pixabay
Saat memasuki bulan Syaban selalu menjadi pertanda bahwa bulan puasa atau Ramadan semakin dekat. Terlebih ada salah satu malamnya yang begitu mulia. Yaitu malam 15 atau Nisfu Syaban
Nisfu Syaban
Merupakan sebuah perayaan penting yang dirayakan oleh umat Muslim pada malam ke-15 bulan Sya'ban dalam penanggalan Islam. Malam ini juga dikenal dengan sebutan Shab-e-Barat atau Malam Pengampunan.
Malam Nisfu Sya'ban dipercayai sebagai malam yang penuh dengan berkah dan rahmat, serta banyak umat Muslim merayakannya dengan melakukan ibadah dan kegiatan spiritual. Pada malam nisfu Sya'ban ini, diyakini bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa orang yang memohon ampun dan rahmat-Nya. Karenanya umat Muslim menghabiskan malam itu dengan berdoa, membaca Al-Quran, dan memohon ampun serta berkah.
Di beberapa negara di Asia Selatan dan Timur Tengah, orang-orang merayakan malam Nisfu Sya'ban dengan menyalakan lilin, lampu minyak, dan lampu listrik di rumah-rumah dan jalan-jalan, dan banyak orang berkumpul di masjid untuk melakukan shalat khusus hingga mendengarkan khutbah atau biasa disebut dengan pangajian kalau di Indonesia.
Meskipun Nisfu Sya'ban dianggap sebagai perayaan yang penting oleh sebagian umat Muslim, tidak semua negara Muslim merayakannya dan ada pula perbedaan penbisa di kalangan ulama tentang signifikansi dan jenis ibadah khusus yang dilakukan pada malam nisfu sya'ban ini.
Meski tidak ada dalil yang secara khusus menyatakan keutamaan pada malam Nisfu Sya'ban ini sendiri, banyak umat Muslim memandang malam ini sebagai waktu yang istimewa dan penting dalam meningkatkan keimanan dan kebaikan mereka.
Puasa Nisfu Sya'ban
Adalah berpuasa pada hari ke-15 bulan Sya'ban, tidak diwajibkan dalam Islam, dan juga tidak disunnahkan secara khusus oleh Nabi Muhammad SAW. Puasa Nisfu Sya'ban adalah suatu kegiatan yang bersifat sunnah, artinya bisa dilakukan oleh umat Muslim yang ingin melakukannya, namun tidak wajib untuk dilakukan atau dilaksanakan.
Beberapa ulama meyakini bahwa puasa Nisfu Sya'ban adalah sunnah yang dianjurkan, namun ada juga ulama yang berpenbisa bahwa tidak ada dalil yang cukup kuat untuk menguatkan anjuran tersebut. Meski demikian, banyak umat Muslim yang memilih untuk berpuasa pada hari ini sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Allah SWT.
Puasa Nisfu Sya'ban diyakini bisa membawa banyak manfaat, seperti mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa-dosa, dan mengharapkan rahmat hingga berkah dari-Nya. Namun halnya puasa sunnah lainnya, puasa Nisfu Sya'ban harus dilakukan dengan niat yang tulus dan dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan ajaran Islam.
Keutamaan Puasa Nisfu Sya'ban
Keutamaan puasa Nisfu Sya'ban, atau puasa pada hari ke-15 bulan Sya'ban, diyakini oleh banyak umat Muslim. Meskipun tidak ada dalil yang secara khusus menyatakan keutamaan puasa Nisfu Sya'ban, beberapa hadis dan riwayat menunjukkan bahwa puasa pada hari ini bisa memberikan manfaat dan keutamaan sebagai berikut:
Perlu diingat, puasa Nisfu Sya'ban tidak diwajibkan dalam Islam, dan juga tidak disunnahkan secara khusus oleh Nabi Muhammad SAW. Karenanya puasa Nisfu Sya'ban adalah suatu kegiatan yang bersifat sunnah, artinya bisa dilakukan oleh umat Muslim yang ingin melakukannya, namun tidak wajib dilaksanakan.
Niat Sahur Puasa Nisfu Sya'ban Arab
نَوَيْتُ الصَّوْمَ فِى النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Nawaitush sahuma fin nishfi min sya'bana sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat puasa sunah pada pertengahan bulan Syaban karena Allah SWT."
Hukum Sahur Puasa Nisfu Sya'ban
Hukumnya sama dengan hukum sahur pada puasa sunnah lainnya, yaitu dianjurkan. Hal ini dikarenakan sahur sendiri bisa membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih lancar serta kuat.
Dalam hadis riwayat Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Makanlah sahur, karena sahur itu lebih berkah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam tradisi Arab, puasa Nisfu Sya'ban juga dikenal sebagai "Laylatul Bara'ah" yang berarti "malam pembebasan". Pada malam nisfu sya'ban, umat Muslim berdoa dan beribadah dengan penuh rasa khawatir dan takut akan dosa-dosa yang telah dilakukan di masa lalu. Juga memohon ampunan kepada Allah SWT dan memohon agar diberikan keberkahan, kesehatan, dan kemakmuran.
Dalam melaksanakan puasa Nisfu Sya'ban, yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan penuh keimanan, serta mengikuti tata cara pelaksanaan puasa yang benar. Sahur bisa membantu memperkuat tubuh umat Muslim dalam menjalankan puasa Nisfu Sya'ban dengan lebih baik dan lancar.
Sahur pada puasa Nisfu Sya'ban bukanlah syarat utama dalam melaksanakan puasa ini. Bagi umat Muslim yang sulit atau tidak sempat untuk melakukan atau melaksanakan sahur, tetap bisa menjalankan puasa Nisfu Sya'ban tanpa sahur.
Puasa Nisfu Sya'ban memiliki keutamaan tersendiri bagi umat Muslim. Puasa ini termasuk dalam kategori puasa sunnah, sehingga tidak diwajibkan untuk dilaksanakan.
(alvain shinta/n)
IMSYAK 04:26 | SUBUH 04:36 | DUHA 06:18 | ZUHUR 11:52 |
ASHAR 15:14 | MAGHRIB 17:46 | ISYA 19:00 |