasa Allah dalam hidupnya. Dalam ceramah ini, Gus Baha juga menekankan pentingnya keikhlasan dalam setiap tindakan.
Segala sesuatu yang dilakukan harus dilandasi dengan niat untuk mencari ridha Allah semata. Pesan-pesan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Segala yang dimiliki manusia pada akhirnya akan kembali kepada Allah.
Di penghujung ceramahnya, Gus Baha mengingatkan bahwa jasa Allah harus selalu diingat, baik dalam keadaan senang maupun sulit. “Segala sesuatu yang baik datangnya dari Allah, maka kembalilah kepada-Nya dalam setiap keadaan,” ujarnya. Ceramah ini memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya menyadari peran Allah dalam kehidupan.
Dengan memahami hal ini, umat Islam diharapkan dapat menjalani hidup dengan lebih tawadhu dan penuh rasa syukur. Pada akhirnya, pesan Gus Baha ini mengajak kita untuk selalu mengingat jasa Allah dalam segala hal. Dengan begitu, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan terhubung dengan Sang Pencipta.
Mengapa Abah Guru Sekumpul Menolak Hadiah Setandan Pisang dari Santri?
Cara Doa Cepat Dikabulkan Menurut Buya Arrazy Hasyim Tanpa Menunggu Waktu Mustajab
PSG vs Nantes: Pertarungan Seru di Ligue 1 yang Tak Terlupakan
Kisah Karomah Mbah Hamid Pasuruan dan Santri yang Tak Menyadari Nabi Khidir
3 Syarat Tobat yang Diterima Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Mengapa Menperin Menolak Proposal Apple Rp 1,5 Triliun untuk iPhone 16?
Trik Mudah Agar Nasi yang Dimasak Selalu Enak dan Tahan Lama
Prediksi Pertandingan Zwolle vs Sparta Rotterdam: Siapa yang Akan Menang?
KH Saifuddin Zuhri dan Karomah Mbah Mangli: Pelajaran Berharga dari Seorang Wali
Dalam hal percintaan, Sagitarius akan merasakan kebahagiaan dan kedekatan dengan pasangan. Bagi yang lajang, peluang untuk bertemu seseorang yang menarik sangat tinggi, terutama di akhir bulan.