10 Cara Mengatasi Diare secara Tepat di Rumah, Ampuh dan Aman

Diare merupakan penyakit pencernaan yang ditandai dengan berair, tinja encer, dan frekuensi buang air yang bertambah. Diare bisa terjadi sampai 2-3 hari lamanya dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa dikasih obat-obatan. Kebanyakan penyakit diare diakibatkan karena bakteri, virus, atau parasit.

Diare yang bersifat akut atau kronis. Diare akut terjadi apabila kondisi itu terjadi sekitar satu sampai dua hari. Kamu mungkin mengalami diare karena infeksi virus atau bakteri. Selain itu, dapat jadi akibat keracunan makanan saat kamu tidak sengaja terkena bakteri atau parasite ketika pergi berwisata di negara berkembang. Diare akut memang biasa terjadi.

Diare akut terjadi kurang dari 2 minggu dan dapat bersumber dari berbagai sumber, misalnya:

- Infeksi virus.

- Infeksi bakteri.

- Keracunan makanan.

- Efek samping pemakaian antibiotik.

- Konsumsi air yang terkontaminasi oleh agen infeksius.

- Diare infeksius kadang terjadi pada anak kecil dan sering diakibatkan karena virus.

- Rotavirus dan norovirus menjadi jenis virus yang mengakibatkan diare yang gampang sekali menular.

Gejala diare bisa bervariasi, tergantung terhadap penyebabnya. Kamu dapat mengalami sebagian atau seluruh gejalanya. Berikut merupakan beberapa gejala diare yang umum terjadi:

- Terkena demam.

- Badan dehidrasi.

- Ada perasaan hendak muntah.

- Perut terasa sakit dan kembung.

- Frekuensi buang air besar sering.

- Muncul darah ketika buang air besar.

Adapun cara menghilangkan diare yang bisa kamu lakukan, seperti:

1. Menambah asupan cairan

Mengutip Medical News Today, menghidrasi tubuh sangat penting dilakukan siapa saja supaya dapat sembuh dari diare. Pasalnya, diare bisa mengakibatkan kekurangan cairan, terutama air. Kondisi ini dapat membuat tubuh kehilangan elektrolit misalnya natrium dan klorida. Supaya mendukung penyembuhan, sangat penting dalam memulihkan cairan. Apabila tidak, seseorang dapat mengalami dehidrasi.

Dehidrasi dapat berbahaya terhadap anak-anak dan kelompok lanjut usia (lansia), maka sangat penting dalam mendorong mereka minum air apabila mereka menderita diare. Minum air putih merupakan langkah pertama dalam rehidrasi.

2. Konsumsi makanan sehat rendah serat

Makanan yang tidak tepat malah kian memberatkan kerja usus, agar memperburuk gejala diare. Pilih makanan bagi diare dengan ciri-ciri mempunyai tinggi karbohidrat namun rendah serat.

Makanan dengan kandungan nutrisi itu mudah dicerna dan diserap oleh perut. Dengan demikian, ususmu tidak bekerja terlalu keras dalam mengolah makanan.

Pilih juga makanan dengan rasa tawar (hambar dan tidak terlalu berbumbu) supaya menekan gejala mual dan muntah yang mungkin kamu sesekali rasakan.

3. Mengonsumsi makanan, minuman, atau suplemen probiotik

Konsumsi makanan yang rendah serat jadi cara mengatasi diare. Namun, ini bukan satunya-satunya jenis makanan yang dapat dikonsumsi. Kamu dapat sesekali menyantap makanan atau tinggi probiotik, seperti yogurt atau tempe, sebagai cara mengatasi diare.

Probiotik adalah bakteri baik yang berfungsi bagi kesehatan sistem pencernaan. Tambahan bakteri baik probiotik bisa membantu sistem imun bekerja lebih efektif membunuh infeksi akibat diare.

4. Jauhi makanan yang mengkibatkan diare kian parah

Cara mengatasi diare selanjutnya yakni dengan menghindari pantangan makanan tertentu. Makanan yang harus dihindari terutama makanan yang berminyak, pedas, dan yang terdapat pemanis buatan (permen, minuman kemasan, dsb).

Makanan tersebut biasanya tidak dapat dicerna dan diserap secara baik apabila kamu sedang diare. Minuman bersoda, kopi, susu, dan produk olahannya misalnya es krim juga harus dijauhi hingga diare sembuh.

5. Minum teh chamomile

Minum teh chamomile mampu menjadi cara alami dalam mengatasi diare yang bisa kamu coba di rumah. Dalam studi yang diunggah pada jurnal Molecular Medicine Reports ini menjelaskan chamomile bisa membantu mengatasi sakit perut, kembung, dan mual karena diare. Teh chamomile juga dipercaya begitu ampuh sebagai cara mengatasi diare ringan.

6. Makan dalam porsi kecil

Cara mengatasi diare berikutnya tidak hanya berfokus terhadap pilihan makanan saja, namun juga porsinya. Ketika terkena diare, jangan makan dengan porsi yang terlalu banyak. Makan dengan porsi cukup atau yang lebih sedikit tapi kadang bisa menjadi cara mengatasi diare yang ampuh.

7. Minum obat diare

Sebagian besar masalah diare ringan dapat membaik sesudah melakukan berbagai cara mengatasi diare. Akan tetapi, apabila kondisimu masih belum juga membaik, tidak ada salahnya untuk coba minum obat. Kebanyakan pilihan obat bagi diare bisa dibeli di apotek atau toko obat tanpa perlu menebus resep.

8. Makan diet pemulihan

Diet dengan porsi kecil dan sering dapat lebih baik daripada makan tiga kali lebih besar sehari, ketika pulih dari diare. Pola makan yang baik bagi penderita diare mungkin mencakup:

- Makanan kaya pektin, misalnya buah-buahan.

- Makanan tinggi kalium, contohnya kentang dan ubi jalar.

- Makanan dengan elektrolit, misalnya sup miso dan minuman "olahraga".

- Sayuran lunak yang dimasak Jumlah protein yang cukup.

- Beberapa orang membuktikan bahwa diet cairan selama 24 jam pertama diare bisa membantu menenangkan sistem pencernaan. Bisa juga sup hambar, kaldu asin, dan minuman.

9. Mengonsumsi probiotik

Probiotik merupakan mikroorganisme yang berfungsi bagi sistem pencernaan. Ini bisa mendukung kerja usus dan membantu melawan infeksi. Probiotik merupakan bakteri hidup dan ragi pada beberapa yogurt dan makanan fermentasi lainnya. Seseorang juga bisa membeli suplemen probiotik di toko-toko atau apotek yang menyediakan. Pada tahun 2010, para peneliti melakukan tinjauan sistematis besar-besaran terhadap 63 studi tentang probiotik, dengan lebih dari 8.000 peserta. Para ahli membuktikan bahwa probiotik secara teratur mempersingkat durasi penyembuhan dari diare.

10. Pemakaian obat bebas

Mengutip Health Line, dengan pengawasan dokter, beberapa obat bebas bisa mengatasi diare akut apabila gejala yang terjadi tidak parah. Obat bebas yang biasanya dipakai dalam mengatasi diare, seperti:

- Bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol dan Kaopectate).

- Loperamide (Imodium). Walaupun obat ini bisa meredakan gejala diare, obat tersebut tidak menyembuhkan faktor yang mendasarinya. Apabila kamu mengalami diare kronis, kamu tidak boleh memakai obat ini tanpa persetujuan dari dokter.

(pravita windi an/nn)