5 Cara Mengatasi Kucing Muntah Secara Cepat, Ketahui Penyebabnya

Bagi para pecinta kucing, pasti dapat mengalami kepanikan ketika kucing kesayangan secara tiba-tiba muntah. Meski pada umumnya merupakan kondisi yang wajar, akan tetapi kucing muntah juga perlu mendapat perhatian.

Ketika kucing sedang muntah, dapat membuat tubuhnya semakin lemas dan sakit. Kucing muntah dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab, salah satunya disebabkan oleh faktor makanan. Selain itu juga dapat dipicu oleh kondisi kesehatan kucing.

Kucing muntah dapat disebabkan juga menjadi pertanda sedang terjadinya kontraksi pada perut kucing. Kucing muntah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kucing muntah akut dan kucing muntah kronis. Kenalilah beberapa penyebabnya.

Mengenal penyebab kucing muntah akut

Kucing muntah akut dapat terjadi selama 1 hingga 2 hari, hal ini biasanya terjadi ketika kucing muntah secara tiba-tiba. Kucing muntah akut, biasanya tidak mengalami beberapa gejala lainnya. Kondisi ini dapat diketahui beberapa penyebabnya.

Berikut ini penyebab kucing muntah akut :

- Susu dan camilan, dapat menjadi penyebab kucing muntah secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bahan-bahan yang terkandung dalam camilan atau susu yang dikonsumsi kucing.

- Memakan benda asing, kucing merupakan hewan yang suka membersihkan bulunya dengan menjilat. Akibat kondisi tersebut dapat menyebabkan bulu masuk dan membentuk gumpalan bola dan masuk pada saluran pencernaan.

- Parasit usus, ketika kucing muntah bisa jadi merupakan pertanda sedang adanya parasit usus. Hal ini dapat ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri dan dikonsumsi oleh kucing.

- Peradangan pada organ, ketika terjadi peradangan pada usus besar, usus kecil, dan kantong empedu dapat menyebabkan kucing muntah. Guna mencegah peradangan agar tidak semakin parah, bawalah kucing ke dokter hewan.

- Kucing muntah empedu, ketika empedu masuk ke dalam perut dan menyebabkan peradangan. Kondisi ini dapat menyebabkan kucing muntah, bahkan dapat berwarna kuning hingga muntah berbusa.

- Infeksi bakteri saluran pencernaan, jika pertumbuhan bakteri jahat terjadi pada perut kucing dapat menyebabkan infeksi bakteri. Kondisi ini dapat mengganggu saluran pencernaan dan menyebabkan kucing muntah.

- Gagal ginjal, Ketika kucing sedang mengalami gagal ginjal dan gagal hati dapat menyebabkan kucing muntah. Namun kondisi ini sangat sulit diketahui, sehingga jarang diketahui banyak orang.

- Racun atau bahan kimia, kucing yang sedang mengalami keracunan atau kesalahan dalam mengonsumsi bahan kimia dapat menyebabkan kucing muntah. Kondisi ini biasanya dapat menyebabkan kucing muntah parah.

- Mengonsumsi makanan terlalu cepat, hal ini dapat menyebabkan beberapa jenis makanan tidak dapat tercerna dengan baik. Sehingga makanan dapat keluar kembali dan menyebabkan kucing muntah.

- Diet, merupakan salah satu penyebab paling umum, kondisi ini disebabkan konsumsi makanan kucing yang mengandung bahan seperti tulang. Jika beberapa bahan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dapat menyebabkan kucing muntah.

Demikian beberapa penyebab terjadinya kucing muntah akut, ketahui penyebabnya sehingga dapat mengatasi kucing muntah dengan cepat dan tepat.

Mengenal penyebab kucing muntah kronis

Kucing muntah kronis dapat terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada kucing muntah akut. Kucing muntah jenis ini harus diwaspadai, karena kondisi ini dapat membuat kucing muntah secara terus menerus.

Berikut ini penyebab kucing muntah kronis :

- Radang usus, kondisi ini jika tidak segera mendapat penanganan dapat menyebabkan kucing muntah kronis dan terjadi secara terus menerus. Selain itu juga menjadi pertanda gejala kanker saluran cerna.

- obstruksi usus, hal ini dapat terjadi karena kucing menelan benda asing. Bahkan kondisi ini dapat menjadi penyebab kucing muntah yang paling parah, seperti tumor dan hernia.

- Intoleransi makanan, dapat memicu terjadinya kucing muntah kronis. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan kucing alergi dan menyebabkan kucing muntah kronis secara terus menerus.

Itulah beberapa penyebab kucing muntah kronis yang dapat diketahui, lakukan pencegahan sehingga kucing terhindar dari muntah secara kronis.

Cara mengatasi kucing muntah

Kucing merupakan hewan piaraan yang diminati oleh sebagian besar orang, akan tetapi merawat kucing juga tidak semudah membalik tangan. Pasalnya kucing dapat mengalami muntah, hal ini berkaitan dengan kesehatan kucing.

Berikut ini cara mengatasi kucing muntah :

1. Memberikan air atau es batu pada kucing

Beberapa sendok makan air dapat diberikan pada kucing yang bertujuan untuk membantu melancarkan sistem pencernaan dalam mencerna makanan yang dikonsumsi kucing. Sehingga dapat membantu perut kucing untuk sedikit lebih rileks dan dapat mengatasi kucing muntah.

2. Membawa kucing ke dokter hewan

Ketika kucing muntah terjadi dalam jangka waktu yang panjang, serta diikuti dengan gejala diare dan susah makan. Jika terjadi kondisi ini, lakukan pemeriksaan ke dokter hewan untuk mendapat perawatan lebih lanjut dalam mengatasi kucing muntah.

3. Memberi makan kucing dengan porsi kecil

Kucing muntah dapat memicu kucing menolak beberapa makanan yang telah diberikan. Jika hal ini terjadi berikanlah porsi makan yang lebih kecil daripada biasanya. Kemudian menambah porsi secara bertahap, dengan memperhatikan kondisi kucing jika sudah membaik.

4. Hindari memberi makan kucing pasca muntah

Hal ini dilakukan untuk mengistirahatkan saluran pencernaan pada kucing, sehingga menjadi lebih rileks. Kondisi kucing muntah banyak menguras energi, setelah semuanya kembali normal berikanlah kucing makan.

5. Membersihkan kucing secara teratur

Jika kucing tersedak oleh bulu dapat menyebabkan kucing muntah, hal ini dapat diatasi dengan membersihkan serta menyisir bulu kucing secara teratur. Cara ini dapat mengatasi kucing muntah dengan menghindari tersedak bulu kucing kembali.

Demikian beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kucing muntah. Bersihkan kucing beserta rapikan bulunya secara teratur agar terhindar dari kucing muntah. Atau lakukan secara teratur memeriksakan kucing ke dokter hewan.

(rian adi kurniawan/nn)