7 Amalan Malam 25 Ramadhan yang Dianjurkan Nabi Agar Dapatkan Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dan berharga dalam agama Islam. Malam ini dipercayai sebagai malam yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT, serta di dalamnya terdapat keberkahan yang sangat besar. Malam Lailatul Qadar jatuh pada salah satu malam ganjil terakhir di bulan suci Ramadan, dan tepatnya tidak diketahui tanggal pastinya.

Dalam Al-Qur'an, malam Lailatul Qadar disebutkan dalam Surat Al-Qadr, yang artinya "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3).

Malam Lailatul Qadar dipercayai sebagai malam di mana malaikat turun ke bumi dan membawa berkah serta rahmat dari Allah SWT. Selain itu, pada malam ini, doa-doa yang dipanjatkan oleh umat Muslim diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, malam Lailatul Qadar menjadi malam yang sangat penting untuk meningkatkan ibadah, melakukan puasa sunnah, membaca Al-Qur'an, serta memperbanyak doa dan zikir.

Sebagai umat Muslim, kita sebaiknya memanfaatkan malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya. Kita bisa menghabiskan malam tersebut dengan melakukan ibadah dan zikir kepada Allah SWT, membaca Al-Qur'an, serta berdoa dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan ampunan dan rahmat dari-Nya. Selain itu, kita juga sebaiknya memperbanyak amalan kebaikan pada bulan suci Ramadan, sehingga kita dapat mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW

Berikut ini beberapa amalan malam 25 Ramadhan yang dianjurkan Nabi agar mendapat Lailatul Qadar, yakni:

1. Lakukan shalat wajib dan sunnah

Menjalankan shalat wajib dan sunnah menjadi amalan lainnya untuk amalan malam 25 Ramadhan. Hal ini telah dijelaskan pada hadis sebagai berikut:

“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

2. Berdoa dan meminta ampun kepada Allah

Seperti dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW meminta Ummul Mukminin Aisyah supaya berdoa di malam-malam tersebut. Aisyah berkata,

“Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?”,

beliau menjawab:

“Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).

3. Berzikir

Berzikir adalah amalan malam 25 Ramadhan agar meraih Lailatul Qadar. Perintah Zikir ini ada di beberapa surat, di antaranya Surat Al Araf ayat 205 bunyinya:

وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.”

Berzikir harus dijalankan guna mendekatkan diri pada Allah. Zikir merupakan amalan ibadah yang paling mudah dilaksanakan. Hal ini telah diterangkan sebuah hadist bahkan dijelaskan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Allah diumpamakan hidup bersama orang yang mati.

“Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. al-Bukhari).

4. Membaca Al-Qur'an

Amalan malam 25 Ramadhan agar meraih Lailatul Qadar ialah dengan membaca Al-Qur'an. Hal ini diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud yang bunyinya:

“Abdullah ibn Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda: ‘Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf’.” (HR. At-Tirmidzi)

5. Itikaf

Amalan malam 25 Ramdhan juga dapat dilakukan dengan itikaf. Itikaf merupakan berdiam diri di masjid dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Perintah i'tikaf dijelaskan pada Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 125:

وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud."

6. Bersedekah untuk meriah Lailatul Qadar

 
Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)

7. Membaca doa Lailatul Qadar

Amalan membaca doa Lailatul Qadar berasal dari Aisyah RA, seperti yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi. Aisyah RA berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)'." (HR. at-Tirmidzi dan beliau mengatakan hadits ini hasan shahih.)

(pravita windi an/nn)