Siswa dengan Hati yang Hancur Rela Menjual Ayam Peliharaan untuk Membeli Handphone yang Diidamkan

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah berlangsung sejak bulan Maret sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19. Sudah memasuki bulan kelima, PJJ masih menuai pro dan kontra di masyarakat.

Tidak semua siswa dapat mengikuti PJJ. Seperti yang dialami oleh Deni Mulyadi (14), siswa MA Mathla’ul Anwar, Rumping, Parung, Kabupaten Bogor. Deni kesulitan beradaptasi dengan PJJ karena tidak memiliki handphone.

Menurut Taman Pendidikan yang mengutip akun Facebook Eris Riswandi, ayah Deni telah meninggal dunia dan ibunya bekerja sebagai penjual pensil dan buku di dekat sekolah. Penghasilannya hanya Rp. 10.000/hari dan tidak menentu selama pandemi.

Dalam kondisi keterbatasan ini, Deni terpaksa menjual ayam kesayangannya untuk membeli handphone agar bisa mengikuti pembelajaran online seperti teman-temannya.

Kisah ini diunggah oleh akun Facebook Eris Riswandi dan telah dibagikan sebanyak 574 kali, serta mendapatkan komentar dari pengguna Facebook. Banyak yang terharu melihat perjuangan pemuda 14 tahun ini yang rela menjual ayam kesayangannya demi membeli kebutuhan yang lebih penting.

Semangat terus, pasti ada jalan. Semoga kamu selalu dalam lindungan Allah, tulis Abdulhakim.

Ya ALLAH SWT..mudahkanlah urusannya, kasihan..semoga di sekitar sana ada yang membantu, AAMIIN.., tulis Yhodi Tamya Hodi Ody.