11 Cara Mengatasi Kemiskinan secara Umum, Meneladani Rasulullah SAW

"Mengharamkan riba merupakan salah satu cara mengatasi kemiskinan."

Life | 29 December 2021, 14:04
11 Cara Mengatasi Kemiskinan secara Umum, Meneladani Rasulullah SAW

Kemiskinan adalah isu strategis yang terjadi oleh semua negara di dunia. Ini tampak dari deklarasi PBB pada Millennium Development Goals, disingkat dengan MDGs yaitu mengatasi kelaparan dan kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang atau keluarga yang mana kepala keluarganya tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan, sandang, dan fasilitas hidup lainnya bagi dirinya dan keluarga.

World Bank mengartikan kemiskinan sebagai keadaan seseorang yang mempunyai pendapatan di bawah US $1.25 per hari (UNSDSN, 2012). Terhitung pada bentuk Rupiah (asumsi Rp. 14.679/ 1 US$), sehingga seseorang termasuk miskin jika pendapatannya di bawah Rp. 18.349 per hari atau di bawah Rp. 568.811 per bulan. Masalah pendapatan diperparah terhadap jumlah anggota keluarga, yang mana semakin banyak jumlah anggota keluarga, sehingga kian banyak pembagi dari pendapatan keluarga itu.

Data terakhir menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang tercatat di tahun 2015 ialah sebanyak 238.518 jiwa, Diproyeksikan pada 2020 dapat meningkat sekitar 271.066.000 jiwa (Kompas, 2020). Di antara jumlah ini, Badan Pusat Statistik pada Maret 2020 mengutip jumlah kemiskinan di Indonesia sebesar 26,42 juta orang. Dibandingkan September 2019, jumlah ini dapat meningkat sekitar 1,63 juta orang.

Dari pembagian area tempat tinggal didapatkan data bahwa pada periode September 2019-Maret 2020, jumlah penduduk miskin pada daerah perkotaan meningkat sebanyak 1,3 juta jiwa, sedangkan di pedesaan naik sebanyak 333,9 ribu jiwa. Sedangkan terhadap persentase, di perkotaan kemiskinan naik sekitar 0,82%, terhitung 6,56% menjadi 7,38 persen. Jika di pedesaan kemiskinan meningkat sebanyak 0,22% dari 12,60 menjadi 12,82% (BPS, 2020). Data ini menyatakan bahwa tingkat kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan.

Kondisi ini juga menggambarkan bahwa kemiskinan di Indonesia tak hanya melanda area perkotaan, akan tetapi juga area pedesaan. Mengapa hal ini dapat terjadi? Latar belakang itu membuat wacana “kemiskinan” hal yang menarik jika dianalisa.

Berdasarkan Ali Khomsan dan kawan-kawan terhadap buku yang berjudul Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin, terdapat beberapa jenis kemiskinan yang harus diketahui, yaitu:

1. Kemiskinan relatif

Kemiskinan relatif merupakan kemiskinan yang dikarenakan oleh kebijakan pembangunan yang belum merata sehingga belum bisa menjangkau seluruh masyarakat. Oleh karena itu, di sebagian area terdapat penduduknya yang mempunyai ketimpangan pendapatan.

Walaupun keadaan seorang penduduk telah berada di atas batas garis kemiskinan, namun tetap tampak miskin sebab rata-rata pendapatan penduduk daerah ini lebih tinggi.

Oleh karena itu, kemiskinan jenis ini disebut kemiskinan relatif. Kemiskinan relatif juga mampu diartikan sebagai kemiskinan yang bersumber dari perbandingan antara penduduk dan lingkungannya.

Dari kemiskinan relatif ini, maka dapat terbentuk stigma bahwa personal A relatif lebih miskin dibandingkan personal B karena personal B pendapatannya lebih tinggi.

2. Kemiskinan absolut

Kemiskinan absolut ialah kemiskinan yang mengurangi individu-individu yang tingkat pendapatannya di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan terhadap negara. Atau dapat juga diartikan semisal kondisi individu yang penghasilannya tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan primernya.

3. Kemiskinan kultural

Kemiskinan kultural merupakan kemiskinan yang terbentuk sebab kebiasaan masyarakat yang telah menjadi budaya, baik itu dari nilai-nilai yang diusung, pemikiran, ataupun cara kerja. Contoh kemiskinan kultural yang banyak muncul di masyarakat sebagai berikut:

- Malas.

- Minder.

- Etos kerja yang rendah.

- Mudah menyerah terhadap nasib.

- Mengandalkan harta warisan orang tua.

- Suka foya-foya dan konsumtif berlebihan.

- Suka mencuri dan memilih jalan pintas untuk sukses.

- Tidak berdiri di atas kaki sendiri atau tidak mandiri.

- Menolak terjadinya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

- Kebudayaan masyarakat yang suka kolusi, korupsi, dan nepotisme.

- Bergantung kepada bantuan dari pihak lain, terlebih pemerintah.

4. Kemiskinan struktural

Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang bersumber dari struktur sosial yang tersemat terhadap golongan masyarakat tertentu dan memungkinan timbulnya keadaan di mana mereka tidak mampu memakai sumber daya yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

Misalnya kemiskinan struktural yang banyak terjadi dalam masyarakat, yakni:

- Suatu daerah yang mempunyaai sumber daya alam melimpah, namun masyarakatnya tidak bisa menikmati kekayaannya.

- Penggusuran atau pembersihan lahan yang dilakukan terhadap pemerintah di suatu daerah sehingga mengakibatkan masyarakat sekitar tidak mempunyai tempat tinggal dan kehilangan pekerjaan.

1. Tingkat pendidikan yang rendah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendidikan adalah kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi setiap orang. Jika seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya, mampu dinyatakan bahwa itulah faktor yang menyebabkan kemiskinan. Dalam konteks ini penyebab kemiskinan ialah kebutuhan pokok yang merupakan pendidikan.

Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang cenderung kurang mempunyai wawasan, keterampilan, dan pengetahuan yang memadai terhadap kehidupannya. Sementara itu, dalam dunia kerja ataupun dunia usaha, pendidikan merupakan modal dalam bersaing guna memperoleh kesejahteraan nantinya. Oleh sebab itulah muncul banyak pengangguran, sebab faktor yang mengakibatkan kemisikinan di Indonesia dikarenakan adanya tingkat pendidikan yang rendah ini.

2. Harga kebutuhan tinggi

Harga kebutuhan yang tinggi adalah faktor penyebab kemiskinan di Indonesia berikutnya yang kadang terjadi. Hal ini juga mampu menjadi alasan mengapa masyarakat yang miskin sering merasa kurang atau bahkan tidak cukup dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dalam hal ini, perlu diphami bahwa sebagian besar masyarakat keluarga miskin menghabiskan 60–80 persen dari penghasilannya guna mencukupi kebutuhan makanan.

Sehingga saat harga bahan makanan melambung tinggi, mereka perlu memotong pengeluaran terhadap kebutuhan lainnya dan dialihkan ke konsumsi makanan. Dengan demikian, pemerintah perlu berusaha dalam menstabilkan harga barang-barang pokok supaya seluruh masyarakat dapat mengaksesnya secara mudah.

3. Malas bekerja

Faktor kemiskinan yang ketiga ialah malas bekerja. Kondisi ini yang paling sering menjangkiti seseorang yang tidak ingin maju dan berpikiran bahwa kemiskinan itu ialah takdir. Hal-hal ini membuat seseorang tidak bersemangat dan bersikap acuh tak acuh dalam bekerja, dan mengantarkan mereka kepada kemiskinan dan membuat kesejahteraannya menghilang. Hal ini juga ditengarai merupakan salah satu penyebab kemiskinan di Indonesia.

4. Terbatasnya lapangan pekerjaan

Faktor pemicu kemiskinan yang selanjutnya ialah keterbatasan lapangan pekerjaan. Dengan terbatasnya lapangan kerja, masyarakat tidak mampu mencukupi kebutuhannya, tetapi dengan bekerjalah seseorang mampu mendapatkan upah yang nantinya dipakai guna memenuhi kebutuhan pokoknya ini. Keterbatasan lapangan pekerjaan dapat membawa konsekuensi faktor kemiskinan di Indonesia.

Bisa saja seseorang menciptakan lapangan kerja baru, namun kemungkinannya dapat sangat kecil bagi masyarakat miskin sebab keterbatasan keterampilan ataupun modal. Banyaknya pengangguran pada suatu negara dapat juga menjadi patokan kemiskinan di suatu negara. Semakin besar jumlah pengangguran maka kian bertambah juga penyebab kemiskinan di negara ini. Hal ini juga dapat dikarenakan terhadap ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian arah politik dan kebijakan negara itu.

Terdapat lima langkah dalam menganggulangi kemiskinan yang dapat dilakukan seperti:

1. Integrasi penyaluran bansos

Daun.id

Sumber: Pexels.com

Pada banyak tempat, berbagai bentuk Bantuan Sosial yang berbeda-beda jenis dan jumlahnya sudah memicu ketegangan sosial terhadap sejumlah daerah. Hal ini diperburuk dengan basis data Bantuan Sosial, khususnya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang dipakai terhadap pemerintah daerah yang belum mencakup masyarakat yang sebelumnya tidak terdata tetapi masalah ekonominya memburuk saat pandemi. Salah satu alternatif yang bisa ditempuh pemerintah ialah menggandeng bank-bank pemerintah guna melakukan transfer Bantuan Sosial dengan langsung lewat rekening khusus bagi setiap penerima bantuan.

2. Update data penduduk target penerima

Program Keluarga Harapan (PKH) yang dianggarkan pemerintah saat pandemi ialah 10 juta keluarga dengan alokasi anggaran Rp 37,4 triliun atau Rp 3,7 juta per tahun. Selain itu, Kartu Sembako ditargetkan sebesar 20 juta keluarga dengan anggaran Rp 43,6 triliun, yang terdiri dari Rp 200.000 per bulan sekitar sembilan bulan, terlebih Rp 600.000 untuk 1,776 juta keluarga di Jabodetabek sekitar tiga bulan. Selain itu, terdapat transfer cash dari Program Kartu Prakerja sekitar 5,6 juta peserta senilai Rp 600.000 dalam empat bulan.

3. Subsidi administered prices

Cara mengatasi kemiskinan ialah dengan subsidi administered prices. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat khususnya masyarakat miskin dan hampir miskin, terlebih dengan menurunkan biaya-biaya yang dikendalikan pemerintah (administered prices). Seperti halnya:

a. Menurunkan harga BBM yang merupakan salah satu komponen terbesar pengeluaran penduduk miskin (5 persen bagi penduduk miskin di kota dan 4 persen terhadap penduduk miskin di desa). Walaupun penurunan mobilitas orang kini berefek terhadap berkurangnya pemakaian BBM, BBM tetap berperan besar terhadap mobilitas barang (logistik) yang tetap sangat krusial perannya saat masa wabah.

Jika, harga minyak mentah terus mengalami penurunan sampai di bawah 25 dollar per barel. Seharusnya harga dasar BBM di bawah RON 95 mampu turun setidaknya pada rentang Rp 4.500 hingga Rp Rp5.000 per liter.

b. Meningkatkan jumlah rumah tangga penerima diskon pemotongan tarif listrik supaya memanuhi minimal seluruh pelanggan 900 VA. Kini, selain golongan R1/450VA (24 juta pelanggan) yang memperoleh listrik gratis sekitar tiga bulan, golongan rumah tangga R1/900VA yang memperoleh pemotongan 50 persen hanya sekitar 7,2 juta pelanggan dari total 22,1 juta.

c. Menurunkan harga LPG tiga kilogram yang kebanyakan dikonsumsi terhadap masyarakat menengah bawah. Ini juga sejalan dengan harga propane dan butane yang menjadi bahan baku utama LPG yang turun tajam. Harga propane Aramco, yang menjadi patokan perhitungan harga subsidi LPG, turun dari 430 dollar AS per ton pada bulan Maret berubah menjadi 230 dollar AS per ton di April 2020. Selain itu, harga butane turun dari 480 dollar AS per ton jadi 240 dollar AS per ton terhadap periode yang sama.

d. Memberikan diskon atau menggratiskan tarif air terhadap rumah tangga khususnya di daerah-daerah yang menerapkan PSBB. Banyak negara-negara berkembang sudah mengadopsi kebijakan ini, misalnya Malaysia dan Thailand.

Oleh sebab itu, pengelolaan air bersih berada pada kendali Pemerintah Daerah, seingga Faisal mengimbau sudah waktunya mereka ikut serta menanggung sebagian beban masyarakat dengan memberikan diskon atau menggratiskan tarif air bersih pada daerah mereka.

4. Insentif dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan

Daun.id

Sumber: Pexels.com

Meningkatkan insentif terhadap peternak, petani, dan nelayan lewat skema pembelian produk dari pemerintah dan perbaikan jalur logistik hasil pertanian, perikanan, dan peternakan harus diupayakan mengingat sektor ini terus menghasilkan dan menghadapi minimnya serapan pasar.

Apabila insentif di sektor ini tidak cepat dan secara khusus diberikan, maka mereka berpotensi meningkatkan jumlah penduduk kemiskinan. Sektor pertanian kini masih menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak sampai 34,58 juta orang atau 27,3 persen tenaga kerja nasional per Agustus 2019.

5. Pengelolaan APBN dengan cermat

Meningkatnya intervensi pemerintah guna mengatasi pandemi tentunya berefek terhadap peningkatan anggaran belanja pemerintah. Walaupun terdapat ruang dalam memperlebar defisit, pemerintah mampu mengoptimalkan realokasi anggaran yang sudah disusun dan menerapkan beberapa kebijakan alternatif, seperti:

a. Melakukan realokasi anggaran penanganan Covid-19 senilai Rp 150 triliun (dari total pembiayaan Rp 405 triliun) yang awalnya digunakan dalam mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang belum dijelaskan rinciannya, terhadap kegiatan anggaran social safety-net dan peningkatan anggaran penanggulangan Covid-19.

b. Melakukan realokasi sebagian anggaran belanja modal dan belanja barang APBN, dan melakukan pembagian beban (burden sharing) antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan mengalihkan sebagian anggaran Transfer Ke Daerah dan Dana Desa, untuk dialokasikan menjadi anggaran Bantuan Sosial. Pemerintah juga perlu melakukan renegosiasi pembayaran utang luar negeri kepada kreditur asing baik lembaga ataupun negara.

c. Melakukan realokasi anggaran program Kartu Prakerja yang dipakai guna membayar program pelatihan senilai Rp 5,63 triliun, yang tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat sekarang, khususnya angkatan kerja yang menganggur karena PHK. Lagi pula, kebanyakan materi yang ditawarkan bisa didapatkan dengan gratis di internet.

Selain itu dalam Islam, Rasulullah SAW memberikan solusi dalam mengatasi kemiskinan yang telah dirangkum dari islam.nu.or.id. seperti:

1. Memotivasi seseorang dalam bekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuan

Daun.id

Sumber: Pexels.com

Cara mengatasi kemiskinan yang pertama yakni dengan memotivasi seseorang agar bekerja sesuai dengan keahlian dan kemampuan. Rasulullah SAW senantiasa memberikan motivasi terhadap sahabat-sahabatnya yang terjebak dalam kemiskinan agar senantiasa giat bekerja.

Apa saja pekerjaannya, Rasulullah SAW sangat menghargainya kecuali meminta-minta. Dalam kehidupan sehari-harinya, Rasulullah SAW juga melakukan hal ini. Beliau menggembala kambing dan mendagangkan harta Sayyidah Khadijah dalam mencukupi kebutuhan hidupnya.

2. Mengharamkan riba

Cara mengatasi kemiskinan selanjutnya adalah dengan mengharamkan riba. Harus diperhatikan, Rasulullah SAW sangat melarang umat Islam menjalankan praktik riba. Hal ini disebabkan praktik riba bisa membuat orang miskin kian miskin, menekan pertumbuhan ekonomi, membuat orang kaya makin kaya, dan merugikan masyarakat kecil.

3. Mendorong proyek-proyek ekonomi antara kaum muslim

Cara mengatasi kemiskinan lainnya ialah mendorong proyek-proyek ekonomi antara kaum muslim. Rasulullah SAW juga menganjurkan seseorang yang tidak mempunyai modal awal agar bekerjasama dengan orang lain.

Misalnya, apabila ada orang yang tidak mempunyai lahan, maka ia dapat menggarap lahan orang lain dengan sistem bagi hasil. Cara ini juga sudah dibuktikan kaum Anshar dan Muhajirin.

4. Memfungsikan orang-orang kaya

Cara mengatasi kemiskinan lainnya yakni dengan memfungsikan orang-orang kaya. Seperti yang diketahui, di dalam Islam ada zakat, infak, sedekah, dan lain-lain.

Ibadah ini sifatnya sosial, di mana orang-orang kaya atau yang mempunyai harta berkecukupan memberikan sebagian hartanya terhadap saudara yang miskin dan membutuhkan. Walau begitu, tidak semua orang dapat memperoleh sedekah. Hanya orang yang benar-benar miskin dan tidak mampu mencari pekerjaan saja.

5. Mengelola keuangan dengan baik

Daun.id

Sumber: Pexels.com

Cara mengatasi kemiskinan berikutnya adalah dengan mengelola keuangan dengan baik. Pada zaman Rasulullah SAW, pernah ada seorang Anshar yang datang meminta-minta kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW juga tidak memarahinya. Namun, beliau bertanya tentang apa yang dipunyai. Seorang Anshar itu menjawab bahwa ia memiliki sepotong kain kasar dan sebuah gelas untuk minum.

Rasulullah SAW kemudian meminta dua barang itu supaya diserahkan padanya. Lalu, Rasulullah SAW melelang dua barang kepunyaan seorang Anshar itu, dan laku dua dirham.

Rasulullah SAW selanjutnya menyerahkan uang dua dirham itu kepada seorang Anshar.

"Belikan lah yang satu dirham, makanan, kemudian berikan kepada keluargamu. Lantas, belikan lah satu dirham yang lain sebuah kapak, kemudian bawakan kepadaku," perintah Rasulullah SAW.

Sesudah beberapa saat, seorang Anshar itu pun kembali menjumpai Rasulullah SAW dengan membawa kapak. Rasulullah SAW lalu mengikatkan sebatang kayu di kapak itu.

Beliau pun memerintah seorang Anshar itu supaya mencari kayu bakar dengan kapaknya dan menjualnya. Setelah beberapa hari, seorang Anshar itu menjumpai Rasulullah SAW dengan membawa uang 10 dirham.

"Ini lebih baik untukmu dari pada engkau datang meminta-minta," ujar Rasulullah SAW.

6. Menggunakan APBN (Baitul Mal) dengan sebaik-baiknya

Cara mengatasi kemiskinan yang terkahir adalah dengan menggunakan PBN (Baitul Mal) dengan sebaik-baiknya. Uang negara yang diperoleh dari pajak mampu menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kemiskinan.

Hal itulah yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW untuk ahli shuffah. Orang-orang miskin dari kalangan Muhajirin yang tidak mempunyai rumah, dan tinggal di emperan masjid Nabawi. Rasulullah SAW pun memberdayakan mereka dengan memanfaatkan simpanan umum harta negara.

Apabila pada suatu negara banyak sekali penduduk yang merasakan kemiskinan, maka akan terdapat dampak-dampak yang mampu merugikan negara. Berikut dampak-dampak yang disebabkan oleh kemiskinan, yakni:

- Kekacauan.

- Negara dikatakan pailit.

- Tingginya angka kematian.

- Meningkatnya kriminalitas.

- Meningkatnya pengangguran.

- Tertutupnya layanan pendidikan.

- Pelayanan kesehatan yang memburuk.

Sebenarnya, peran negara dan masyarakat seharusnya saling berkesinambungan agar tidak muncul kemiskinan. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan guna mengatasi kemiskinan, yakni:

- Pendidikan wirausaha.

- Memudahkan akses informasi.

- Bantuan regulasi pemerintah.

- Mengurangi hutang luar negeri.

- Menstabilkan harga kebutuhan primer.

- Menstabilkan pertahanan dan keamanan.

- Mempermudah akses pelayanan kesehatan.

- Bantuan dari pemerintah dan pengusaha dalam menciptakan lapangan kerja.

- Memudahkan akses pendidikan, jangan sampai ada siswa putus sekolah.

(pravita windi an/nn)


Rekomendasi untuk Anda

Berita Terbaru


Zodiak Taurus Hari Ini

Percintaan

Pada bulan Mei 2024, hubungan percintaan Taurus akan mengalami perkembangan yang positif. Anda akan merasakan kehangatan dan keintiman yang lebih dalam dengan pasangan Anda. Jika masih single, ada kemungkinan untuk bertemu dengan seseorang yang istimewa.



Taurus Selengkapnya