Cara Mencari F Tabel, Berikut Pengertian dan Contohnya

F tabel umumnya digunakan ketika sedang melakukan penelitian kuantitatif. Di dalam F tabel ini, kamu perlu melakukan pengolahan dan juga analisis data yang sangat rinci dan cukup rumit. Pada kesempatan ini kita akan belajar tentang Cara Mencari F Tabel dengan Penjelasan dan Contohnya.

Pengertian F Tabel

F Tabel ini adalah salah satu metode yang banyak digunakan di dalam ilmu statistik. F Tabel merupakan nilai yang digunakan sebagai pembanding F hitung dalam analisis-analisis varians. Hal ini adalah karena F hitung adalah produk dari analisis varians. Uji F dilakukan pada setiap penelitian yang meganalisis varians atau uji parametris terhadap perbedaan varians antar kelompok.

F tabel ini adalah nilai tertentu yang kegunaannya adalah sebagai pembanding, apakah pengujian F hitung hasilnya signifikan ataupun tidak. F Dalam uji F, akan ada yang namanya F hitung.

F hitung ini seringkali ditemukan pada beberapa uji yang berprinsip anova, uji regresi linier atau uji regresi data panel. Tabel sebetulnya dapat dihitung manual maupun menggunakan system SPSS, namun pembahasan kali ini akan melihat F tabel lengkap mulai dari titik presentase probabilita 0.01 hingga 0.25.

Cara Mencari F Tabel dan Contohnya

Cara mencari  F Tabel manual dapat dilakukan dengan cara yang relatif mudah. Hanya saja mungkin kawan-kawan dan para pembaca belum mengerti atau belum tiba waktunya mengerti. Pada kesempatan ini kami akan coba membuat sahabat semuanya mengerti. Kamu dapat mencari F Tabel dengan menggunakan aplikasi Excel atau SPSS.

Caranya adalah dengan melakukan langkah perhitungan atau compute transform. Buka aplikasi SPSS kamu.

- Setelah itu buatlah 2 buah variable di dalam tab variable view. Beri nama misalnya DF1 dan DF2 dengan type numeric.

- Kemudian pada data view silahkan anda isi dengan sembarang angka, namun sebaiknya pada DF 1 isi dengan angka yang kecil dan DF 2 dengan angka yang besar. Contohnya adalah sebagai berikut:

Mengapa DF1 harus kecil dan DF 2 harus lebih besar? Hal ini adalah pada kegunaannya dalam pengujian Uji F, DF1 itu adalah sebagai numerator atau penyebut dan DF2 sebagai denumerator atau pembilang. Contoh adalah pada uji regresi linear, dimana DF1 sebagai penyebut adalah menunjukkan jumlah banyaknya variable bebas. Sedangkan denumerator menunjukkan jumlah observasi atau jumlah sampel dikurangi jumlah variable bebas dikurangi.

Misalnya, apabila jumlah variable bebas ada 3 dan jumlah sampel ada 250, maka DF1 adalah 3 dan DF 2 adalah 250-3-1 sama dengan 246. Untuk hal ini akan dibahas lebih jauh di bawah nanti.

- Selanjutnya pada menu SPSS, klik menu Transform -> Compute Variable. Jika jendela compute variable sudah terbuka, maka pada kolom target variable anda beri nama misalnya: f tabel. Kemudian pada Numeric Expression, anda ketikkan formula: IDF.F(0.05,DF1,DF2). Tampilannya seperti di bawah ini:

Angka 0,05 merupakan batas kritis atau probabilitas 0,05 atau 5%, yang artinya tingkat kesalahan 5% atau derajat kepercayaan 95%. Angka 5% ini didapat dari perhitungan 100%-95%.

Cara Membaca F Tabel Dan F Hitung

Agar lebih mudah memahami cara menghitung F Tabel, kita ambil contoh pada uji regresi linear berganda. Saat kita melakukan uji regresi linear berganda, pasti kita menghitung uji f sebagai parameter dalam uji simultan. Uji simultan disini yaitu untuk menilai apakah sekumpulan variable bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variable terikat.

Apabila f hitung lebih dari f tabel maka disimpulkan bahwa hipotsis simultan terima H1 atau yang berarti sekumpulan variable bebas terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap variable terikat. Begitu sebaliknya jika f tabel kurang dari f hitung maka sekumpulan variable bebas tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap variable terikat atau terima H0.

(m. taufik naufal/nf)