Contoh Pembahasan Karya Ilmiah yang Baik dan Benar

Pembahasan karya ilmiah adalah bagian penting dari sebuah karya ilmiah yang berisi interpretasi dan analisis terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan ini bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan interpretasi terhadap hasil penelitian serta menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Pada pembahasan karya ilmiah, penulis harus mengemukakan hasil penelitian yang telah diperoleh dan mengaitkannya dengan teori-teori yang relevan. Penulis juga harus memperhatikan kelemahan dan keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan serta memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.

Pembahasan karya ilmiah harus disusun secara sistematis dan jelas, dimulai dengan merumuskan hasil penelitian yang relevan dan kemudian mengemukakan interpretasi dan analisis dari hasil tersebut. Selanjutnya, penulis harus menjelaskan bagaimana hasil penelitian tersebut dapat dihubungkan dengan teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

Pada akhir pembahasan, penulis harus mencantumkan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan harus didasarkan pada hasil penelitian yang telah diinterpretasikan dan dihubungkan dengan teori-teori yang relevan. Sementara saran untuk penelitian selanjutnya harus berisi usulan untuk perbaikan penelitian, baik dari segi metodologi maupun penelitian yang lebih luas dan lebih terkait dengan tema yang telah diteliti.

Pembahasan karya ilmiah harus ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan logis, sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran penulis. Pada intinya, pembahasan karya ilmiah merupakan bagian yang penting dalam sebuah karya ilmiah, dimana hasil penelitian diinterpretasikan dan dianalisis secara mendalam serta dihubungkan dengan teori-teori yang relevan untuk memberikan kesimpulan dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Contoh pembahasan karya ilmiah

Berikut ini adalah contoh pembahasan karya ilmiah yang baik dan benar dengan topik “Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV/AIDS”:

1. Pendahuluan
   Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang penting untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS.
2. Metode Penelitian
   Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan menggunakan sampel remaja sebanyak 100 orang, yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan pendidikan kesehatan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan. Data dikumpulkan melalui kuesioner sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan dan dianalisis dengan menggunakan uji t.
3. Hasil Penelitian
   Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mendapatkan pendidikan kesehatan memiliki peningkatan pengetahuan dan sikap yang lebih baik tentang HIV/AIDS dibandingkan dengan kelompok kontrol. Peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS sebesar 28,5% dan peningkatan sikap sebesar 25%.
4. Diskusi
   Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS dapat membantu remaja untuk menghindari risiko terpapar virus, sedangkan sikap yang positif dapat membantu dalam mencegah stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Meskipun demikian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan seperti sampel yang terbatas dan tidak mempertimbangkan faktor lain yang mungkin mempengaruhi pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS.
5. Kesimpulan dan Saran
   Pendekatan pendidikan kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan perlu diberikan secara teratur kepada remaja untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV/AIDS. Selain itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperluas sampel dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS.

(pravita windi an/nn)