Kisah Abu Qilabah Sahabat Nabi yang Paling Sabar, Tetap Bersyukur Meski Putranya Wafat Dimakan Singa

"Abu Qilabah merupakan sahabat nabi yang memiliki kesabaran yang luar biasa meskipun ujian hidupnya datang silih berganti."

Life | 01 February 2023, 18:13
Kisah Abu Qilabah Sahabat Nabi yang Paling Sabar, Tetap Bersyukur Meski Putranya Wafat Dimakan Singa

Kisah tentang kesabaran dan cara bersyukur Abu Qilabah dapat kita jadi sebagai panutan dalam kehidupan. Abu Qilabah ini merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW, ialah sahabat yang paling terakhir meninggal dunia diantara sahabat-sahabat Rasulullah SAW.

Nama lengkap Abu Qilabah adalah Abdullah bin Zaid al-Jarmi. Ketika hidup, ia termasuk seorang perawi yang banyak meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik. Abu Qilabah sendiri adalah sahabat yang masyhur sebagai ahli ibadah dan zuhud. Ia berasal dari kota Bashrah dan wafat di Syam pada 104 H.

Ibnu Hibban dalam kitab ats-Tsiqot mencatat tentang salah satu kisah Abu Qilabah yang haru di akhir hayatnya. Abu Qilabah menahan beban hidup dengan rasa sabar dan syukur dan senantiasa memuji Allah SWT. 

Abu Qilabah Hijrah dari Bashrah ke Syam

Dikisahkan bahwa Abu Qilabah meninggalkan Bashrah dan hijrah ke Syam karena tak mau diberi jabatan qadi oleh sang raja. Ia mengajak serta anak laki-lakinya untuk memulai hidup barunya di Syam.

Dalam perjalanan di hamparan padang pasir, Abu Qilabah yang sudah tua itu mendapat musibah yang pada akhirnya beliau harus kehilangan kedua tangan dan kakinya.
Daun.id

pixabay.com

Abdullah bin Muhammad mengkisahkan, "saya keluar menuju tepi pantai untuk memantau kawasan pantai (dari kedatangan musuh). Ketika sampai, saya melihat sebuah dataran lapang. Tak berapa lama, saya teringat cerita orang-orang sekitar. Katanya, di dataran sana ada seseorang yang sudah buntung kedua tangan dan kedua kakinya. Pendengarannya pun lemah dan matanya rabun, yang tersisa cuma lisannya yang bermanfaat untuk dirinya sekarang. 

Kata masyarakat sekitar situ, orang tersebut memanfaatkan lisannya cuma untuk mengucapkan doa. Berikut adalah doa yang Abu Qilabah ucapkan:

اللَّهُمَّ أَوْزِعْنِي أَنْ أحمدك حمدا أكافىء بِهِ شُكْرَ نِعْمَتِكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ ، وَفَضَّلْتَنِي على كَثِيرٍ من خَلَقْتَ تَفْضِيلا
 
“Ya, Allah. Tunjukilah aku agar aku bisa memuji-Mu, hingga aku dapat menjalankan rasa syukurku atas nikmat-nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku, dan Engkau sungguh telah melebihkan aku di atas kebanyakan makhluk yang telah Engkau ciptakan.”

Abdullah bin Muhammad merasa heran dan takjub dengan orang itu, Ia putuskan untuk mendatanginya. Saat sampai, ia pun langsung bertanya perihal aktivitas dan kenapa berdoa seperti di atas kendati kondisinya yang menyedihkan tersebut.

Abu Qilabah menjawab, "tak kau lihatkah yang sudah diperbuat Tuhanku kepadaku? Demi Allah, jikalau Ia mengirim petir kepadaku hingga membakar tubuhku, atau menggerakkan gunung-gunung untuk menindihku hingga meleburkan badanku, atau memerintahkan laut untuk menenggelamkan aku, atau memerintahkan bumi untuk melenyapkan tubuhku, oleh karena semua itulah, yang membuat aku senantiasa bersyukur kepada-Nya. karena Ia sudah kasih nikmat kepadaku berupa lisanku ini."

Kesabaran Abu Qilabah Mengatahui Kabar Putranya

Abu Qilabah melanjutkan, "akan tetapi wahai hamba Allah. Kau sudah mendatangiku, maka saya menginginkan bantuanmu. Engkau telah melihat kondisiku. Aku tak dapat berbuat apa-apa. Aku punya seorang anak yang senantiasa merawatku. Saat tiba masa shalat, ia mewudhukanku. Apabila aku lapar, ia menyuapiku. Jikalau aku kehausan, ia memberiku minum. Akan tetapi sudah tiga hari ini, aku tak menjumpai dirinya, maka bantulah saya dengan mencari kabar tentangnya."

Mendengar permintaan itu, Abdullah bin Muhammad lalu berucap,”Demi Allah, tidaklah seseorang berjalan menunaikan keperluan seorang saudaranya, dan ia mendapatkan pahala yang begitu besar di sisi Allah, lantas pahalanya lebih besar dari seseorang yang berjalan untuk memenuhi kebutuhan orang yang semacam engkau,”
Daun.id

pixabay.com

Abdullah bin Muhammad lantas berjalan menyusuri gundukan pasir di sekitar situ. Tiba-tiba ia mendapati anak Abu Qilabah yang sudah meninggal yang kemungkinan diterkam dan dimakan binatang buas seperti singa. Abdullah bin Muhammad lalu mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi rajiun. Pada kondisi itu ia bingung bagaimana cara mengabarkan kejadian memilukan ini. 

Sewaktu saya berjalan menuju Abu Qilabah, dalam pikiran Abdullah bin Muhammad terlintas kisah Nabi Ayyub AS. Begitu saya menemuinya, maka saya mengucapkan salam kepadanya. Orang itu menjawab salamku dan bertanya, ”Bukankah engkau orang yang tadi menemuiku?”

Abdullah menjawab,”Benar.”

Abu Qilabah bertanya,”Bagaimana dengan permohonanku kepadamu tadi untuk membantuku?”

Abdullah berkata, ”Engkau lebih mulia di sisi Allah ataukah Nabi Ayyub?”

Abu Qilabah menjawab, ”Tentu Nabi Ayyub.”

Abdullah bertanya kembali,”Tahukah engkau cobaan yang dikasihkan Allah kepada Nabi Ayyub? Bukankah Allah mengujinya dengan harta, keluarga, serta anaknya?”

Abu Qilabah menjawab,”Tentu aku tahu.”

Abdullah bertanya,”Bagaimana sikap Nabi Ayyub dengan cobaan tersebut?”

Lantas dijawab,”Nabi Ayyub bersabar, bersyukur, dan memuji Allah.”

Abdullah berkata, ”Tak cuma itu, bahkan ia ditinggalkan oleh kerabatnya dan sahabat-sahabatnya serta Allah menjadikan ia jadi bahan celaan dan fitnah orang-orang yang lewat di jalan. Tahukah engkau mengenai perihal itu?” .”

Abu Qilabah menjawabi,”Benar.”

Abdullah bertanya,”Bagaimana sikapnya?”

Abu Qilabah menjawab, ”Ia bersabar, bersyukur dan memuji Allah. Langsung saja jelaskan maksudmu.”

Abdullah berkata, ”Sebenarnya anakmu sudahku temukan di antara gundukan pasir dalam keadaan sudah meninggal karena diterkam dan dimakan binatang buas. Semoga Allah kasih pahala bagimu berlipat ganda dan menyabarkanmu.”

Abu Qilabah langsung berucap, ”Segala puji bagi Allah yang tak menciptakan untukku keturunan yang bermaksiat kepada-Nya, lalu Ia menyiksanya dengan api neraka,”

Setelahnya Abu Qilabah mengucap, ”Inna lillah wa inna ilaihi rojiun,” lalu ia menarik nafas panjang, kemudian wafat.

Abdullah bin Muhammad berkata, ”Inna lillah wa inna ilaihi rajiun," dan setelah itu saya menangis karena sedih dan terharu.

Bertemu Abu Qilabah dalam Mimpi

Tak lama, datang pada Abdullah bin Muhammad empat orang ajudan kerajaan dan berkata salah satunya kepadaku: “Wahai Abdullah. Ada apa dan apa yang telah terjadi?”

Adullah pun menceritakan kepada mereka yang telah saya alami.

Lalu mereka berkata, ”Bukalah wajah orang itu, siapa tahu kami mengenalnya!”

Saya membuka penutup wajahnya, lalu mereka bersungkur dan mencium keningnya dan kedua tangannya, lalu mereka berkata: “Demi Allah, matanya senantiasa merunduk dari menyaksikan hal yang diharamkan Allah. Demi Allah, badannya senantiasa sujud ketika orang-orang dalam kondisi tidur”.

Abdullah bertanya kepada mereka: “Siapakah orang ini?”

Mereka menjawab, ”sahabat Abu Qilabah al Jarmi. Dia sangat cinta kepada Allah serta Nabi-Nya dan kamu pun dari kemarin mencari keberadaannya,”

Abdullah bin Muhammad dan ajudan kemudian mengurus jenazahnya seadanya hingga selesai. Mereka pun berpamitan, dan saya kembali ke pos penjagaanku.

Malam harinya, saya tertidur. saya melihat di dalam mimpi, orang itu berada di taman surga dalam keadaan memakai dua lembar kain dari kain surga sambil membaca firman Allah:

سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ 

“Keselamatan bagi kalian (dengan masuk ke dalam surga) karena kesabaran kalian, maka alangkah baiknya tempat setelah itu.” [ar-Ra’d/13:24].

Dalam mimpi, Abdullah bin Muhammad bertanya kepada Abu Qilabah,”Bukankah engkau orang yang aku temui?”

Abu Qilabah menjawab,”Benar.”

Abdullah bertanya, ”Bagaimana engkau dapat memperoleh ini semua?”

Abu Qilabah menjawab, ”Sesungguhnya Allah menyiapkan derajat kemuliaan yang tinggi, yang tak dapat dicapai, kecuali dengan sikap sabar ketika dikasih cobaan, dan rasa syukur jika dalam situasi lapang, dan tentram bersama dengan rasa takut kepada Allah, baik dalam kondisi sendirian atau di depan banyak orang.”

(m. taufik naufal/nf)


Rekomendasi untuk Anda

Berita Terbaru

JADWAL SHOLAT HARI INI

RABU, 24 APRIL 2024 (JAKARTA PUSAT)
IMSYAK 04:26 SUBUH 04:36 DUHA 06:15 ZUHUR 11:53
ASHAR 15:14 MAGHRIB 17:51 ISYA 19:01  

Zodiak Taurus Hari Ini

Percintaan

Pada bulan April 2024, Taurus akan mengalami perubahan positif dalam hubungan percintaan. Jika sudah memiliki pasangan, hubungan akan semakin harmonis. Bagi yang masih single, ada kemungkinan untuk bertemu dengan seseorang yang istimewa.



Taurus Selengkapnya