17 Cara Mengatasi Sakit Lambung Tanpa Obat, Mudah Dipraktikkan

Sebagai salah satu organ sistem pencernaan, lambung memiliki fungsi dalam memecah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi cairan laykanya pasta supaya nutrisi di dalamnya mudah diserap usus halus.

Akan tetapi, lambung juga dapat mengalami gangguan. Sakit lambung merupakan faktor gangguan sistem pencernaan yang biasanya terjadi. Keadaan ini mampu memicu sakit lambung yang kian parah sehingga menggangu aktivitas, bahkan menyebabkan berbagai gejala penyakit. Mengutip Medical News Today, gejala yang cukup umum ialah terjadinya rasa tidak nyaman hingga terasa panas pada dada (heartburn). Berdasarkan American College of Gastroenterology, rasa tak nyaman itu dapat meluas pada dada atau di belakang tulang dada.

Kemungkinan kamu akan mengalami berbagai gejala yang mirip dengan masalah pencernaan, yakni:

- Maag

- Diare

- Mual dan muntah

- Sensasi terbakar di dada

- Perut kembung

- Nafsu makan menurun

- Berat badan turun tiba-tiba

- Perut terasa tidak nyaman terutama ketika kosong

Terdapat beberapa hal yang mampu meningkatkan risiko seseorang terkena GERD, seperti:
 
- Masalah medis tertentu, misalnya radang lambung (gastritis), radang kerongkongan (esofagitis), dan menurunnya gerakan lambung (gastroparesis)

- Kelainan bawaan pada lambung, misalnya hernia hiatus dan gastroschisis

- Kelebihan berat badan atau obesitas

- Infeksi bakteri H. pylori

- Kebiasaan merokok dan sering terkena asap rokok

- Efek samping obat-obatan tertentu, contohnya aspirin

- Konsumsi makanan dan minuman tertentu, misalnya cokelat, kopi, makanan berlemak, dan minuman beralkohol dengan berlebih

Akan tetapi, ada beberapa keadaan yang bisa meningkatkan risiko seseorang berada pada keadaan ini, yaitu:

- Mendadak berhenti konsumsi obat guna menurunkan asam lambung,

- Terinfeksi bakteri Helicobacter pylori, atau

- Faktor genetik terutama terhadap sindrom Zollinger-Ellison.

Dilansir dari WebMD, berikut ini cara sederhana dalam membantu mengatasi sakit lambung di antara:

1. Perhatikan porsi makan. Jangan makan dengan porsi besar sekaligus. Coba untuk makan lima atau enam porsi kecil sehari.

2. Makan dengan lebih banyak serat. Serat membantu saluran pencernaan bekerja lebih lancar dan sehat.

3. Makan pelan. Jangan makan terburu-buru, makanlah secara perlahan.

4. Jangan makan sebelum tidur. Kebiasaan makan sebelum tidur kadang menjadi faktor naiknya asam lambung. Berhenti makan dalam dua atau tiga jam sebelum tidur supaya perut mempunyai kesempatan untuk mengosongkannya sebelum kamu berbaring.

5. Jauhi makanan yang menimbulkan refluks. Hindari makanan tertentu yang dapat memicu mulas, misalnya soda, cokelat, kafein, buah dan jus jeruk, mint, tomat, bawang, dan makanan berlemak tinggi.

6. Jangan merokok. Merokok bisa mengurangi efektivitas otot yang menjaga asam pada lambung. Sehingga, berhenti merokok jika tidak ingin asam lambung kambuh.

7. Gunakan pakaian longgar. Pakaian dapat ketat memberikan tekanan tambahan di perut.

8. Tinggikan kepala. Tumpuk beberapa bantal di bawah tempat tidur supaya kepala sekitar 6 inci lebih tinggi.

Di samping itu, kamu juga dapat melakukan beberapa cara berikut ini seperti:

1. Hindari makan berlebihan

Kadang, asam lambung tidak mampu naik atau keluar menuju kerongkongan sebab terdapat penghalang yang dikenal dengan sfingter esofagus bagian bawah.

Sfingter esofagus merupakan otot layaknya cincin yang secara alami tetap tertutup dan kadang hanya terbuka ketika kamu menelan atau bersendawa. Akan tetapi, bagi penderita refluks asam lambung lambung, otot ini kadang melemah atau tidak bekerja.

Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa orang yang memiliki refluks asam lambung menjadi heartburn. Melansir Health Line, refluks asam lambung juga bisa terjadi jika ada terlalu banyak tekanan di otot, menimbulkan asam masuk lewat lubang.

Sehingga tidak mengherankan apabila sebagian besar gejala refluks terjadi sesudah makan. Kelihannya makanan yang lebih besar mampu memperburuk gejala refluks asam lambung. Maka, salah satu langkah yang dapat membantu menekan refluks asam lambung ini ialah dengan menghindari makan dengan porsi yang besar.

2. Menurunkan berat badan

Dalam beberapa studi observasi menunjukkan bahwa berat badan berlebih pada daerah perut meningkatkan risiko refluks dan GERD. Di samping itu, beberapa studi menjelaskan bahwa penurunan berat badan mampu mengatasi gejala refluks. Menurunkan berat badan dapat menjadi salah satu prioritasmu apabila memiliki refluks asam lambung.

3. Menjalankan diet rendah karbohidrat

Studi membuktikan bahwa pertumbuhan bakteri yang berlebih dikarenakan adanya gangguan pencernaan dan penyerapan karbohidrat. Mempunyai terlalu banyak karbohidrat yang tidak tercerna pada sistem pencernaan membuatmu mengeluarkan gas dan kembung. Ini juga cenderung membuat kamu lebih sering bersendawa. Dengan gagasan ini, beberapa penelitian kecil menjelaskan bahwa diet rendah karbohidrat dapat memperbaiki gejala refluks.

4. Kurangi asupan alkohol

Minum alkohol mampu meningkatkan buruknya refluks asam dan heartburn. Keadaan ini dapat memperparah gejala dengan mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, meningkatkan asam lambung, dan merusak kemampuan esofagus dalam membersihkan diri terhadap asam.

Penelitian sudah menunjukkan bahwa asupan alkohol pada jumlah sedang bahkan mampu menimbulkan gejala refluks bagi orang sehat.

5. Kunyah permen karet

Beberapa penelitian membuktikan bahwa mengunyah permen karet mampu mengurangi keasaman pada kerongkongan. Permen karet yang mengandung bikarbonat terlihat sangat ampuh guna khasiat tersebut.

Temuan ini menjelaskan bahwa mengunyah permen karet dan peningkatan produksi air liur yang berhubungan bisa membantu membersihkan esofagus pada asam.

6. Hindari bawang mentah

Sebuah studi terhadap orang dengan refluks asam mengatakan bahwa makan makanan yang mengandung bawang merah atau bawang bombai mentah secara signifikan mampu meningkatkan refluks asam, heartburn, dan bersendawa dibandingkan jika makanan hal yang tidak mengandung bawang. Lebih sering bersendawa dapat menunjukkan bahwa lebih banyak gas dihasilkan sebab tingginya jumlah serat yang mampu difermentasi pada bawang merah.

7. Batasi asupan minuman bersoda

Penderita GERD kadang dianjurkan agar membatasi asupan minuman berkarbonasi. Pada sebuah studi observasi menemukan bahwa minuman ringan berkarbonasi dihubungkan dengan peningkatan gejala refluks asam lambung.

Selain itu, penelitian terkontrol menyatakan bahwa minum air berkarbonasi atau cola dalam sementara melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, dibandingkan dengan minum air biasa.

Faktor utamanya ialah gas karbondioksida pada minuman berkarbonasi, yang mengakibatkan orang lebih sering bersendawa, suatu dampak yang mampu meningkatkan jumlah asam yang keluar menuju kerongkongan.

8. Jangan minum jus jeruk terlalu banyak

Pada sebuah penelitian terhadap 400 pasien GERD, 72 persen melaporkan bahwa jus jeruk atau grapefruit memperparah gejala refluks asam lambung. Keasaman buah jeruk sepertinya tidak satu-satunya penyebab yang berkontribusi dengan dampak tersebut. Jus jeruk dengan pH netral juga sepertinya memperparah gejala. Alasannya, jus jeruk tak melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, mungkin beberapa konstituennya mengiritasi lapisan esofagus. Walaupun jus jeruk sepertinya tak mengakibatkan refluks asam lambung, minuman ini mampu memperburuk heartburnmu dalam sementara.

9. Pertimbangkan makan lebih sedikit cokelat

Pasien GERD kadang juga direkomendasikan supaya menghindari atau membatasi konsumsi cokelat. Sayangnya, bukti terhadap rekomendasi ini masih lemah.

Pada sebuah penelitian kecil dan tidak terkontrol menyatakan bahwa konsumsi 4 ons (120 ml) sirup cokelat dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah. Studi terkont

(pravita windi an/nn)