Cerita Mistis Dusun Karang Kenek Situbondo, Mitos Tak Bisa Nambah Penduduk

Tentang desa kutukan, biasanya kita kerap mendengarnya dalam suatu dongeng. Konon di Jawa Timur ada sebuah desa kutukan yang memiliki beberapa mitos. Desa ini berada di kabupaten Situbondo Desa Olean. Dari cerita yang ada, dusun ini hanya dapat dihuni 26 KK (Kepala Keluarga).

Keunikan inilah yang kemudian memicu munculnya spekulasi dasa ini disebut desa kutukan. Konon hinggga saat ini tak bisa menambah jumlah KK. Jika tambah atau lebih justru dapat memicu malapetaka. Misalnya meninggal dunia dan lain sebagainya.

Kepala desa setempat juga pernah menanggapi akan hal ini, konon dulunya orang yang pertama kali menghuni dusun ini ialah Pangeran Tunggul Angin. Tokoh inilah yang pertama kali tinggal di dusun Karang Kenek. Dan cerita ini sudah ada dari turun temurun.

Hal unik ini kemudian membuat desa ini semakin muncul di publik. Meski dikenal desa kutukan, justru menjadi kebanggaan bagi masyarakat sekitar. Sebab dusun ini memiliki mitos yang unik dan berbeda dari desa yang lain.

Cerita Mistis Dusun Karang Kenek Situbondo

Dusun Karang Kenek berada di bawah naungan desa Olean, kabupaten Situbondo. Dari cerita turun temurun yang berkembang di masyarakat dusun ini memiliki beragam cerita asal-usulnya. Berikut ini cerita mistis dusun Karang Kenek:

1. Asal-usul dusun Karang Kenek

Dulu sebelum tempat ini dihuni banyak manusia dan menjadi dusun, Karang Kenek memiliki dua versi asal-usul. Seperti dilansir dari faktualnews.co,

“Ada dua versi tentang cerita Pangeran Tunggul Angin, versi pertama Pangeran Tunggul Angin yang merupakan keluarga kerajaan Andolang di Pulau Madura. Pada saat itu mempunyai 30 murid, namun diserang oleh gerombolan dari luar Dusun Karang Kenek, sehingga empat muridnya gugur dalam pertempuran tersebut,” jelasnya saat ditemui rumahnya, Senin (1/2/2021).

Menurut versi kedua, terjadi sebuah perjanjian antara Pangeran Tunggul Angin dengan mahluk gaib di sekitarnya. Dari perjanjian inilah, pangeran meminta kepada empat muridnya untuk meninggalkan Dusun Karang Kenek.

“Banyak warga yang ziarah ke makam Tunggul Angin, yang berlokasi di sebelah utara wisata KK 26,” imbuh Ansori.

2. Mitos dusun Karang Kenek 26 KK

Selanjutnya dari cerita moitos inilah kemudian dusun Karang Kenek populer dengan nama 26 KK. Hal ini lantaran dipengaruhi kuatnya mitos ini, bahkan mitos ini pernah ada yang terbukti;

“Apabila di dusun itu jumlah keluarganya lebih dari 26, ada saja hal yang terjadi. Mulai dari tidak betah atau ada juga yang meninggal dunia. Peristiwa-peristiwa masa lalu itulah yang semakin mengekalkan mitos Karang Kenek hanya bisa dihuni sebanyak 26 KK,” lanjut kepala desa.

Dengan adanya mitos ini, ketika KK bertambah maka harus ada yang mengalah pindah tempat.

3. Destinasi wisata dusun Karang Kenek

Di tempat ini terdiri banyak lahan kosong yang kemudian dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Sehingga mengundang banyak pengunjung ke dusun ini. Uniknya wisata ini berbekal dengan kearifan lokal yang memakai pohon bambu sebagai beberapa bangunan wisata.

Destinasi wisata ini dibangun di area lahan luas persawahan dan dibangun dengan menggunakan dana desa. Terdapat beberapa fasilitas yang bisa dinikmati oleh para pengunjung. Selain itu juga memiliki tempat strategis yang dapat ditempuh 15 menit dari pusat kota.

Demikianlah cerita mistis dusun Karang Kenek yang kini dikenal dengan sebutan KK 26. Selain punya mitos, juga memiliki beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi.

(rian adi kurniawan/nn)