Belajar dari Rumah Jadi Asyik dengan Aturan Baru Mendikbud No. 4 Tahun 2020

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengonfirmasi bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 tidak akan ditunda. Tahun ajaran baru akan tetap dimulai pada pertengahan bulan Juli. Namun, meskipun dimulainya tahun ajaran baru pada bulan Juli, bukan berarti sekolah akan dibuka kembali. Pembelajaran akan tetap dilakukan secara online/daring dari rumah. Keputusan ini diambil oleh Kemendikbud untuk menjaga keselamatan guru, siswa, dan orang tua/wali siswa.

Menurut Hamid Muhammad, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Plt. Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbud, tanggal 13 Juli merupakan awal tahun pelajaran baru, tetapi bukan berarti kegiatan belajar mengajar tatap muka. Metode pembelajaran akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi di masing-masing daerah.

Keputusan Kemendikbud untuk memulai tahun ajaran baru dengan pembelajaran dari rumah ini mendapatkan apresiasi dari Seto Mulyadi. Kak Seto mengatakan bahwa mereka mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah menjelaskan dengan jelas bahwa tahun ajaran baru tidak berarti harus masuk sekolah. Sekolah tidak harus dilakukan di luar rumah, tergantung pada situasi dan kondisi.

Pembelajaran dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh telah diatur dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona virus Disease (Covid-19). Surat Edaran tersebut menjelaskan bahwa ada empat ketentuan jika pembelajaran dilakukan dari rumah, yaitu memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa beban menuntaskan seluruh capaian kurikulum, fokus pada pendidikan kecakapan hidup terkait pandemi Covid-19, variasi aktivitas dan tugas pembelajaran yang disesuaikan dengan minat dan kondisi masing-masing siswa, serta penilaian yang bersifat kualitatif dari guru tanpa memberikan skor/nilai kuantitatif.

Hingga saat ini, Kemendikbud belum memastikan kapan pembelajaran tatap muka akan dilakukan di sekolah. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia.