Rencana ChatGPT Go Terjangkau dari OpenAI Kini Hadir di 16 Negara Asia

Rencana ChatGPT Go Terjangkau dari OpenAI Kini Hadir di 16 Negara Asia

OpenAI memperluas rencana ChatGPT Go ke 16 negara di Asia dengan harga di bawah $5.

Ekspansi ChatGPT Go ke Asia

OpenAI baru saja mengumumkan bahwa mereka memperluas rencana berlangganan ChatGPT Go yang terjangkau ke 16 negara baru di Asia. Dengan biaya di bawah $5, pengguna di Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam kini dapat menikmati layanan ini. Di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Pakistan, pengguna dapat membayar dengan mata uang lokal, sementara di negara lain, pembayaran dilakukan dalam USD dengan harga sekitar $5, tergantung pajak lokal.

Fitur dan Manfaat ChatGPT Go

ChatGPT Go menawarkan batas harian yang lebih tinggi untuk pesan, pembuatan gambar, dan unggahan file atau gambar per hari. Rencana ini juga menyediakan dua kali lipat memori dibandingkan dengan rencana gratis, memungkinkan respons yang lebih personal. OpenAI mencatat bahwa basis pengguna aktif mingguan di Asia Tenggara telah meningkat hingga empat kali lipat sejak peluncuran rencana ini. Awalnya diluncurkan di India pada bulan Agustus, diikuti oleh Indonesia pada bulan September, dan jumlah pelanggan berbayar di India telah meningkat dua kali lipat sejak peluncuran.

OpenAI bersaing dengan Google dalam menyediakan rencana berlangganan chatbot AI yang terjangkau di lebih banyak wilayah. Google meluncurkan rencana Google AI Plus yang serupa di Indonesia pada bulan September, diikuti oleh ekspansi ke lebih dari 40 negara. Tingkat Plus memberikan akses ke Gemini 2.5 Pro, model AI paling canggih dari Google, bersama dengan alat kreatif untuk pembuatan gambar dan video, serta penyimpanan cloud 200GB.

Ekspansi ini datang pada momen penting bagi OpenAI. Pada konferensi DevDay 2025 di San Francisco, CEO Sam Altman mengumumkan bahwa ChatGPT telah mencapai 800 juta pengguna aktif mingguan secara global, naik dari 700 juta pada bulan Agustus. Perusahaan juga meluncurkan pergeseran platform besar, memperkenalkan aplikasi yang bekerja langsung di dalam ChatGPT dan mengubah chatbot menjadi ekosistem yang mirip dengan toko aplikasi, dengan mitra seperti Spotify, Zillow, dan Coursera.

Nick Turley, kepala ChatGPT, menyatakan bahwa evolusi yang mereka coba lakukan dalam beberapa tahun ke depan adalah menjadikan ChatGPT lebih seperti sistem operasi di mana pengguna dapat menggunakan aplikasi. "Jika Anda ingin menulis, ada aplikasi untuk itu. Jika Anda ingin membuat kode, ada aplikasi untuk itu. Jika Anda ingin berinteraksi dengan barang dan jasa, ada aplikasi untuk Anda," kata Turley.


Rekomendasi Artikel