Pexels.com
Puasa Asyura adalah salah satu ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam. Puasa ini dilakukan pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Puasa Asyura memiliki keutamaan-keutamaan yang sangat besar, antara lain adalah menghapuskan dosa-dosa selama satu tahun sebelumnya, memberikan keberkahan dan perlindungan dari segala jenis bencana dan musibah, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sejarah puasa Asyura bermula dari peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu ketika Nabi Musa AS dan umatnya diselamatkan dari penindasan Firaun di Laut Merah pada tanggal 10 Muharram. Dalam perayaan ini, umat Yahudi juga berpuasa pada hari yang sama. Namun, ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah dan mengetahui bahwa umat Yahudi juga berpuasa pada tanggal tersebut, beliau menyarankan umat Islam untuk melakukan puasa pada hari yang sama untuk membedakan diri dari umat Yahudi.
Adapun hadis yang menganjurkan puasa Asyura, berbunyi:
"Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura. Lalu Rasulullah bertanya 'Ada kegiatan apa ini?' Para sahabat menjawab 'Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.' Rasulullah lalu mengatakan 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian'. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya." (HR Bukhari: 2004).
Niat sahur puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Tata cara puasa Asyura
Berikut ini tata cara puasa Asyura yang perlu diketahui, yakni:
Keutamaan puasa Asyura
Adapun keutamaan puasa Asyura ialah sebagai berikut:
(pravita windi an/nn)
IMSYAK 04:26 | SUBUH 04:36 | DUHA 06:18 | ZUHUR 11:52 |
ASHAR 15:14 | MAGHRIB 17:46 | ISYA 19:00 |