Doa Tahiyat Awal dan Akhir Disertai Syarat Sholat Lengkap, Teks Arab, Latin, Artinya

Sholat lima waktu merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap orang muslim. Dalam keadaan apapun, sholat tak dapat ditinggalkan, sebab sholat merupakan tiang agama. Selain sholat wajib, dalam islam juga dianjurkan melakukan sholat sunnah. Sholat sunnah merupakan sholat yang jika dilaksanakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan siksa.

Dalam setiap sholat memiliki beberapa rukun sholat yang wajib dipenuhi agar sholatnya menjadi sah dan mendapat kesempurnaan pahala. Seiap muslim mesti berusaha untuk memenuhi rukun-rukun saat sedang melakukan sholat. Selain itu juga ada beberapa syarat sah sholat, sesuatu ukuran yang menentukan sah dan tidaknya suatu sholat yang dikerjakan.

Doa tahiyat awal dan akhir

Doa tahiyat akhir menjadi bagian dari rukun sholat, maka tidak dapat ditinggalkan saat sedang melakukan sholat. Berikut doa-doa lengkapnya :

1. Doa tahiyat awal

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ

Attahiyyâtul mubârakâtush shalawâtut thoyyibâtu liLlâh, assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatuLlâhi wabarakâtuh, assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhish shâlihîn, asyhadu al-lâ ilâha illa-Llah, wa asyhadu anna muhammadar rasûlullah.

“Segala penghormatan yang penuh berkah, segenap salawat yang penuh kesucian, (semuanya) adalah milik Allah. Salam padamu wahai para Nabi, beserta rahmat dan berkah Allah. Salam bagi kami, dan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”

2. Doa tahiyat akhir

Dalam doa tahiyat akhir terbagi menjadi beberapa bagian seperti berikut ini :

a. Membaca doa tahiyat, seperti pada saat di tahiyat awal. Setelah itu disambung dengan beberapa bacaan selanjutnya.
b. Membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad. wa alaa aali sayyidina muhammad.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah. Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad."

c. Membaca sholawat Ibrahimiyah sebagai penyempurna, seperti berikut ini:

، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahim wa'alaa aali sayyidinaa ibraahim wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidina Ibraahiim fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia."

Syarat-syarat sholat

Dalam sholat memiliki syarat-syarat yang harus terpenuhi seblum seseorang melakukan sholat. Dalam hal ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu syarat wajib dan syarat sah sholat. Berikut penjelasannya :

1. Syarat wajib sholat

Memiliki makna, jika seseorang tidak dapat memenuhi syarat ini. Maka tidak dibebankan atau tidak memiliki kewajiban shalat. Berikut ini penjelasannya :

- Orang muslim (Beragama Islam)
- Baligh (laki-laki ditandai dengan mimpi basah. perempuan ditandai dengan keluarnya darah haid).
- Berakal sehat (tidak stres, gila, lupa ingatan, atau sedang dalam pengaruh minuman alkohol dan narkoba).
- Tidak sedang haid atau nifas (bagi perempuan).
- Mendengar informasi ihwal dakwah Islam (Ini nyaris tak ditemukan sekarang).
- Memiliki pengelihatan dan pendengaran yang normal (bagi penyandang tunanetra dan tunarungu sejak lahir tidak diwajibkan sholat). Sebab tak dapat menerima pelajaran tentang sholat sebagaimana mestinya.

2. Syarat sah sholat

Syarat ini dapat dikatakan sebagai tolok ukur sah dan tidaknya suatu sholat yang dikerjakan. Berikut ini secara lengkapnya :

- Beragama Islam
- Mumayyiz (orang yang dapat membedakan baik dan buruk, syarat ini tidak berlaku bagi orang gila dan anak kecil).
- Sudah memasuki waktu shalat (sesuai dengan tempat tinggal).
- Mengetahui fardhu atau rukun shalat
- Tidak meyakini satu fardlu pun sebagai laku sunnah
- Suci dari hadats kecil dan besar
- Suci dari najis, baik pakaian, badan, maupun tempat shalat
- Menutup aurat bagi yang mampu (dengan batasan tertentu bagi perempuan dan laki-laki)
- Menghadap kiblat (kecuali bagi musafir yang melaksanakan shalat sunah, orang yang dalam kecamuk perang, dan orang yang buta arah ‘isytibahul qiblah’).
- Tidak berbicara selain bacaan shalat
- Tidak banyak bergerak selain gerakan shalat (Imam Syafi’i membatasinya tiga gerakan)
- Tidak sambil makan dan minum
- Tidak dalam keraguan apakah sudah bertakbiratulihram atau belum
- Tidak berniat memutus shalat atau tidak dalam keraguan apakah akan memutus shalatnya atau tidak.
- Tidak menggantungkan kebatalan shalatnya dengan sesuatu apa pun

Itulah macam syarat-syarat dalam sholat yang harus terpenuhi jika seseorang akan mendirikan sholat.

(rian adi kurniawan/nn)