Kisah RA Kartini Ingin Berikan Beasiswa ke Belanda kepada Haji Agus Salim

"Keduanya sama-sama pahlawan"

Life | 30 January 2023, 07:30
Kisah RA Kartini Ingin Berikan Beasiswa ke Belanda kepada Haji Agus Salim

Raden Ajeng (RA)  Kartini sampai saat ini dikenal sebagai tokoh emansipator wanita di masa kolonial. Kala itu, dengan semangat perjuangannya yang tanpa henti, menyuarakan emansipasi wanita. Jasanya pun terus dikenang hingga detik ini.

Tak hanya masalah emansipasi wanita, Kartini rupanya juga sangat peduli dengan pendidikan para pribumi. Ia pun bahkan sebenarnya sempat ingin melanjutkan studinya ke Belanda untuk mewujudkan cita-citanya sebagai dokter, seperti penuturan Muhidin M. Dahlan dalam podcast di mojok.co.

Tapi apa daya, saat usianya genap 13 tahun, Kartini harus rela putus sekolah. Harapannya untuk lanjutkan studi ke Belanda pun juga kandas lantaran ia dipingit.

Rencana Kartini untuk belajar ke Belanda diketahui juga dibiayai atau dapat beasiswa dari pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kartini pun akhirnya harus mau merelakan cita-citanya lantaran pingitan itu.

1. Kartini Memuji Kepandaian Agus Salim

Kartini yang kala itu mendapatkan beasiswa ke Belanda akhirnya batal berangkat karena harus menikah. Agar tak sia-sia, dia ingin beasiswa itu dialihkan ke orang lain yang diketahui punya kemampuan dan kecerdasan luar biasa, yakni Agus Salim.

Pada 1903 Kartini pun menulis sepucuk surat kepada sahabatnya Ny. Abendanon untuk membujuk suaminya (Mr JH Abendanon) agar mengalihkan beasiswa untuknya kepada Agus Salim. Kala itu dia tahu Agus Salim yang cerdas mengajukan beasiswa untuk belajar ilmu kedokteran ke negeri Belanda.

Daun.id

RA Kartini / Sumber: titikduanet.com

"Saya punya suatu permohonan yang penting sekali untuk nyonya, tapi sesungguhnya permohonan itu ditunjukan kepada Tuan (Abendanon). Maukah Nyonya meneruskannya kepadanya?," tulis Kartini seperti terangkum dalam buku kumpulan suratnya, "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Kartini melanjutkan, kami tertarik sekali kepada seorang anak muda. Kami ingin melihat dia dikaruniai bahagia. Anak muda itu namanya Salim, dia orang Sumatera asal Riau, yang dalam tahun ini mengikuti ujian penghabisan sekolah menengah HBS, dan ia keluar sebagai juara.

Juara pertama dari ketiga-tiga HBS. "Anak muda itu ingin sekali pergi ke Negeri Belanda untuk belajar menjadi dokter. Sayang sekali, keadaan keuangannya tidak memungkinkan. Gaji ayahnya cuma F 150 –sebulan."

Kartini meyakinkan Ny. Abandanon bahwa dengan ilmunya nanti, Agus Salim akan memberikan kontribusi yang bernilai tinggi kepada bangsanya.

2. Agus Salim Menolak Tawaran Beasiswa dari Kartini

Pada 1906, Agus Salim diketahui kemudian berangkat ke Arab untuk bekerja sebagai penerjemah di konsulat Belanda. Di sana dia memanfaatkan waktu luang untuk berguru kepada Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, imam besar Masjidil Haram, guru Ahmad Dahlan dan Hasyim Asyari.

Sepulang dari Arab, Agus Salim mendirikan sekolah, bekerja pada pemerintah, lalu keluar dan aktif sebagai politisi di PSI.

Salah seorang adiknya, Abdoel Chalid Salim dalam buku, "Lima Belas Tahun Digul" bersaksi bahwa sang kakak adalah ahli filsafat yang bijaksana dengan pengetahuan yang amat luas. Jiwa Agus Salim tak terkekang oleh soal duniawi.

Daun.id

Haji Agus Salim / Sumber: titikduanet.com

Dia adalah tokoh yang konstruktif dan memiliki selera humor tinggi.

"Sungguh nikmat mendengar uraian pandangan beliau. Selalu banyak sekali soal yang hendak dibincangkan olehnya, dan sering ia menunjukkan humornya," kata Chalid.

3. Menolak untuk Jadi Ambtenar (Pegawai Negeri)

Sedangkan menurut Muhidin M. Dahlan, selain karena sungkan, Agus Salim menolak tawaran beasiswa ke Belanda itu karena tak mau jadi Ambtenar atau kalau saat ini disebut; pegawai negeri.

Daun.id

ilustrasi RA Kartini/ Sumber: Wikped

Ya, karena saat itu jika ada pelajar yang diberikan beasiswa, maka saat lulus kelak harus ikut bekerja dan berkontribusi untuk pemerintah kolonial Hindia Belanda

(abdul mufid/nf)


Rekomendasi untuk Anda

Berita Terbaru

JADWAL SHOLAT HARI INI

KAMIS, 28 MARET 2024 (JAKARTA PUSAT)
IMSYAK 04:31 SUBUH 04:41 DUHA 06:18 ZUHUR 12:00
ASHAR 15:14 MAGHRIB 18:02 ISYA 19:11  

Zodiak Aries Hari Ini

Percintaan

Percintaan Aries pada bulan Maret 2024 akan menjadi penuh gairah dan emosional. Hubungan yang sudah ada dapat mengalami beberapa perubahan dan tantangan, tetapi dengan komunikasi yang baik, Aries dapat memperkuat ikatan mereka. Bagi yang masih single, ada kemungkinan untuk bertemu seseorang yang menarik dan memulai hubungan baru.



Aries Selengkapnya