15 Cara Mengatasi Luka Bakar Secara Aman dan Efektif, Ketahui Penyebabnya

Mengalami luka bakar merupakan hal yang berbahaya dan harus dihindari. Sebab, luka bakar bukan saja menimbulkan luka berbekas dan rasa sakit, namun luka bakar juga dapat mengancam nyawa.

Faktor utama yang menyebabkan banyak terjadinya kasus luka bakar adalah faktor lalai dan mengabaikan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3). Sehingga luka bakar tidak dapat dihindari. Meskipun demikian, faktor-faktor kecelakaan juga banyak terjadi.

Luka bakar adalah kerusakan kulit dan/atau jaringan dalam yang disebabkan karena api, sentuhan benda panas, paparan sinar matahari, paparan radiasi, sentuhan bahan kimia dan sengatan listrik.

Luka bakar yang dialami oleh seseorang dapat menimbulkan luka yang relatif ringan hingga berat, yang bahkan berujung pada kematian. Luka bakar ini, memiliki beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahanya.

Penyebab Luka Bakar
Berdasarkan tingkat keparahanya, luka bakar dibagi menjadi beberapa klasifikasi.

Berikut adalah klasifikasi luka bakar:

- Derajat pertama
Derajat pertama ini disebut juga dengan luka bakar superfisial. Luka pada derajat pertama terjadi pada bagian terluar lapisan kulit atau epidermis. Klasifikasi luka ini dapat sembuh lebih cepat dan tidak meninggalkan kerusakan berat dan jangka panjang.

Luka yang ditimbulkan ditandai dengan kulit yang kemerahan dan sedikit rasa nyeri. Contoh luka bakar derajat pertama yang paling umum ditemukan adalah sunburn atau paparan matahari.

- Derajat kedua
Luka bakar derajat kedua dibedakan menjadi luka bakar superfisial dan luka bakar dalam. Luka bakar ini akan menunjukkan warna merah terang, melepuh, bengkak, dan mengkilap atau basah. Luka bakar ini umumnya terasa sakit ketika disentuh. Sebab, luka bakar ini sudah mengenai lapisan epidermis dan lapisan dermis atas, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.

Ciri luka bakar ini adalah kulit kering, pucat, dan memutih saat ditekan. Dalam yang lebih parah, luka bakar derajat dua akan meninggalkan bekas dan perubahan warna kulit yang bersifat permanen.

- Derajat ketiga
Klasifikasi luka bakar derajat ketiga ditandai dengan rusaknya lapisan epidermis dan dermis sepenuhnya. Jenis luka ini sudah mengenai jaringan subkutan, yakni lapisan kulit yang paling dalam. Luka bakar ini tidak lagi berwarna merah, tetapi akan tampak cokelat, putih, kuning, atau terlihat hangus.

Luka bakar pada derajat ini tidak lagi terasa sakit saat disentuh, ini karena luka bakar telah mengenai saraf bagian kulit yang terdampak.

- Derajat keempat
Ini merupakan klasifikasi luka bakar yang paling parah dan berpotensi membahayakan nyawa, sehingga luka bakar ini membutuhkan pertolongan pertama yang capat dan tapat.

Luka bakar ini, ditandai dengan seluruh lapisan kulit telah rusak dan mencapai otot dan tulang. Luka yang serius dapat mengakibatkan komplikasi, seperti infeksi tulang dan masalah pada sendi.

Selain klasifikasi berdasarkan keparahan luka. Klasifikasi luka bakar juga diabagi berdasarkan presentase luas luka yang alami. Yaitu:

Area kepala: 9%
Dada: 9%
Perut: 9%
Punggung dan bokong: 18%
Setiap lengan: 9%
Setiap tungkai: 18%
Daerah kelamin: 1%

Penyebab Luka Bakar
Berikut ini adalah beberapa penyebab dari luka bakar, antara lain:

- Api

Api panas dapat menyebabkan kulit mengalami luka bakar dari derajat pertama hingga derajat keempat. Sebab, luka bakar karena api dampaknya bervariasi.

- Benda panas
Yang tergolong benda panar seperti air mendidih,minyak panas hingga klalpot kendaraan.

- Paparan radiasi

Paparan radiasi dapat bersumber dari radioterapi hingga radiasi bom.
Paparan matahari yang panas dan berlangsung lama dapat menimbulkan luka bakar derajat pertama, yaitu hanya terjadi pada lapisan kulit luar saja.

- Sentuhan bahan kimia

Luka bakar karena bahan kimia dapat disebabkan karena zat asam dan basa yang tinggi.

- Sengatan listrik

Luka bakar listrik disebabkan oleh kontak langsung aliran listrik dengan badan, dan sering lukanya lebih serius dari apa yang terlihat di permukaan.

Cara Mengatasi Luka Bakar
Cara mengatasi luka bakar ini bermacam-macam, dan pengobatanya dipengaruhi oleh jenis luka yang dialami.

- Cara Mengatasi Luka Bakar Ringan
Luka bakar ringan umumnya dapat ditangani sendiri di rumah, namun harus dilakukan dengan cara yang benar. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberikan pertolongan pertama pada luka bakar ringan adalah:

1. Luka bakar didinginkan untuk meredakan rasa perih. Anda bisa menggunakan handuk yang dibasahi air dingin pada luka.
2. Hindari memecahkan luka yang melepuh karena berisiko menyebabkan infeksi.
3. Cuci dengan air bersih mengalir jika ada luka lepuh yang pecah dengan sendirinya.
4. Jika rasa sakit terasa tidak tertahankan, penderita dapat mengonsumsi obat pereda rasa sakit, seperti paracetamol, atau obat antinyeri lainnya sesuai anjuran dokter.

- Penanganan Luka Bakar Sedang
Penanganan luka bakar sedang di rumah umumnya hampir sama dengan luka bakar ringan. Hanya saja, pada kondisi tertentu, luka bakar sedang sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Berikut ini adalah penanganan luka bakar sedang:
1. Dinginkan area luka bakar dengan handuk selama kurang lebih 15 menit.
2. Hindari memecahkan luka yang melepuh karena berisiko menyebabkan infeksi.
3. Periksakan diri ke dokter jika terdapat luka lepuh yang cukup besar, jika luka bakar cukup luas, atau jika terjadi infeksi berupa bengkak, merah, dan rasa sakit yang bertambah parah. Dokter mungkin akan memberi pengobatan berupa antinyeri atau antibiotik.

- Langkah Pertolongan Luka Bakar Berat
Sebagai bentuk pertolongan pertama pada luka bakar berat, segera larikan korban ke unit gawat darurat (UGD) atau hubungi ambulans UGD rumah sakit terdekat. Selama menunggu, Anda bisa melakukan sesuatu untuk menolong korban, misalnya:

1. Jauhkan korban dari sumber kebakaran atau area yang berdekatan dengan api maupun asap.
2. Pastikan korban dapat bernapas dengan lancar.
3. Bila perlu dan jika memungkinkan, berikan bantuan pernapasan.
4. Lepaskan perhiasan, ikat pinggang, ataupun aksesori yang melingkar di sekitar area yang terbakar.
5. Untuk mencegah terjadinya hipotermia, jangan berikan air dingin pada luka bakar yang luas. Hal ini juga untuk mencegah turunnya tekanan darah dan aliran darah secara drastis.
6. Tutup luka bakar dengan kain bersih atau plester yang dingin dan lembut.
7. Hindari mengoleskan obat atau salep pada area yang terbakar di luar dari anjuran dokter. Selain itu, menempelkan es atau mengoleskan mentega justru dapat membahayakan jaringan kulit yang terbakar.
8. Baringkan pasien dengan kaki terangkat setidaknya 40 cm.
Gunakan selimut atau mantel pada tubuh pasien.

(m. taufik naufal/nf)