8 Pahala Amalan Sunat di Bulan Ramadhan Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam, di mana umat muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam dan diwajibkan bagi setiap muslim yang telah baligh dan sehat secara fisik dan mental. Selama bulan Ramadhan, umat muslim berpuasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, di mana mereka menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya yang dapat membatalkan puasa. Selain puasa, bulan Ramadhan juga merupakan waktu untuk meningkatkan ibadah, seperti membaca Al-Quran, berzikir, bersedekah, dan memperbanyak amalan kebaikan lainnya.

Bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan ampunan, di mana Allah SWT memberikan kesempatan kepada umat muslim untuk memperbaiki diri dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Setelah sebulan berpuasa, umat muslim merayakan hari kemenangan yang disebut Idul Fitri sebagai tanda berakhirnya bulan suci Ramadhan.

Pahala amalan sunat di bulan Ramadhan

Amalan sunat yang dapat dilakukan di bulan Ramadhan antara lain:

1. Menyegerakan shalat Magrib usai berbuka

Setelah membatalkan puasa, disunahkan agar menjalankan shalat Magrib. Akan tetapi, menjadi pengecualian jika terdapat orang yang menunggu untuk makan bersama. Hal ini dapat dilakukan sebagai kesunnahan yang berpahala.

2. Bersedekah

Melakukan sedekah dapat menjadi salah satu amalan baik yang dapat dilakukan. Dengan sedekah tentu tidak hanya memperoleh pahala, namun juga dapat menghindarkan diri dari berbagai hal buruk yang akan menimpa. Ali bin Abi Thalib berkata:

“Barang siapa mengeluarkan sedekah kepada orang miskin, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Allah SWT pun akan menyediakan balasan untuknya berupa kebebasan, sebagaimana bebasnya Nabi Ismail AS dan penyembelihan."

Selain itu dalam sebuah hadis juga menyebutkan, "Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhori-Muslim)

3. Membaca Al-Qur'an

Amalan bulan Ramadhan selanjutnya ialah membaca Al-Qur'an. Dengan menjalankan amalan ini tentu akan memberikan kebaikan dan pahala di bulan puasa. Seperti firman Allah yang bunyinya:

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Alquran. Ini sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al Baqarah: 185)

Pada sebuah hadis Ibnu ‘Abbas RA mengatakan:

“Dahulu malaikat Jibril senantiasa menjumpai Rasulullah SAW pada setiap malam Ramadan, dan selanjutnya ia membaca Alquran bersamanya.” (HR Bukhari)

4. Umrah di bulan Ramadhan

Menunakan umrah di bulan Ramadhan tentu menjadi hal yang berbeda dengan bulan lannya. Umrah ketika bulan Ramadhan pahalanya seperti melakukan ibadah haji. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW, bunyinya:

"Umrah pada bulan Ramadan menyerupai haji." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

5. Memperbanyak istigfar

Pada bulan Ramadan terdapat keistimewaan yang salah satunya ialah dibukanya gerbang ampunan bagi umat Islam. Adapun hal yang dapat dilaksankan agar menghapus dosa di masa lalu, yakni beristigfar sebanyak-banyaknya. Dengan memperbanyak istigfar dapat menjadi amalan bulan Ramadhan yang disarankan.

6. Menghidupkan malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang biasanya akan dijumpai di 10 hari terakhir puasa. Umumnya malam disunnahkan untuk melaksanakan banyak ibadah, membaca Al-Qur'an, dan berzikir. Akan tetapi, shalat menjadi ibadah yang utama di malam tersebut.

Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR Bukhari).

7. Menjalankan sahur

Sahur juga menjadi salah satu amalan bulan Ramadan yang disunahkan. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Makan sahur itu mengandung berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya sebiji kurma."

8. Iktikaf atau berdiam diri

Amalan bulan Ramadhan selanjutnya ialah saat jatuhnya malam Lailatul Qadar. Biasanya hal ini terjadi pada satu malam antara 10 hari terakhir Ramadan. Seingga, kau dapat melakukan iktikaf atau berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan ibadah untuk memperoleh pahala.

Hal ini terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:

“Aku pernah melakukan itikaf pada sepuluh hari Ramadan yang pertama. Aku berkeinginan mencari Lailatul Qadar pada malam tersebut.

Kemudian aku beriktikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa Lailatul Qadar itu di sepuluh hari yang terakhir.

‘Siapa saja yang ingin beritikaf di antara kalian, maka beriktikaflah.’ Lalu di antara para sahabat ada yang beriktikaf bersama beliau.” (HR Bukhari)

(pravita windi an/nn)