Jakarta - Istilah jahiliyah mungkin tidak asing kita dengar. Kata jahiliyah berasal dari bahasa Arab yang berarti bodoh. Namun, saat kita membahas zaman jahiliyah, kita merujuk pada keadaan masyarakat Arab sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW.
Meski kata jahil bermakna ‘bodoh’, masyarakat jahiliyah sejatinya bukanlah masyarakat yang tertinggal. Zaman kebodohan ini lebih merujuk pada kemunduran umat yang jauh dari ajaran agama. Oleh karena itu, Islam datang untuk menghapus sistem dan pemikiran jahiliyah. Namun, sayangnya, sifat-sifat jahiliyah tersebut tampaknya muncul kembali di zaman modern ini.
Melansir dari laman muhammadiyah.or.id, ilmuwan Studi Islam seperti Toshihiko Izutsu dan Mustafa A’zami menjelaskan bahwa masyarakat jahiliyah bukanlah masyarakat bodoh dalam pengertian ilmu pengetahuan. Sebagian besar masyarakat Arab pada masa itu bahkan pandai bersastra dan menghasilkan karya-karya puisi yang tinggi nilainya.
Jahiliyah Tidak Sama dengan “Bodoh”
Menurut Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, jahiliyah adalah sifat yang merujuk pada kebodohan manusia dalam memaknai Tuhan dan kemanusiaan. Ini adalah bentuk kebodohan yang lebih dalam, bukan sekadar kurangnya pengetahuan.
Narsisme: Membanggakan Diri secara Berlebihan
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa salah satu sifat jahiliyah adalah kecenderungan untuk membanggakan diri dengan mengaitkan silsilah nenek moyangnya. Hal ini menciptakan tribalisme dan ashobiyah yang berlebihan, yang membuat seseorang tidak menghormati orang lain berdasarkan amal perbuatannya.
Kekerasan: Gemar Mengandalkan Kekuatan Fisik
Dalam forum Pengajian Maulid Nabi, Mu’ti menambahkan bahwa hukum jahiliyah sering kali mengedepankan kekuatan fisik sebagai solusi. Tindakan kekerasan menjadi pilihan utama dalam menyelesaikan masalah, bukan dengan cara-cara yang lebih baik dan bijaksana.
Kehadiran Islam berhasil mengubah pemahaman masyarakat Arab yang bersifat jahiliyah menjadi lebih beradab. Di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad, masyarakat Madinah menjadi masyarakat ilmiah yang mengedepankan pengetahuan dan kebijaksanaan dalam bertindak.
Islam menggeser tradisi-tradisi jahiliyah menjadi tradisi yang ilmiah, di mana martabat manusia ditentukan oleh iman dan ilmu, bukan oleh keturunan. Ini adalah langkah besar menuju peradaban yang lebih baik.
Namun, meskipun kita hidup di era modern, sifat-sifat jahiliyah seperti narsisme dan tindakan kekerasan masih sering kita temui. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari dan mengatasi sifat-sifat ini agar tidak mengulangi kesalahan masa lalu.
6 Makna Nama Cucu Jokowi yang Mengandung Filosofi Jawa dan Arti Indah
Apa Arti Mimpi Mengkafani Orang Meninggal? Simak Penjelasannya!
Mimpi Menimba Air di Sumur Menurut Islam: Makna dan Tafsirnya
Kembali Hadir! Restoran Chinese Otentik Karya Tiga Chef di Paperduck Restaurant
Pertarungan Seru: Brasil vs Peru di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bagaimana Layout Sosial yang Aman Dapat Meningkatkan Kesehatan Masyarakat?
Dalam percintaan, Libra akan merasakan kebahagiaan dan keharmonisan. Bagi yang sudah berpasangan, komunikasi yang baik akan memperkuat hubungan. Sementara itu, bagi yang lajang, peluang untuk bertemu seseorang yang menarik sangat besar.