5 Cara Mengatasi Sembelit Pada Bayi, Ketahui Penyebabnya

Buah hati atau bayi dapat mengalami sembelit atau kondisi susah buang air besar. Kondisi sembelit dapat membuat bayai terasa tidak nyaman dan menyebabkan bayi mudah rewel. Hal ini disebabkan kotoran bayi yang telah mengeras seperti bongkahan kecil.

Ketika bayi baru berusia 0 sampai 3 hari, ia akan mengeluarkan feses pertama yang memiliki warna hitam pekat. Baru kemudian diberikan ASI oleh sang ibu, dan feses akan berangsur normal. Namun, tidak setiap bayi dapat mengalami frekuensi yang sama.

Bayi yang sehat dapat buang air besar dengan lancar, sementara bayi yang mengalami sembelit akan lebih kesulitan ketika sedang buang air besar. Akan tetapi tidak setiap bayi yang mengalami kesulitan buang air besar bisa dikatakan mengidap sembelit.

Bayi yang dapat mengonsumsi ASI dengan cukup, ia tidak akan mengalami kesusahan saat buang air besar. Selama makanan yang dikonsumsi banyak mengandung serat, resiko bayi mengalami sembelit akan berkurang.

Hal ini juga bisa dipastikan juga, jika semua organ pencernaan bayi bekerja dengan baik. Maka bayi juga tidak akan mengalami masalah sembelit. Salah satu ciri yang dapat dikenali ialah kotoran bayi sudah berwarna kuning, lunak, dan keluarnya agak banyak.

Penyebab sembelit pada bayi

Pada umumnya kasus bayi sembelit terjadi karena mengalami masalah pada organ sistem pencernaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah dengan memperhatikan bayi saat BAB. Bila jumlah kotorannya sedikit, bisa jadi termasuk gejala sembelit.

Berikut ini penyebab sembelit pada bayi ;

- Cuaca panas yang dapat membuat bayi banyak mengeluarkan keringat dari dalam tubuh. Akibat bayi mengeluarkan cairan secara berlebihan dapat membuat bayi terjangkit sembelit.

- Efek samping penggunaan obat antibiotik yang diterapkan pada bayi bisa memicu sembelit pada bayi. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi sistem pencernaan pada bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bayi.

- Waktu makan yang berubah-ubah dengan tidak teratur dapat menyebabkan sembelit pada bayi. Misalnya, biasanya bayi makan ketika pukul 1 siang, tiba-tiba berubah menjadi pukul 2 siang dan secara terus menerus.

- Susu formula yang dikonsumsi oleh bayi yang kurang cocok dapat menyebabkan sembelit pada bayi. Maka penting untuk ibu menyesuaikan susu formula yang dikonsumsi bayi.

- Alergi yang diderita seorang bayi dapat menjadi pemicu sembelit pada bayi.

- Kurangnya asupan ASI yang diberikan oleh ibu kepada bayi. Seorang ibu harus selalu memperhatikan kecukupan pemberian ASI pada bayi, meskipun bayi sudah mendapat makanan penunjang (MPASI).

- Selain perubahan jadwal makanan, perubahan pada menu makan yang dikonsumsi juga dapat menyebabkan sembelit pda bayi. Jika terjadi perubahan pada menu makanan, maka perhatikanlah kondisi bayi.

- Terjadinya luka pada bagian anus bayi yang menyebabkan iritasi dan sakit saat buang air besar juga dapat memicu terjadinya sembelit pada bayi.

- Kekurangan makanan yang mengandung banyak serat, biasanya terjadi pada saat bayi sudah dikenalkan dengan jenis makanan tertentu. untuk mencukupi kebutuhan serat, berikanlah makan pisang yang sudah dihaluskan.

- Kurangya cairan yang dibutuhkan oleh tubuh dapat menyebabkan sembelit pada bayi. Pasalnya pada saat metabolisme bayi dapat mengeluarkan air kencing dan keringat yang lebih banyak, sehingga kotoran bab menjadi mengeras.

Itulah beberapa kondisi yang menjadi penyebab sembelit pada bayi. Cermatilah kebiasaan atau hal-hal yang tderjadi pada bayi untuk mendeteksi gejala sembelit yang terjadi pada bayi. Sehingga sembelit pada bayi lebih mudah untuk diatasi dengan tepat.

Cara mengatasi sembelit pada bayi

Sembelit pada bayi harus segera diatasi dengan beberapa cara agar tidak menjadi masalah yang serius. Tentunya ada banyak cara yang harus segera dilakukan untuk mengatasi sembelit pada bayi.

Berikut ini cara mengatasi sembelit pada bayi :

1. Berikan jenis makanan yang tepat pada bayi

Pada saat usia bayi sudah mulai berkembang, biasanya bayi akan diperkenalkan dengan makanan penunjang atau MPASI. Hal inilah yang dapat memicu sembelit pada bayi, maka pemberian makanan MPASI pada bayi harus tepat untuk mengatasi sembelit pada bayi.

Berikanlah makan jenis buah-buahan pada bayi. Misalnya berikan buah pisang yang sudah dihaluskan. Pasalnya, pisang termasuk salah satu jenis buah yang mengandung serat. Sehingga dapat memperlancar bab pada bayi.

2. Merangsang bayi aktif bergerak

Salah satu tujuan merangsang bayi aktif bergherak ialah untuk membantu gerakan usus besar menjadi lebih aktif. Usus besar yang lebih aktif dapat membantu memperlancar bayi BAB. Cara mengatasi sembelit pada bayi ialah dengan cara membuat bayi lebih aktif untuk bergerak.

3. Memilih menu makanan untuk ibu bayi

Mengatasi sembelit pada bayi juga harus memperhatikan kebiasaan seorang ibu, terlebih pada bayi yang masih mengonsumsi ASI. Sebab makanan yang dikonsumsi seorang ibu juga dapat mempengaruhi kondisi bayi. Selama ibu masih menyusui hindarilah beberapa jenis makanan seperti kopi, susu, soda dan lain sebagainya. Jenis makanan tersebut dapat menyebabkan sembelit pada bayi.

4. Memandikan bayi dengan air hangat

Ketahuilah memandikan bayi dengan air hangat dapat mengatasi sembelit pada bayi. Pasalnya uap hangat dapat mengendurkan otot pada perut yang kaku karena sembelit. Sehingga perut kram yang terjadi akibat sembelit pada bayi, dapat segera menghilang. Setelahnya berikan pijatan yang ringan dan halus pada bayi untuk mengatasi sembelit pada bayi.

5. Meningkatkan asupan cairan tubuh bayi

Dehidrasi pada bayi dapat menyebabkan sembelit pada bayi semakin parah. Untuk mencegah hal tersebut maka cukupilah kebutuhan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh bayi. Cairan yang cukup pada bayi dapat membatu melancarkan buang air besar pada bayi, sehingga dapat mengatasi sembelit pada bayi.

Demikianlah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sembelit pada bayi. Lakukanlah beberapa cara diatas, jika sembelit masih terjadi pada bayi. Sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis bayi, untuk mendapat resep atau perawatan lebih lanjut terkait sembelit pada bayi.

(rian adi kurniawan/nn)