Kisah Mulia Masikah, Pelacur yang Bertaubat dan Penyebab Turunnya Wahyu

"Berikut ini adalah kisah haru Masikah yang bertaubat menuju jalan Allah SWT yang lurus."

Showbiz | 06 February 2023, 07:42
Kisah Mulia Masikah, Pelacur yang Bertaubat dan Penyebab Turunnya Wahyu

Perbuatan Keji Abdullah bin Ubai bin Salul

Suatu ketika, Abdullah bin Ubai bin Salul seorang tokoh kaummunafik sedang beristirahat untuk melepaskan penat lelahnya, Namun tiba-tiba ia terganggu karena penjaga rumah mengetuk pintu. Ibnu Salul pun kemudian terbangun dan melihat penjaga bermuka sedih di hadapannya.

Penjaga itu membawa segenggam uang yang merupakan hasil kerja pegawainya, namun Ibnu Salul kecewa kerana uang itu jumlahnya tidak seperti yang diharapkan. “Sesungguhnya, wang sebanyak ini adalah hasil kerja setengah hari bukan hasil kerja sehari penuh,” ujar Ibnu Salul marah.

Tidak ingin dituduh menggelapkan wang, maka penjaga rumah itu terus mencela, “Tahukah tuan, kenapa penghasilan tuan sekarang ini menurun?”

“Ya, aku tahu! Semua ini gara-gara Muhammad telah merampas kedudukanku. Ia menjadikan orang-orang menjauhi hamba-hamba wanitaku lantaran daripada mereka terpengaruh ajaran-ajaran yang diserukan oleh Muhammad.” Bersamaan dengan itu, Ibnu Salul mendengar suara orang memanggil namanya.
Daun.id

unplash.com

Ia kemudian menyuruh penjaga rumah untuk melihat siapa yang datang dan penjaga rumah cepat-cepat keluar. Setelah keluar, penjaga rumah mendapati bahwa beberapa orang daripada Bani Tamim yang berkunjung ke Madinah. Mereka adalah para pembesar daripada Bani Tamim yang selalu menginap beberapa hari di tempat Ibnu Salul untuk bersenang-senang setiap kali mereka kembali berdagang atau perjalanan dari Syam.

“Di manakah tuanmu, Ibnu Salul?” Tanya salah seorang daripada mereka.

“Ada di dalam,” jawab penjaga rumah.

Tanpa ragu, para pembesar Bani Tamim itu langsung masuk rumah. Ibnu Salul cepat-cepat menyembunyikan uang yang ia bawa, lalu segera keluar untuk menemui mereka. Ibnu Salul menyambut dengan hormat dan mereka pun membalas.

“Manakah perempuan yang dulu pernah kamu hantar untuk kami?” Tanya seorang lelaki di antara para pembesar Bani Tamim itu.

“Perempuan yang mana, ya? Mereka itu ramai,” jawab Ibnu Salul.

“Budak perempuan kamu yang paling cantik!”

“Apakah dia itu Masikah?” Tanya Ibnu Salul.

“Ya, dia! Tidak salah lagi” jawab seorang lelaki, dengan riang.

“Nanti akan kami hantarkan dia untuk kamu semua bersama yang lain jika mereka mau.”

“Cepatlah, wahai Abul Hubab, cepatlah! Nanti kami akan memberikan uang sebagai upah kepadanya.”

Tidak sabar ingin segera mendapat upah, Ibnu Salul pun menyuruh penjaga rumah untuk memanggil Masikah serta hamba-hamba wanita yang lain. Tetapi penjaga rumah berkata, “Masikah tidak mau lagi melakukan perkara itu, tuan.”

“Bagaimana perkara itu bisa terjadi?” Tanya Ibnu Salul gusar.

“Hal ini berlaku sejak hari ini, Tuanku. Dia telah meluruskan fikirannya.”

Ibnu Salul pun bangkit, pergi ke kamar Masikah dan dan membuka pintu dengan kakinya. Tetapi betapa terkejutnya Ibnu Salul, semasa ia menjenguk ke bilik ternyata didapati bahawa Masikah, hamba wanita yang beliau miliki sedang menunaikan solat. Ibnu Salul tercekat, melihat perubahan yang terjadi pada Masikah.

Maka tanpa banyak kata, Ibnu Salul mendekati dan mencela Masikah dengan kasar. “Celaka kamu! Muhammad rupanya telah mempengaruhi kamu!”

“Tidak!” jawab Masikah setengah terkejut.

“Baginda Rasulullah SAW telah menunjukkan jalan terang padaku tentang kebenaran.”

Jawaban Masikah menyebabkan Ibnu Salul marah. Dia kembali menyiksa, mendera dan menyepak Masikah dengan kakinya hingga terluka. Kemudian Ibnu Salul keluar sambil mendengus geram dan kecewa. Penjaga yang melihat itu pun berkata, “Biar aku berbicara kepadanya Tuan, agar ia bisa menjadi kembali seperti sediakala.”

Penjaga rumah Ibnu Salul kemudian masuk ke dalam kamar Masikah bersama seorang wanita. Ketika dia melihat keadaan Masikah sedang terluka, ia turut iba. Wanita yang menemani penjaga rumah kemudian menyuruh membalut luka Masikah dan mengambilkan sedikit buah. Ketika di dalam kamar penjaga rumah itu kemudian bertanya tentang apa yang diperbuat oleh Ibnu Salul pada Masikah dan menjelaskan bahawa orang-orang daripada Bani Tamim yang menghendaki Masikah itu akan memberikan harta sebagai tebusan bagi anaknya kelak jika Masikah melahirkan bayi.

“Demi Allah! Aku tak akan menderhakia terhadap Allah lagi walaupun tubuhku dipotong-potong!” Tegas Masikah.

Masikah Menemukan Jalan yang Lurus

Daun.id
unplash.com


Masikah telah lama menjadi hamba wanita Ibnu Salul, yaitu bekerja dalam perkara yang buruk, dijadikan sebagai pelampiasan nafsu para lelaki yang membutuhkan kesenangan. Sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, Ibnu Salul sudah memaksa hamba-hamba wanita daripada kaum Yahudi dan yang lain, termasuk Masikah. 

Secara sembunyi-sembunyi, Masikah mendekati wanita-wanita dari kaum Anshar agar dia mendapatkan keterangan jelas jelas tentang Islam. Dari ayat-ayat Al-Quran yang didengar daripada wanita-wanita Anshar itu akhirnya hati Masikah mendapat cahaya terang, dan seiring waktu Masikah pun semakin mengenali Islam.

Menyadari bahwa ia memiliki banyak dosa, maka Masikah bertanya tentang seseorang yang telah berbuat dosa. Ia mendapat jawapan, bahwa pintu-pintu harapan untuk bertaubat kepada Allah itu sentiasa terbuka, sebagaimana bunyi firman Allah yang dia dengar pada surah az-zumar 53:

“Katakanlah (wahai Muhammad): “Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; Sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”

Maka Masikah memutuskan untuk bertaubat agar mendapat ampunan dosa dari Allah SWT. Akhirnya ketika malam tiba, sementara hamba-hamba wanita lain sedang hanyut dalam buaian kesenangan, Masikah keluar dari rumah Ibnu Salul, secara diam-diam. Dalam kegelapan itu, Masikah dapat keluar dari rumah dengan selamat, namun setelah Masikah keluar, dia menjadi buntu dan bingung, “ke mana saya harus pergi?”


Hidayah Masikah Untuk Bertaubat

Pada kebingungannya itu, Masikah teringat dengan wanita tua yang pernah membuat dia sempat mendengar mengenai Al-Quran, mengenali Islam dan mendapatkan hidayah Allah SWT. Masikah kemudian pergi ke rumah wanita tua tersebut, yang tinggal seorang diri. Mengetahui kedatangan Masikah, wanita tersebut menerima masikah dengan terbuka.

Pada esok paginya, perempuan itu menghantar Masikah pergi ke masjid untuk menemui Rasulullah SAW. Bersamaan dengan tibanya Masikah yang dihantar di masjid, waktu itu juga Abu Bakar pun keluar dari masjid tersebut. Abu Bakar kemudian berhenti, melihat wanita yang mengalami luka-luka. 

Kemudian wanita tua yang menghantar Masikah bercerita bahwa semua itu adalah perbuatan Ibnu Salul yang memaksa Masikah untuk melacur. Abu Bakar kemudian masuk kembali ke masjid untuk menemui Rasulullah SAW dan bercerita apa yang dialami Masikah. Rasulullah diam seketika, sebelum kemudiannya telah turun wahyu daripada Allah SWT turun pada Rasulullah SAW. Wahyu tersebut berbunyi;

Sementara itu, Masikah menyedari bahwa ayat yang turun tersebut adalah berkaitan dengan dirinya, maka hati Masikah semakin teguh kepada Agama Islam. Kemudian berita tentang Masikah pun tersebar dan orang ramai mengetahui mengenai maksud dan tindakan daripada Abdullah bin Ubai bin Salul yang zalim.

(m. taufik naufal/nf)


Rekomendasi untuk Anda

Berita Terbaru

JADWAL SHOLAT HARI INI

KAMIS, 25 APRIL 2024 (JAKARTA PUSAT)
IMSYAK 04:26 SUBUH 04:36 DUHA 06:15 ZUHUR 11:53
ASHAR 15:14 MAGHRIB 17:50 ISYA 19:01  

Zodiak Taurus Hari Ini

Percintaan

Pada bulan April 2024, hubungan percintaan Taurus akan mengalami beberapa tantangan. Komunikasi yang buruk dan perbedaan pendapat dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan. Namun, dengan komitmen dan upaya yang tepat, Anda dapat mengatasi masalah ini dan memperkuat hubungan Anda.



Taurus Selengkapnya