Presiden Prancis Emmanuel Macron sedang menjadi sorotan dunia internasional, terutama dunia Islam, karena pernyataannya yang kontroversial. Banyak organisasi Islam di seluruh dunia mengutuknya, bahkan demo besar-besaran juga terjadi di beberapa negara.

Di Indonesia, ada sebagian masyarakat yang menyerukan agar pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis. Seruan untuk boikot produk-produk asal Prancis juga ramai di media sosial.

Namun, bagaimana sebenarnya hubungan diplomatik antara Prancis dan Indonesia? Jika melihat sejarahnya, ternyata Indonesia sudah memiliki hubungan tidak langsung dengan Prancis sejak masa penjajahan Belanda. Hubungan tidak langsung antara Prancis dan Indonesia dimulai pada awal abad ke-19, saat masih berada di bawah kolonial Hindia Belanda.

Salah satu jejak Prancis di Nusantara adalah perang Napoleon. Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran dan Prancis berhasil menguasai Belanda. Prancis membentuk pemerintahan boneka dan mengambil alih operasional VOC di Nusantara. Selama kepemimpinan Napoleon Bonaparte, Prancis juga mengirim Marsekal Herman Willem Daendels ke Batavia sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Di masa pemerintahan Daendels, rakyat dan penguasa setempat diperlakukan dengan sewenang-wenang. Daendels juga membangun jalan dari Anyer hingga Panarukan yang menelan banyak korban. Selain itu, Daendels juga mengganti nama Buffelsveld menjadi Champs de Mars (kini Medan Merdeka).

Revolusi Prancis juga memiliki pengaruh besar terhadap gerakan nasionalis Indonesia pada awal abad ke-20. Konsep politik Republik Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh model Republik Prancis. Selain itu, Indonesia juga mengadopsi sistem hukum Kontinental Napoleon melalui perantara Belanda.

Tidak hanya dalam bidang politik, jejak Prancis juga terlihat dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki banyak kata serapan dari Bahasa Prancis, terutama dalam bidang politik dan militer seperti 'kudeta' (dari coup d'état) dan 'letnan' (dari lieutenant).

Jadi, hubungan antara Prancis dan Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan beragam. Meskipun ada kontroversi yang terjadi saat ini, penting untuk memahami konteks sejarah dalam melihat hubungan kedua negara ini.