Cara Kirim Doa Kepada Orang yang Telah Meninggal Sesuai Tuntunan Islam

Mengirim doa kepada orang yang meninggal adalah merupakan bagian dari yang harus dilakukan orang masih hidup. Orang yang meninggal selalu membutuhkan kiriman doa-doa. Juga seluruh doa-doa yang dikirimkan oleh orang hidup ditujukan kepada orang meninggal akan tersampaikan. Akan sampai dan membantu melapangkan kuburnya.

Adapun cara-cara untuk mengirimkan doa-doa tersebut kepada orang meninggal.

1. Mendoakan
Saat pertama kali mendengar seseorang meninggal juga bisa langsung didoakan. Sudah dianjurkan untuk langsung mendoakannya melalui ucapan, sebagai berikut:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.

Artinya: “Sesungguhnya kami itu milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah SWT.”

2. Mengirim hadiah Fatihah
Saat mengirimkan hadiah fatihah ini ialah dengan menyebut nama seorang yang meninggal tersebut. Untuk kemudian dikirimkan hadiah fatihah kepada si mayit atau orang yang telah meninggal tersebut. Atau biasa disambungkan di pengantar sebelum diberi hadiah atau dikirim bacaan fatihah.

Cara membaca Al Fatihah yang pertama ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW, kemudian guru-guru, dan orangtua yang sudah meninggal atau ahli kubur yang akan dikirim fatihah.

إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلّهِ لهُمُ الْفَاتِحَةُ

Ila hadrotin nabiyil musthofa muhammadin Shollallahu 'alaihi wasallam, wa alihi wa shohbihi syaiun lillahi lahumul fatihah..

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدنَا شَيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَلْفَاتِحَة

Tsumma ila hadroti ikhwanihi mibal anbiyaai wal mursaliin wal awliyaai wasyuhadaai washoolihiina washohaabati wattabi'iina wal 'ulamaai wal mushonnifiina wa jamii'il malaaikatil muqarrabiin, khushushon sayyidina syech abdul qadir al jailani radhiya Allahu 'anhu al fatihah...

3. Tahlil

Hal ini pasti sudah tidak asing lagi. Ialah dengan membuat acara tahlil untuk atau ditujukan kepada orang yang telah meninggal. Yang langsung serangkaian doa dan bacaan tahlil untuk si mayit.

4. Ziarah
Bagian ini tentunya juga hampir dilakukan setiap orang saat merindukan orang yang telah meninggal. Dengan mengunjungi makamnya seraya mendoakannya. Melalui ziarah pula, doa-doa yang dikirimkan atau dipanjatkan akan langsung tersampaikan atau didengar langsung oleh orang yang telah meninggal.

Seperti yang dijelaskan oleh Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain berikut yang artinya:

“ Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan memintakan ampunan kepada Allah (istighfar) kepada mereka."

Sementara itu dalam riwayat yang lain seperti yang dikemukakan oleh Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab yang sama, dikatakan bahwa di alam kubur, orang yang meninggal dunia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan berupa doa. Orang yang sudah meninggal itu menanti datangnya doa dari anaknya, saudara atau sahabatnya. Saat dirinya mendapatkannya, maka itu lebih ia sukai ketimbang dunia dengan seluruh isinya.

“ Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan—kal ghariqil mughawwats dengan diharakati fathah pada huruf wawunya yang bertasdid, yaitu orang yang meminta pertolongan—ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya.'"

(alvain shinta/n)