Sakit gigi adalah kondisi yang mengalami rasa nyeri yang berdenyut-denyut yang sangat mengganggu. Salah satu penyebab dari sakit gigi ini adalah karena bakteri yang menginfeksi gigi, yaitu bakteri lactobacillus acidophilus, bakteri streptokokus, bakteri odontomyces viscoses.
Untuk mengobati sakit gigi, terdapat beberapa obat yang digunakan. Pada kesempatan ini kami akan memberikan penjelasan tentang obat Bufacaryl sebagai obat sakit gigi.
istimewa
Bufacaryl Obat Sakit Gigi
Bufacaryl bukanlah obat yang direkomendasikan sebagai obat sakit gigi. Bufacaryl adalah obat tablet yang mengandung kombinasi antara Dexamethasone dan dexchlorphenamine maleat. Kombinasi kedua obat ini digunakan untuk mengatasi gejala-gejala alergi dan peradangan seperti gatal-gatal pada kulit, dermatitis (eksim), reaksi alergi obat, rhinitis alergi, asma, dan lain sebagainya. Obat Bufacaryl ini hanya digunakan untuk kalangan medis.
Kegunaan Obat Bufacaryl
Sesuai dengan mekanisme kerja dari masing-masing bahan aktif dalam obat, maka Bufacaryl diberikan untuk pengobatan dan pengendalian berbagai kondisi kesehatan yang disebabkan oleh alergi dan peradangan, terutama pada saluran pernapasan, kulit, dan mata. Secara lebih rinci berikut kegunaannya:
- Asma bronkial berat
- Rhinitis alergi
- Dermatitis atopik (eksim)
- Dermatitis kontak
- Reaksi alergi obat
- Serum sickness
- Konjungtivitis alergi
Dosis dan Aturan Pakai Bufacaryl
Dosis yang tepat sesuai petunjuk dokter atas berbagai pertimbangan. Adapun dosis Bufacaryl yang direkomendasikan yaitu:
Dewasa dan anak > 12 th : Dosis awal 1 tablet setiap 4-6 jam sehari sesudah makan dan sebelum tidur.
Cara efektif menggunakannya:
- Minumlah obat ini segera setelah makan.
- Pastikan bahwa Anda mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya.
- Tidak menghentikan obat ini secara tiba-tiba, ikutilah petunjuk dokter.
- Jangan menggunakan obat ini melebihi durasi yang ditentukan oleh dokter.
Efek Samping dan Interaksi Obat pada Bufacaryl
Di bawah ini adalah beberapa efek samping yang dilaporkan dapat terjadi dari penggunaan obat Bufacaryl:
- Sedasi dan mengantuk
- Gangguan cairan dan elektrolit dalam tubuh
- Tukak lambung, sakit perut, mual, muntah
- Vertigo, sakit kepala
- Berkeringat berlebihan, urtikaria
- Resiko gagal jantung kongestif pada pasien yang rentan
- Kelemahan otot, kehilangan massa otot, ruptur tendon
- Osteoporosis, fraktur patologis
- Gangguan penyembuhan luka
- Perubahan warna kulit
- Kulit tipis dan rapuh
- Distensi abdomen
- Ketidakteraturan menstruasi
- Euphoria, perubahan suasana hati, depresi
Jika Anda mengalami efek samping ini, segera beritahu dokter. Daftar ini bukanlah daftar lengkap dari semua efek samping Bufacaryl. Konsultasikan dengan dokter segera jika Anda mengembangkan kondisi medis lainnya saat menggunakan obat ini.
Interaksi Bufacaryl
Berikut adalah interaksi obat Bufacaryl (dexamethasone dan dexchlorphenamine maleat) jika digunakan bersamaan dengan obat-obat lain:
- Dexchlorpheniramine Maleate memiliki efek aditif dengan alkohol dan depresan sistem saraf pusat lainnya (barbiturate, opioid analgesics, hipnotik, sedatif, tranquilizers).
- MAO inhibitors memperpanjang dan mengintensifkan efek antikolinergik (pengeringan) antihistamin.
- Aminoglutethimide: menurunkan kadar deksametason, melalui induksi enzim mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologis Dexamethasone.
- Agen Kalium-depleting: jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia
- Antibiotika makrolida: menurunkan klirens obat kortikosteroid ini sehingga meningkatkan kadar/efek farmakologisnya.
- Antidiabetik: kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.
- Isoniazid: Konsentrasi serum isoniazid mungkin akan menurun jika diberikan bersamaan dengan Dexamethasone.
- Cholestyramine dan efedrin: Cholestyramine meningkatkan klirens kortikosteroid sehingga menurunkan kadar/efek farmakologisnya.
- Vaksin hidup: obat golongan kortikosteroid menurunkan sistem imun tubuh sehingga meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Penggunaan vaksin hidup pada pasien yang menggunakan Dexamethasone sebaiknya dihindari.
- Anti jamur azole seperti ketoconazole (misal merk Mycoral): mengurangi metabolisme kortikosteroid sehingga dapat meningkatkan kadar dan efek farmakologisnya.
- NSAID: aspirin atau NSAID lainnya (asam mefenamat, ibuprofen, ketoprofen dll) meningkatkan resiko efek samping perdarahan pada saluran pencernaan.
Perhatian pada Penggunaan Bufacaryl
Sebelum dan selama menggunakan obat Bufacaryl Anda perlu memperhatikan beberapa aspek keamanan berikut ini:
- Obat dapat menyebabkan kantuk, jadi ini jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin selama pengobatan
- Obat ini tidak cocok untuk bayi dan anak-anak di bawah 12 tahun, atau sesuai petunjuk dokter.
- Sebaiknya tidak menggunakan Bufacaryl untuk jangka waktu yang lama. Karena bisa mengubah motilitas sperma dan mempengaruhi kesuburan pada pria.
- Hati-hati penggunaan pada penderita glaucoma sudut tertutup, tukak lambung, obstruksi pyloroduodenal, hipertrofiprostat atau obstruksi leher kandung kemih, hipertensi, hipertiroidisme.
- Kandungan kortikosteroid dalam Bufacaryl dapat menekan respon antibodi dan fungsi sistem kekebalan tubuh.
- Tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Berkonsultasilah terlebih dahulu apabila ingin menggunakan obat ini.
- Penggunaan bersama dengan obat phenobarbital, rifampisin, fenitoin, efedrin dapat menimbulkan efek mempercepat metabolisme kortikosteroid.
- Penggunaan bersama dengan obat diuretik dapat menurunkan kadar kalium sehingga memicu hipokalemia.
- Hati-hati dapat berinteraksi dengan obat amfoterisin B, Glikosida jantung, kumarin, salisilat, obat anti inflamasi, MAOI, alkohol, depresan SSP.
- Simpanlah obat Bufacaryl dalam suhu kamar dan menghindari kontak dengan sinar matahari langsung.
- Menderita infeksi jamur sistemik.
- Bayi baru lahir dan prematur.
- Pasien yang menerima terapi MAO inhibitor.
- Pasien dengan herpes simplek pada mata, peptic ulcer, hipertensi, osteoporosis.
- Pasien yang memiliki sirosis hati, insufisiensi ginjal dan TBC.
- Hipersensitivitas atau idiosinkrasi terhadap komponen produk ini atau obat-obatan dari struktur kimia yang mirip.
Harga Eceran Tertinggi (HET)
Rp2.400 - Rp5.500
Per Strip
*Harga berbeda di tiap apotik
sumber:
honestdocs.id
halodoc.com
(m. taufik naufal/nf)