, Jakarta - Sholat berjamaah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Pahalanya jauh lebih besar dibandingkan sholat sendirian (munfarid). Dalam sebuah hadis dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda, “Sholat berjamaah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada sholat sendirian.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650]
Sholat berjamaah terdiri dari imam dan makmum, dan dapat dilakukan oleh minimal dua orang. Namun, dalam praktiknya, ada beberapa sunnah yang sering kali terabaikan oleh imam saat melaksanakan sholat berjamaah. Buya Yahya, seorang ulama terkemuka, menjelaskan pentingnya memahami dan melaksanakan sunnah-sunnah ini untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.
Buya Yahya mengungkapkan bahwa salah satu sunnah yang sering dilewatkan oleh imam adalah meluruskan shaf makmum. Banyak imam yang setelah iqomah langsung melaksanakan takbiratul ihram tanpa menoleh ke belakang untuk memastikan shaf makmumnya lurus dan rapat. Padahal, hal ini sangat penting untuk menjaga kekhusyukan dalam sholat.
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk meluruskan shaf makmum sebelum sholat dimulai. Beliau bersabda: “Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memegang pundak-pundak kami sebelum shalat, dan beliau bersabda: luruskan (shaf) dan jangan bengkok, sehingga hati-hati kalian nantinya akan bengkok (berselisih) pula.” (HR. Muslim, no. 432).
Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam mengatur shaf sholat, peran imam sangatlah penting. Imam tidak hanya bertugas memimpin sholat, tetapi juga harus memastikan bahwa barisan makmum lurus dan rapat. “Nabi itu dalam merapikan barisan sholat seperti mengatur barisan dalam perang. Imam yang berhak mengatur, yang lain membantu,” ujarnya.
Oleh karena itu, dalam memilih imam, kita tidak hanya perlu melihat hafalan Al-Qur’an, tetapi juga pemahaman fikihnya. Buya Yahya menekankan bahwa seorang imam harus memahami tata cara berjamaah agar ibadah kita menjadi lebih sempurna.
Meluruskan shaf sholat bukanlah hal sepele. Buya Yahya menegaskan bahwa tanda lurus shaf dapat dilihat dari pundak yang menempel dengan pundak, tetapi bukan berarti harus berdesak-desakan. “Jangan barisanmu miring-miring, tidak lurus, sehingga menjadi sebab hatimu porak-porandakan,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa jika kita mengabaikan urusan shaf, bisa jadi akan berpengaruh pada kekhusyukan hati kita dalam beribadah. “Makanya, kalau kita melanggar bisa saja berantakan rumah kita, gara-gara gak peduli urusan barisan shaf,” lanjutnya.
Buya Yahya menekankan bahwa urusan shaf dalam sholat berjamaah adalah sunnah yang sangat penting dan tidak boleh diremehkan. Meluruskan dan merapatkan shaf sholat adalah bagian dari sunnah yang sangat dikukuhkan dalam Islam. Dengan memperhatikan sunnah-sunnah ini, kita diharapkan dapat merasakan kedekatan yang lebih dengan Allah dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Wallahu a’lam.
Mengapa Abah Guru Sekumpul Menolak Hadiah Setandan Pisang dari Santri?
Cara Doa Cepat Dikabulkan Menurut Buya Arrazy Hasyim Tanpa Menunggu Waktu Mustajab
PSG vs Nantes: Pertarungan Seru di Ligue 1 yang Tak Terlupakan
Kisah Karomah Mbah Hamid Pasuruan dan Santri yang Tak Menyadari Nabi Khidir
3 Syarat Tobat yang Diterima Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Mengapa Menperin Menolak Proposal Apple Rp 1,5 Triliun untuk iPhone 16?
Trik Mudah Agar Nasi yang Dimasak Selalu Enak dan Tahan Lama
Prediksi Pertandingan Zwolle vs Sparta Rotterdam: Siapa yang Akan Menang?
KH Saifuddin Zuhri dan Karomah Mbah Mangli: Pelajaran Berharga dari Seorang Wali
Dalam hal percintaan, Sagitarius akan merasakan kebahagiaan dan kedekatan dengan pasangan. Bagi yang lajang, peluang untuk bertemu seseorang yang menarik sangat tinggi, terutama di akhir bulan.