, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, adalah sosok ulama karismatik dari Nahdlatul Ulama. Dengan penampilan sederhana, ia sering mengenakan koko putih, songkok hitam, dan sarung. Namun, di balik kesederhanaan itu, Gus Baha memiliki pengetahuan yang mendalam sebagai pendakwah dan ahli tafsir Al-Qur’an.
Dalam perjalanan menimba ilmu, Gus Baha pernah menjadi santri KH Maimoen Zubair, atau lebih dikenal dengan Mbah Moen. Sebagai salah satu murid kesayangan Mbah Moen, Gus Baha sering mendengar cerita-cerita menarik dari sang guru, termasuk kisah-kisah yang berhubungan dengan kehidupan pribadi Mbah Moen.
Salah satu cerita yang paling diingat Gus Baha adalah pengakuan Mbah Moen tentang rasa iri yang ia rasakan terhadap orang-orang yang dianggap bodoh. “Kata Mbah Moen yang masih saya ingat, ‘Aku itu kadang iri sama orang bodoh, Ha’,” ujar Gus Baha menirukan ucapan Mbah Moen di hadapan jemaahnya.
Gus Baha melanjutkan ceritanya, saat Mbah Moen baru memulai karirnya sebagai kiai, ia pernah memimpin rombongan ziarah ke makam Walisongo. Di tengah perjalanan, bus yang mereka tumpangi berhenti di tanjakan, dan Mbah Moen merasa ketakutan. “Kalau remnya blong bagaimana?” tanyanya dengan cemas.
Namun, reaksi orang-orang kampung yang ikut ziarah justru berbeda. Mereka tampak tenang dan bahkan santai, sambil menikmati makanan. “Kamu kok santai? Nanti kalau busnya terguling bagaimana?” tanya Mbah Moen lagi. “Sudah dipikirkan supirnya, Mbah,” jawab salah satu penumpang. Jawaban ini membuat jemaah Gus Baha tertawa.
Dalam suasana yang penuh canda, Mbah Moen pernah berkelakar kepada Gus Baha, “Kok, enak jadi orang bodoh.” Mbah Moen kemudian bertanya kepada jemaahnya, “Pernah terpikir masuk surga atau tidak?”
Jawaban jemaah pun mengundang tawa, “Lho, itu kan dipikir jenengan. Lah wong Anda kiainya.” Gus Baha menambahkan, seandainya orang-orang bodoh se-Indonesia berkumpul untuk rapat serius mengatasi kemiskinan, mungkin hasilnya akan berbeda. “Orang miskinnya malah santai, ngopi dan rokok’an,” ujarnya sambil tertawa.
Kisah-kisah ini mengajak kita untuk merenungkan makna kebijaksanaan dan kesederhanaan dalam hidup. Mbah Moen, dengan segala kesederhanaannya, memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kehidupan dengan sikap yang positif, meskipun dalam situasi yang sulit.
Melalui cerita ini, Gus Baha mengajak kita untuk melihat lebih dalam tentang arti kebodohan dan kebijaksanaan. Mungkin, di balik semua itu, terdapat pelajaran yang bisa kita ambil untuk menjalani hidup dengan lebih baik.
Nama Kucing Jantan: Pilihan Terbaik untuk Teman Berbulu Anda
Siapa Suami Ayu Sinjai? Kenali Lebih Dekat Kehidupan Pribadi dan Kariernya
Mengungkap Makna di Balik Keras Kepala Lirik: Apa yang Tersimpan?
Mengenal Shin Tae Yong: Pelatih Jenius di Balik Kesuksesan Timnas Indonesia
Arti Red Flag pada Cowok: Kenali Tanda-Tanda yang Perlu Diwaspadai
4 Metode Praktis untuk Sedekah Subuh di Rumah yang Mudah Dilakukan
Cara Membuat Tape Singkong Manis Tanpa Menggunakan Daun Pisang
IMSYAK 03:56 | SUBUH 04:06 | DUHA 05:47 | ZUHUR 11:39 |
ASHAR 14:59 | MAGHRIB 17:50 | ISYA 19:03 |
Dalam hal percintaan, Scorpio akan merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan pasangan. Bagi yang lajang, peluang untuk bertemu seseorang yang spesial sangat besar.