istimewa
Suatu hari, beliau sekeluarga mengunjungi rumah tersebut, dan setibanya di sana, istri dan anak-anaknya langsung memasuki rumah indah itu. Tetapi Sayyid Alawi tidak langsung masuk, Beliau malah tertegun melihat murid-murid di samping rumahnya melaksanakan kegiatan belajar mengajar di luar ruangan. Ketika Sayyid Alawi bertanya apa penyebabnya, para guru dan murid menjawab bahwa gedung sekolah mereka telah habis masa kontrak, hingga mereka harus keluar dan bingung hendak kemana.
Seketika itu Sayyid Alawi bergegas menemui keluarganya yang hendak beristirahat di rumah itu, dan berkata, "mari kita pulang, rumah ini bukan rumah kita lagi. Saya mewaqafkannya untuk madrasah sebelah yang lebih membutuhkan."
Sejak itu, rumah Sayyid Alawi Al-Maliki digunakan seterusnya menjadi madrasah.
Pertanyaan itu terus menerus ditanyakan setiap bertemu Sayyid Muhammad beliau selalu menanyakan hal yang sama tanpa sekalipun dijawab oleh Sayyid Muhammad. Hingga pada suatu malam, Sayyid Abbas bermimpi berjumpa Ayahnya Sayyid Alawi yang didapatinya sedang berada dalam kenikmatan alam kubur. Ayahnya berada di tempat yang indah dan jamuan makan yang luar biasa megahnya.
Maka sang ayah berkata kepada Sayyid Abbas:
Artinya: Ini semua berkah rumah (yang aku wakafkan) di Mina, wahai Abbas.
Setelah Sayyid Abbas terbangun, di pagi harinya beliau bergegas menuju rumah Sayyid Muhammad dengan wajah berseri-seri untuk menceritakan mimpi tersebut, dan setibanya di sana sambil mendendangkan syair-syair maulid tiba-tiba dari jendela tingkat atas Abuya Sayyid Muhammad menyambut kedatangan adiknya sambil tersenyum dan berkata:
Ini semua berkah rumah (yang aku wakafkan) di Mina Ya Abbas.
Kisah ini disampaikan oleh Habib Sholeh Al'aydrus, Muhadloroh PP. Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah.
(m. taufik naufal/nf)
IMSYAK 04:31 | SUBUH 04:41 | DUHA 06:18 | ZUHUR 12:01 |
ASHAR 15:13 | MAGHRIB 18:03 | ISYA 19:12 |