Hari Lingkungan Hidup, Ini 7 Cara Mengolah Sampah Plastik yang Benar

 Mengolah sampah plastik merupakan langkah penting dalam upaya menjaga lingkungan. Dan cara mengolah sampah perlu diketahui banyak orang agar bisa menjaga lingkungan bebas dari sampah plastik. 

Apalago, hari ini tanggal 5 Juni merupakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet bumi.

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengolah sampah plastik:

1. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai:
Salah satu cara terbaik untuk mengolah sampah plastik adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Gantilah botol air minum plastik dengan botol yang dapat diisi ulang, gunakan tas belanja kain alih-alih tas plastik, dan hindari penggunaan sedotan plastik.

2. Mengumpulkan dan memilah sampah plastik:
Mulailah dengan mengumpulkan sampah plastik di rumah. Pisahkan sampah plastik dari sampah organik dan kertas dengan menyediakan tempat sampah terpisah. Anda juga bisa menggunakan wadah plastik yang berbeda untuk jenis plastik yang berbeda, seperti botol plastik, kemasan makanan, dan plastik lainnya.

3. Daur ulang:
Salah satu cara terbaik untuk mengolah sampah plastik adalah dengan mendaur ulangnya. Periksa apakah ada fasilitas daur ulang di daerah tempat tinggal Anda. Pastikan Anda memisahkan sampah plastik sesuai dengan jenisnya untuk mempermudah proses daur ulang. Kemasan plastik dapat dikumpulkan, diproses, dan digunakan untuk membuat produk baru.

4. Menggunakan teknik upcycling:
Selain mendaur ulang, Anda juga dapat menggunakan teknik upcycling untuk mengubah sampah plastik menjadi barang yang berguna. Misalnya, Anda bisa membuat bingkai foto dari botol plastik bekas atau membuat tempat penyimpanan dari kemasan plastik yang tidak terpakai.

5. Mengurangi plastik dalam kehidupan sehari-hari:
Selain mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, Anda juga bisa mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, gunakan sabun batangan alih-alih sabun cair dalam botol plastik, bawa botol minum sendiri, dan bawa wadah makanan sendiri ketika memesan makanan untuk dibungkus.

6. Mengikuti program pengolahan sampah plastik di komunitas:
Cari tahu apakah ada program pengolahan sampah plastik di komunitas atau daerah tempat tinggal Anda. Beberapa tempat menyediakan pengumpulan khusus untuk sampah plastik yang kemudian diolah secara efektif.

7. Edukasi dan kesadaran:
Edukasi dan kesadaran akan pentingnya pengolahan sampah plastik juga penting. Ajaklah keluarga, teman, dan tetangga Anda untuk berpartisipasi dalam upaya mengolah sampah plastik dengan benar. Semakin banyak orang yang terlibat, semakin besar dampak positif yang dapat kita hasilkan.

Beberapa bahaya sampah plastik terhadap lingkungan:

1. Pencemaran Laut dan Ekosistem Perairan:
Banyak plastik yang akhirnya mencemari laut dan ekosistem perairan. Plastik yang masuk ke laut dapat membahayakan kehidupan laut, seperti ikan, burung laut, penyu, dan mamalia laut. Mereka dapat terperangkap dalam plastik atau memakan sampah plastik yang dapat menyebabkan cedera atau bahkan kematian.

2. Pencemaran Tanah:
Sampah plastik yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah. Plastik yang terkubur dalam tanah dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan memperlambat dekomposisi bahan organik. Selain itu, bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam plastik dapat merembes ke dalam tanah dan mencemari sumber air tanah.

3. Pencemaran Udara:
Pembakaran sampah plastik, terutama dalam kondisi yang tidak terkontrol, menghasilkan polutan udara berbahaya seperti dioksida karbon, sulfur dioksida, dan zat-zat beracun lainnya. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia dan hewan serta berkontribusi pada perubahan iklim.

4. Gangguan Ekosistem:
Akumulasi sampah plastik di ekosistem dapat mengganggu keseimbangan alam. Misalnya, sampah plastik yang mengendap di sungai atau saluran air dapat menyumbat aliran air, mengganggu ekosistem sungai, dan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan di sekitarnya.

5. Kerusakan Terhadap Satwa Liar:
Satwa liar juga terancam oleh sampah plastik. Hewan seperti burung dan mamalia dapat terjebak dalam jaring atau bagian plastik lainnya. Mereka juga dapat menganggap sampah plastik sebagai makanan dan memakan serpihan plastik yang dapat menyebabkan kerusakan internal dan kematian.

6. Efek Mikroplastik:
Plastik juga terurai menjadi partikel-partikel kecil yang dikenal sebagai mikroplastik. Mikroplastik tersebar luas di lingkungan, termasuk dalam air minum, makanan laut, dan udara yang kita hirup. Mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan dan berpotensi merusak organisme yang memakan mereka, termasuk manusia.

7. Perubahan Iklim:
Produksi plastik memerlukan bahan bakar fosil, dan pembakarannya menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Selain itu, penguraian plastik membebaskan gas metana yang merupakan gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida.
 

(fahrul hikami/n)