Israel Gunakan Google Ads untuk Propaganda Selama Sidang Kasus Genosida

Israel telah menggunakan Google Ads sebagai salah satu strategi propaganda mereka selama sidang kasus genosida yang sedang berlangsung di Mahkamah Internasional Afrika Selatan. Hal ini terungkap setelah sejumlah pengguna internet melaporkan bahwa mereka melihat iklan-iklan yang mempromosikan narasi pro-Israel saat mereka mencari informasi tentang kasus tersebut.

Google Ads adalah platform periklanan online yang memungkinkan pengiklan untuk menampilkan iklan mereka di hasil pencarian Google dan situs-situs mitra Google. Dengan menggunakan Google Ads, Israel dapat memanfaatkan popularitas mesin pencari terbesar di dunia untuk menyebarkan pesan mereka kepada jutaan orang di seluruh dunia.

Upaya propaganda ini dilakukan oleh Israel dalam upaya untuk mempengaruhi opini publik dan membentuk narasi yang menguntungkan mereka dalam kasus genosida yang sedang berlangsung. Dengan memanfaatkan Google Ads, mereka dapat memastikan bahwa pesan mereka muncul di depan mata pengguna internet yang mencari informasi terkait kasus tersebut.

Meskipun Google memiliki kebijakan yang melarang iklan yang mempromosikan kebencian, diskriminasi, atau kekerasan, tampaknya iklan-iklan pro-Israel ini masih mampu lolos dan tampil di hasil pencarian. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas kebijakan Google dalam memfilter iklan-iklan yang melanggar aturan.

Sidang kasus genosida ini sendiri merupakan proses hukum yang penting dalam menentukan tanggung jawab Israel atas tindakan mereka terhadap rakyat Palestina. Dengan menggunakan Google Ads, Israel berusaha untuk mempengaruhi opini publik dan menciptakan narasi yang menguntungkan mereka. Namun, penting bagi kita sebagai pembaca untuk tetap kritis dan mencari sumber informasi yang beragam agar dapat membentuk pemahaman yang objektif tentang kasus ini.