, Jakarta - Kisah menarik tentang KH Saifuddin Zuhri dan Mbah Mangli, atau KH Hasan Asy'ari, masih menjadi perbincangan hangat hingga saat ini. Cerita ini bukan hanya sekadar kisah biasa, tetapi menyimpan banyak pelajaran berharga tentang kearifan seorang wali dan adab yang seharusnya kita junjung tinggi.
Suatu ketika, di Bandara Ahmad Yani, Semarang, KH Saifuddin Zuhri secara tak terduga bertemu dengan Mbah Mangli. Pertemuan ini berlangsung tanpa rencana, namun menghadirkan momen yang tak terlupakan. Dalam pertemuan tersebut, Mbah Mangli memberikan sejumlah uang yang cukup besar kepada KH Saifuddin Zuhri, cukup untuk membeli tiket pesawat Garuda bolak-balik Jakarta-Semarang.
Setibanya di rumah, KH Saifuddin Zuhri menceritakan kepada istrinya tentang uang yang diberikan Mbah Mangli. Ia pun sempat berkomentar dengan rasa penasaran, "Mbah Mangli punya banyak uang, dari mana ya? Kerjanya apa?" Pikirannya melayang-layang, mencoba mencari tahu sumber kekayaan Mbah Mangli.
Tak disangka, seminggu kemudian, Mbah Mangli tiba-tiba berkunjung ke rumah KH Saifuddin Zuhri di Jakarta. Kehadirannya bukan hanya membawa kejutan, tetapi juga jawaban atas pertanyaan yang sempat mengganggu pikiran KH Saifuddin Zuhri. Dalam kunjungan itu, Mbah Mangli membuka kantong berisi berlian dan menjelaskan, "Ini harganya sekian juta, yang ini sekian juta. Bisnis saya jualan berlian. Jadi, kalau saya memberi kamu uang saku segitu, itu masih kecil," ujarnya sambil tersenyum.
Mendengar penjelasan itu, KH Saifuddin Zuhri merasa bersalah. Ia menyadari bahwa dirinya telah menggunjing Mbah Mangli. Dengan penuh kerendahan hati, ia meminta maaf, "Maaf, Mbah. Saya kemarin menggunjing soal uang itu." Mbah Mangli hanya tersenyum dan menerima permintaan maaf tersebut, menunjukkan betapa luas hati seorang wali Allah dalam menghadapi berbagai situasi.
KH Hasan Asy'ari atau Mbah Mangli dikenal sebagai Mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Ia juga merupakan pengikut Tarekat Alawiyah. Sosoknya dihormati sebagai wali Allah yang berasal dari Magelang, dengan kehidupan yang sederhana namun penuh hikmah. Kisah ini mengajarkan kita untuk tidak menilai orang lain berdasarkan asumsi semata, karena apa yang terlihat di permukaan belum tentu mencerminkan keseluruhan realitas.
Selain itu, cerita ini juga menggambarkan pentingnya sikap tawadhu dan lapang dada. KH Saifuddin Zuhri dengan rendah hati mengakui kesalahannya, sementara Mbah Mangli menunjukkan kebesaran hati dengan memaafkan. Sebagai umat Islam, menjaga lisan dari gunjingan merupakan salah satu hal yang ditekankan dalam ajaran agama. Firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 12 mengingatkan kita, "Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain."
Kisah ini juga menunjukkan bahwa keberkahan rezeki seseorang tidak hanya tergantung pada usaha, tetapi juga pada hubungan dengan Allah. Mbah Mangli, dengan kesederhanaannya, mampu menunjukkan bahwa keberkahan itu nyata dan dapat dirasakan oleh siapa saja yang menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia.
Melalui kisah ini, kita diajak untuk selalu introspeksi diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah serta sesama. Keteladanan Mbah Mangli dan KH Saifuddin Zuhri memberikan inspirasi untuk menjalani hidup dengan lebih bijaksana dan penuh rasa syukur. Semoga kisah ini menjadi pengingat untuk kita semua agar senantiasa menjaga lisan, menghindari prasangka buruk, dan memperbanyak amal kebaikan. Sebab, kebaikan yang kita tanam hari ini akan menjadi bekal berharga di akhirat kelak.
Mengapa Abah Guru Sekumpul Menolak Hadiah Setandan Pisang dari Santri?
Cara Doa Cepat Dikabulkan Menurut Buya Arrazy Hasyim Tanpa Menunggu Waktu Mustajab
PSG vs Nantes: Pertarungan Seru di Ligue 1 yang Tak Terlupakan
Kisah Karomah Mbah Hamid Pasuruan dan Santri yang Tak Menyadari Nabi Khidir
3 Syarat Tobat yang Diterima Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Mengapa Menperin Menolak Proposal Apple Rp 1,5 Triliun untuk iPhone 16?
Trik Mudah Agar Nasi yang Dimasak Selalu Enak dan Tahan Lama
Prediksi Pertandingan Zwolle vs Sparta Rotterdam: Siapa yang Akan Menang?
KH Saifuddin Zuhri dan Karomah Mbah Mangli: Pelajaran Berharga dari Seorang Wali
Dalam hal percintaan, Sagitarius akan merasakan kebahagiaan dan kedekatan dengan pasangan. Bagi yang lajang, peluang untuk bertemu seseorang yang menarik sangat tinggi, terutama di akhir bulan.