Bacaan Sholat Sesudah Ruku, Ketahui Syarat-Syaratnya

Dalam rukun sholat terdapat beberapa gerakan dan memiliki bacaannya masing-masing. Mulai dari ruku hingga i'tidal, dan semuanya memiliki tata cara masing-masing. Selain rukun yang berupa perbuatan juga terdapat rukun yang berupa ucapan. Artinya membaca bacaan doa tertentu dalam mengiringi rukun fi'li.

Gerakan sholat sesudah ruku disebut dengan i'tidal yang menjadi pemisah antara ruku dengan sujud. Agar ruku dan i'tidal dapat dikatakan sah, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi.

Berikut ini syarat yang harus terpenuhi dalam melakukan ruku:

- Merundukkan tubuh hingga posisi leher dan punggung sejajar, datar, lurus, lalu kedua telapak tangan memegangi kedua lutut. Sesuai dengan hadits riwaayat Imam Bukhori berikut ini:

وَإِذَا رَكَعَ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ

Artinya: “Ketika Rasulullah ruku’ beliau menempatkan kedua (telapak) tangannya pada kedua lututnya. “

- Saat merundukkan tubuh tidak dimaksudkan untuk sesuatu selain ruku. Artinya tidak diniatkan untuk melakukan pekerjaan di luar niat ruku, seperti halnya berniat memegang lutut yang sakit.

- Dilakukan dengan tuma'ninah, ketika dalam posisi merundukkan tubuh diam sejenak dan tenang hingga selesai.

Gerakan sesudah ruku disebut dengan i'tidal, berikut ini syarat melakukan i'tidal:

- Saat bangun dari ruku tidak dimaksudkan memiliki tujuan yang lain di luar i'tidal itu sendiri.

- Melakukannya dengan tuma'ninah, diam dan penuh ketenangan. Lalu posisi tubuh dalam keadaan tegak berdiri.

- I'tidal dilakukan dengan berdiri dalam waktu yang secukupnya. Saat berdiri tidak melebihi waktu i'tidal.

Demikian beberapa sayarat yang perlu terpenuhi ketika melakukan ruku dan i'tidal.

Bacaan Sholat Sesudah Ruku

Selain memerhatikan syarat gerakan sholat, kita juga perlu membaca beberapa bacaan saat melakukan gerakan sesudah ruku. Sebagai berikut ini:

سمع الله لمن حمده

Sami'allahu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar terhadap hamba-hamba yang memuji-Nya." (HR Bukhari)

وربناولك الحمد حمدا كثيرا طيبـا مباركا فيه

Rabbana wa lakal-hamdu hamdan katsiran thay-yiban mubarakan fiihi.

Artinya: "Ya Tuhan kami bagi-Mu segala puji yang sebanyak-banyaknya, baik dan penuh berkah di dalamnya." (HR Bukhari)

Keutamaan membaca bacaan sesudah ruku

Ada beberapa keutamaan yang dapat diketahui saat membaca bacaan sesudah ruku, sebagai berikut:

إِذَا قَالَ الإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ . فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ . فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Jika imam mengucapkan sami'allahu liman hamidah,' maka hendaklah kalian mengucapkan 'robbana wa lakal hamdu.' Karena siapa saja yang ucapannya tadi berbarengan dengan ucapan malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan dihapus." (HR Bukhari).

Selain itu keutamaan i'tidal juga dijelaskan dalam hadits berikut:

رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا ، أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ

Artinya: "Aku melihat ada 30an malaikat, berlomba-lomba siapakah di antara mereka yang lebih duluan mencatat amalannya." (HR Bukhari).

Dalam sholat gerakan sesudah ruku disebut dengan i'tidal, gerakan tersebut sekaligus menjadi rukun sholat. Maka i'tidal tidak dapat ditinggalkan, Wallahu a‘lam bi as-shawab.

(rian adi kurniawan/nn)