Opera Memperkenalkan Browser Neon Berbasis AI

Opera Memperkenalkan Browser Neon Berbasis AI

Opera meluncurkan browser Neon yang berfokus pada AI dengan fitur inovatif untuk pengalaman browsing yang lebih cerdas.

Opera, perusahaan pembuat browser terkenal, baru saja meluncurkan browser terbarunya yang berfokus pada AI, bernama Neon. Browser ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam menciptakan aplikasi melalui perintah AI dan membuat perintah berulang dengan fitur yang disebut 'cards'. Dengan langkah ini, Opera bergabung dengan perusahaan lain seperti Perplexity dan The Browser Company yang berusaha menghadirkan browser berbasis agen.

Pengumuman pertama tentang Neon dilakukan pada bulan Mei, namun saat itu browser masih dalam tahap pratinjau tertutup. Kini, Opera mulai mengirimkan undangan kepada sejumlah pengguna terpilih yang dapat menggunakan browser ini dengan biaya $19,99 per bulan. Krystian Kolondra, EVP Browsers di Opera, menyatakan, 'Kami membangun Opera Neon untuk diri kami sendiri - dan untuk semua orang yang menggunakan AI secara ekstensif dalam keseharian mereka. Hari ini, kami menyambut pengguna pertama yang akan membantu membentuk masa depan browsing berbasis agen bersama kami.'

Fitur Inovatif Neon

Neon memiliki beberapa fitur kunci yang menarik. Pertama, terdapat chatbot sederhana yang dapat Anda ajak bicara untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan Anda. Fitur yang lebih canggih dari browser ini disebut Neon Do, yang akan membantu Anda menyelesaikan tugas. Misalnya, Neon dapat merangkum blog Substack dan memposting ringkasannya ke saluran Slack.

Karena browser ini memiliki konteks dari riwayat penjelajahan Anda, Anda juga dapat memintanya untuk mengambil detail dari video YouTube yang Anda tonton minggu lalu atau postingan yang Anda baca kemarin. Browser baru Opera ini juga dapat menulis cuplikan kode, yang berguna untuk membuat laporan visual dengan tabel dan grafik.

Kemampuan Kartu dan Organisasi Tab

Fitur lain yang menarik adalah kemampuan untuk membuat perintah berulang menggunakan 'cards'. Bayangkan ini seperti IFTTT (IF This Then That) dari perintah AI. Anda dapat menggabungkan kartu seperti 'pull-details' dan 'comparison-table' untuk membuat perintah baru untuk membandingkan produk di berbagai tab.

Seperti di Dia, Anda dapat membuat Kartu Anda sendiri atau menggunakan yang dibuat oleh komunitas. Opera Neon juga menghadirkan fitur organisasi tab baru yang disebut Tasks, yang merupakan ruang kerja berisi obrolan AI dan tab. Fitur ini lebih mirip dengan Tab Groups yang digabungkan dengan fitur workspaces dari Arc Browser, yang memiliki konteks AI tersendiri.

Dalam demo yang ditampilkan, Opera menunjukkan Neon menyelesaikan tugas seperti memesan bahan makanan untuk Anda. Namun, kita tahu bahwa demo seringkali tidak mencerminkan skenario dunia nyata, terutama dengan produk AI. Itu berarti Neon harus membuktikan klaimnya dalam kehidupan nyata.

Dengan peluncuran ini, Opera bersaing langsung dengan produk seperti Comet dari Perplexity dan Dia. Perusahaan teknologi besar seperti Google dan Microsoft juga menambahkan lebih banyak fitur berbasis AI ke browser mereka. Berbeda dengan para pesaingnya, Opera memposisikan Neon sebagai produk untuk pengguna tingkat lanjut dengan langganan bulanan.


Rekomendasi Artikel