5 Efek Khusus Non-CGI dalam Film Retro yang Harus Kamu Tahu

Apakah kamu tahu bahwa di era sebelum teknologi CGI yang canggih seperti sekarang, film-film retro juga memiliki efek khusus yang menakjubkan? Meskipun tidak sekompleks efek CGI modern, efek khusus non-CGI dalam film-film retro memiliki pesona dan daya tariknya sendiri.

1. Stop Motion
Stop motion adalah teknik animasi di mana objek diam difoto, kemudian objek tersebut dipindahkan sedikit demi sedikit dan difoto lagi. Ketika foto-foto tersebut diputar dengan cepat, objek tersebut akan terlihat bergerak. Teknik ini digunakan dalam film seperti "Jason and the Argonauts" dan "King Kong".

2. Miniatur
Miniatur digunakan untuk menciptakan adegan yang tidak mungkin direkam secara langsung. Dalam film-film retro, miniatur sering digunakan untuk menggambarkan kota-kota yang hancur atau kapal-kapal yang tenggelam. Contoh film yang menggunakan efek miniatur adalah "Blade Runner" dan "Star Wars".

3. Makeup Efek
Sebelum adanya teknologi makeup efek yang canggih, para seniman makeup harus menggunakan keterampilan mereka untuk menciptakan efek-efek seperti luka, bekas gigitan vampir, atau monster-menyerupai manusia. Film-film seperti "The Exorcist" dan "An American Werewolf in London" menggunakan makeup efek yang luar biasa.

4. Wirework
Wirework adalah teknik di mana aktor diikat dengan kabel yang tersembunyi untuk menciptakan adegan yang terlihat seperti mereka sedang terbang atau melompat tinggi. Teknik ini digunakan dalam film-film seperti "Crouching Tiger, Hidden Dragon" dan "The Matrix".

5. Pyrotechnics
Pyrotechnics adalah penggunaan bahan peledak dalam film untuk menciptakan efek ledakan dan kebakaran. Dalam film-film retro, pyrotechnics sering digunakan untuk menciptakan adegan aksi yang menegangkan. Contoh film yang menggunakan pyrotechnics adalah "Die Hard" dan "Terminator 2: Judgment Day".