10 Cara Mengatasi Pencemaran Udara oleh Limbah Pabrik, Ketahui Jenisnya

Pencemaran lingkungan merupakan masalah yang penting untuk diselesaikan sebab berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan manusia. Oleh sebab itu penting dalam memahami usaha dalam pencegahan pencemaran lingkungan.

Unsur-unsur pencemaran lingkungan dapat datang dari berbagai sumber. Meskipun terdapat pencemaran yang berasal dari alam misalnya gunung berapi, karena sebagian besar pencemaran diakibatkan dari aktivitas manusia. Seperti kegiatan manusia yang mengakibatkan pencemaran lingkungan ialah kendaraan bermotor, aktivitas pabrik, dan pembakaran sampah. Kali ini pembahasannya akan fokus terhadap pencemaran karena kegiatan pabrik.

Limbah merpakan sisa dari suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan manusia. Sedangkan, limbah pabrik merupakan sisa dari adanya pabrik atau industri.

Dikutip dari European Environment Agency, sumber pencemaran udara dapat bersumber dari kejadian yang alami ataupun buatan. Kejadian alam yang menjadi salah satu pemicu pencemaran udara ialah bencana alam. Bencana alam semisal banjir, gunung meletus, dan kebakaran hutan mampu mempengaruhi keadaan udara pada suatu wilayah, begitu juga tingkat polutannya.

Sumber pencemaran udara lainnya yitu bersumber dari hasil perbuatan manusia. Seperti kegiatan pabrik yang menghasilkan asap yang terdapat bahan kimia yang membumbung ke angkasa. Selain itu, jumlah kendaraan berbahan bakar fosil juga berkontribusi dalam peningkatan jumlah karbondioksida dan gas beracun lainnya terhadap udara.

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang mengakibatkan pencemaran udara yang harus diketahui, yakni:

1. Pemakaian bahan bakar fosil

Mengutip artikel ilmiah Air Pollution Everything You Need to Know, pemakaian dan produksi energi ialah faktor utama pemicu pencemaran udara. Pemakaian bahan bakar yang bersumber dari fosil akan melepas gas dan bahan kimia ke udara. Gas dan bahan kimia ini adalah polutan yang menyebabkan udara tercemar. Selain mencemari udara, polutan ini juga mengakibatkan pemanasan global.

2. Perubahan iklim

Mengutip artikel ilmiah Climate Change Decrease the Quality of the Air We Breathe, perubahan iklim juga bisa mempengaruhi kesehatan manusia dengan membuat udara menjadi kurang sehat untuk bernapas. Suhu yang lebih tinggi mengakibatkan peningkatan alergen dan polutan udara berbahaya. Contohnya, musim hangat yang lebih lama mampu mengartikan banyak sekali tanaman yang tumbuh dan mempunyai serbuk sari yang bisa menyebabkan alergi terhadap beberapa orang tertentu.

3. Aktivitas pembakaran

Asap hasil pembakaran yang terdapat karbondioksida yang bisa menimbulkan pemanasan global. Selain itu, gas karbondioksida tidak baik dihirup pada jumlah yang banyak. Kabut asap hasil pembakaran misalnya hasil pembakaran sampah, dapat membuat partikel-partikel debu yang membawa senyawa berbahaya terbang menuju udara. Jika dihirup oleh manusia, maka tentu saja berdampak buruk bagi kesehatannya.

4. Kabut asap

Kabut asap membuat sulit bernapas, terutama bagi anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Beberapa kota yang terkena kabut asap ekstrim mengeluarkan peringatan polusi udara. Pemerintah Hong Kong, contohnya, akan memperingatkan masyarakat supaya tidak keluar rumah atau melakukan kegiatan fisik yang berat (semisal berlari atau berenang) ketika kabut asap sangat tebal terjadi pada wilayah itu.

5. Gunung meletus

Berdasarkan National Geographic, bencana alam misalnya gunung meletus juga dapat mengakibatkan pencemaran udara. Saat gunung berapi meletus, akan mengeluarkan abu vulkanik dan gas menuju atmosfer. Abu vulkanik dapat menghitamkan langit selama berbulan-bulan. Sesudah letusan gunung Krakatau di Indonesia pada tahun 1883, abu membuat langit gelap di seluruh dunia. Langit yang lebih redup mangakibatkan lebih sedikit tumbuhan yang dipanen hingga ke Eropa dan Amerika Utara.

Limbah pabrik sendiri dibagi menjadi empat jenis, yakni:

- Limbah gas: asap pabrik dan kebocoran gas.

- Limbah cair: sisa pewarna pakaian cair, limbah tempe, sisa pengawet cair, dan kebocoran minyak di laut.

- Limbah padat: plastik, sisa pakaian, kabel listrik, bubur sisa semen, kantong, dan lumpur sisa industri.

- Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Selain itu, kamu dapat mengatasi pencemaran udara oleh limbah pabrik seperti:

1. Pengolahan limbah padat

Cara selanjutnya adalah pengolahan limbah padat yang dapat dilakukan dengan penimbunan terbuka, sanitary landfill (lubang yang telah dilapisi tanah liat dan juga plastik), daur ulang, insinerasi, menciptakan kompos padat, dan membuat bahan kerajinan.

2. Pengolahan limbah gas

Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengolah limbah gas ialah dengan mengatur emisi gas buang dan menghilangkan partikel dari udara pembuangan.

3. Pengolahan limbah cair

Cara mengatasi pencemaran udara oleh limbah prabrik, yakni mengolah limbah cair ialah dengan pengolahan primer. Caranya dengan melakukan proses penyaringan, pengapungan, pengendapan, dan disinfeksi.

4. Pengolahan limbah B3

Cara mengatasi pencemaran udara oleh limbah pabrik yang dikarenakan limbah B3 ialah dengan metode pengolahan secara kimia, fisika, dan biologi. Selain itu, Pabrik juga dapat membuat kolam penyimpanan dan sumur dalam.

5. Menanam tanaman penangkal polusi

Cara mengatasi pencemaran udara oleh limbah pabrik ialah dengan menanam tanaman penangkal polusi. Adapun beberapa tanamannya semisal krisan, lidah buaya, bambu, dracaena, sirih gading, sri rejeki, lidah mertua, lili, dan spider plant.

Tanaman ini diyakini mampu menyaring senyawa berbahaya dari polusi lewat pori-porinya. Selain mampu menangkal polusi, tanaman itu bisa menjaga lingkungan kamu terlihat lebih sejuk dan asri, sehingga udara yang dihirup juga dapat lebih baik.

6. Memilih produk hemat daya dan ramah lingkungan

Memakai peralatan yang hemat energi contohnya lampu LED dan alat elektronik lainnya yang juga hemat energi, dapat menjadi salah satu cara mengatasi pencemaran oleh limbah pabrik dan melindungi lingkungan.

7. Tidak membakar sampah

Membakar sampah merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan masyarakat Indonesia. Padahal, ini dapat menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya pencemaran udara. Cara mengatasi pencemaran udara oleh pembakaran ialah dengan tak melakukan pembakaran. Hal ini bisa berbahaya untuk kesehatan dan lingkungan.

8. Menghemat listrik

Hematlah pemakaian listrik baik di rumah, kantor, dan di mana saja. Lakukan hal yang sepertinya sepele ini, yakni:

- Mematikan lampu di ruangan yang sudah tidak dipakai.

- Pakailah peralatan listrik yang hemat energi.

Dengan menghemat pemakaian listrik, tidak hanya dapat menyelamatkan isi kantong kamu terhadap tagihan listrik, namun juga ikut membantu menjaga kualitas udara yang ada di dunia.

9. Mengurangi pemakaian batubara

Polusi dari pembakaran semua bahan bakar fosil sifatnya berbahaya bagi atmosfer. Akan tetapi, pembakaran batu bara mempunyai efek yang lebih besar bagi polusi udara dibandingkan dengan pembakaran minyak atau gas sebab melepaskan lebih banyak sulfur dioksida, karbon dioksida, dan polutan logam berat per unit energi. Namun, lebih dari sepertiga listrik yang diproduksi di dunia bersumber dari pembakaran batu bara. Pada tahun 2014, permintaan batubara dunia menjadi semakin menurun.

Di Amerika Utara, pembangkit batubara diubah menjadi gas alam. Beberapa negara, contohnya Jepang dan Korea Selatan, lebih memilih energi nuklir. Selain itu, terdapat sumber listrik yang sekarang mulai didapatkan dari sumber yang bersih dan terbarukan misalnya matahari, angin, dan air.

10. Mengurangi kendaraan berbahan bakar fosil

Mobil dan kendaraan memproduksi gas buang yang penuh dengan nitrogen dioksida, karbon dioksida, dan polutan lainnya. Dengan meningkatkan frekuensi pemakaian transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda, dapat membantu mengurangi polusi udara. Selain itu, pemakaian mobil listrik yang tidak bergantung terhadap bahan bakar fosil mampu mengurangi jumlah polusi yang disumbangkan ke atmosfer.

(pravita windi an/nn)