7 Cara Mengatasi Kejang dengan Pertolongan Pertama yang Aman

"Kejang merupakan suatu penyakit saraf atau disfusi otak yang dapat mengganggu sistem sensorik, motorik, dan organ tubuh lainnya."

Life | 26 February 2022, 14:17
7 Cara Mengatasi Kejang dengan Pertolongan Pertama yang Aman

Kejang merupakan suatu gejala yang timbul dari efek langsung atau tidak langsung dari penyakit sistem saraf pusat (SSP) atau disfungsi otak. Disfungsi otak tersebut dapat disertai dengan motorik, sensorik dan gangguan otonom tergantung pada daerah otak yang terlibat baik organ itu sendiri atau penyebaran ke organ yang lain, sehingga tubuh mengalami gangguan kejang.

Kejang yang terjadi dapat menimbulkan beberapa gejala tergantung dari bagian otak yang terkena dan jenis kejang nya. Namun yang paling sering dialami ialah kejang jenis tonik klonik, di mana terdapat dua tahap: tahap tonik atau kaku diikuti tahap klonik. Pada serangan jenis ini pasien dapat hanya mengalami tahap tonik atau klonik saja. Serangan jenis ini dapat didahului dengan aura.

Selain beberapa pendapat di atas kejang ialah suatu gangguan aktivitas listrik pada otak. Kondisi ini sering kali ditandai oleh adanya gerakan pada tubuh yang tidak dapat terkendali dan disertai hilangnya kesadaran. Kejang juga dapat menjadi suatu pertanda tentang adanya penyakit pada otak, atau kondisi lain yang dapat mepengaruhi fungsi otak.

Kejang yang terjadi cenderung berlangsung singkat, antara 30 detik sampai 2 menit. Kejang yang berlangsung lebih lama dari 2 menit tergolong kondisi gawat darurat, sehingga membutuhkan penanganan medis secepatnya. Jika terjadi kondisi seperti ini sebaiknya langsung meminta bantuan dari dokter terkait kondisi ini.

Mengenal penyebab kejang

Pada umumnya penyebab dari kondisi ini adalah epilepsi. Namun, tidak semua orang yang mengalami gangguan kejang tersebut sudah pasti mengidap epilepsi. Terkadang, ada beberapa kondisi ini dapat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu, berikut ini penyebab terjadinya kejang :

Daun.id

sumber; pixabay

- Mengonsumsi obat terlarang, misalnya narkoba atau obat-obatan terlarang lainnya, seperti amfetamin atau kokain.

- Sengatan listrik, ketika tubuh seseorang sedang tersengat listrik juga dapat menimbulkan kejang.

- Terjadinya penyakit jantung, salah satu gejala yang dialami pada penderita penyakit jantung ialah mengalami kejang.

- Penumpukan racun di dalam tubuh karena gagal hati atau ginjal, kondisi ini juga dapat memicu kejang.

- Terjadinya suatu gigitan atau sengatan hewan berbisa, seperti ular dan hewan buas lainnya.

- Mengonsumsi obat-obatan, seperti pereda nyeri dan antidepresan tertentu atau terapi untuk berhenti merokok, dan lain sebagainya.

- Fenilketonuria yang dapat menyebabkan kejang, kondisi ini biasanya sering kali terjadi pada bayi.

- Infeksi otak, kondisi seperti meningitis dan ensefalitis juga dapat menimbulkan seseorang mengalami kejang.

- Masalah otak yang terjadi sebelum lahir (cacat otak bawaan), kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kejang.

- Stroke, seseorang yang mengidap penyakit stroke tubuhnya dapat mengalami kejang.

- Tumor otak, kondisi ini dapat memicu terjadinya kejang pada seseorang.

- Cedera otak yang terjadi pada bayi saat persalinan, cedera ini juga dapat menjadi pemicu terjadinya kejang.

Daun.id

sumber; pixabay

- Trauma kepala yang menyebabkan area perdarahan di otak, kondisi ini jika tidak mendapat penanganan dapat menimbulkan kejang.

- Toksemia atau preeklampsia kehamilan, perempuan yang mengalami gejala ini dapat menimbulkan kejang pada tubuhnya.

- Kurang tidur, pada kondisi ini seseorang dapat mengalami gangguan kejang pada tubuhnya.

- Tekanan darah yang sangat tinggi (hipertensi maligna), hal ini juga dapat disebut dengan kondisi darah tinggi yang menyebabkan kejang.

- Keracunan ekstrem, seseorang yang mengalami keracunan dengan tingkat yang sangat parah dapat mengalami kejang.

- Demam tinggi, jika demam semakin tinggi juga dapat memicu terjadinya kejang.

- Penyalahgunaan alkohol, jika dikonsumsi secara berlebihan dapat membuat seseorang tidak sadarkan diri dan mengalami kejang. Bahkan dapat menimbulkan overdosis pula.

- Kadar natrium atau glukosa dalam darah yang tidak normal juga dapat menjadi pemicu terjadinya kejang pada seseorang.

Itulah beberapa faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kejang pada seseorang. Beberapa penyebab di atas dapat dihindari agar terhindar dari beberapa risiko terjadinya kejang. Selain itu untuk menjaga hidup agar tetap sehat, mulailah dengan menerapkan pola hidup yang sehat.

Mengenal gejala kejang

Kejang sering kali terjadi pada seseorang dengan ditandai terjadinya kontraksi otot, yang disertai gerak menyentak pada bagian seluruh tubuh. Namun pada beberapa kasus, gejala kejang tidak selalu seperti itu. Penderita kejang juga dapat mengalami tatapan mata yang kosong. Berikut inin beberapa gejala kejang yang dapat timbul :

Daun.id

sumber; pexels

- Suatu gerakan yang berulang-ulang dan terjadi di luar kesadaran.

- Perubahan suasana hati, kondisi hati yang kurang menentu juga dapat menjadi pertanda gejala kejang.

- Kesemutan, jika kondisi ini terjadi secara berlebihan dan berangsur lama.

- Gerakan menyentak pada wajah, leher dan tangan, hingga ke beberapa anggota tubuh yang lainnya.

- Otot akan terasa sangat kaku, terutama pada punggung dan tungkai.

- Mata berkedip cepat, dan sulit dikendalikan oleh penderitanya.

- Perubahan perilaku, gejala kejang juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang.

- Napas berhenti sementara, dan mengalami kesusahan untuk bernapas.

- Pada kasus tertentu, gejala kejang juga dapat membuat mulut berbusa atau ngeces.

Daun.id

sumber; pexels

- Penurunan kesadaran sesaat, lalu bingung saat sadar karena tidak ingat apa yang telah terjadi.

- Sering kali mengalami pandangan kosong ke satu arah.

- Kondisi otot kehilangan kontrol, sehingga dapat membuat penderita tiba-tiba jatuh.

- Tubuh akan terasa kaku lalu dilanjutkan dengan gerakan menyentak di seluruh bagian anggota tubuh.

- Terjadinya pusing secara berlebihan.

- Gerak menyentak pada salah satu lengan atau tungkai secara berlebihan.

- Terjadi gangguan sensasi pada penglihatan, pendengaran, atau penciuman.

Itulah beberapa gejala kejang yang dapat diketahui, jika beberapa gejala sedang terjadi pada tubuh. Maka segera untuk melakukan beberapa penanganan agar kejang yang terjadi tidak semakin parah.

Cara mengatasi kejang dengan pertolongan pertama pada penderita

Pada beberapa kasus, kejang akan berhenti dengan sendirinya selama beberapa detik atau menit. Namun, jika kondisi ini dibiarkan, seseorang bisa terluka atau mengalami cedera. Maka, penting untuk segera melindungi seseorang yang mengalami kondisi kejang untuk menghindarkan dari cedera. Berikut adalah pertolongan pertama pada penderita kejang :

Daun.id

sumber; pexels

1. Baringkan orang yang mengalami kejang pada tempat yang aman untuk menghindari terjatuh, sehingga ketika terjatuh tidak mengalami cedera.

2. Singkirkan furnitur atau benda-benda tajam di sekitarnya yang bisa mengenai penderita. Karena penderita kejang dapat mengalami tidak sadarkan diri, sebaiknya singkirkan beberapa benda yang dapat melukainya.

3. Memberikan bantal atau sesuatu yang empuk dan datar di kepalanya, sehingga kepala penderita kejang dapat terasa agak nyaman.

4. Mengendurkan pakaian penderita yang terlalu ketat, terutama di sekitar leher dan pada bagian perut pula.

5. Memiringkan badan dan kepala penderita ke satu sisi. Jika terjadi muntah, posisi ini dapat mencegah muntahan masuk ke dalam paru-paru atau kembali lagi ke dalam.

6. Tetap menjaga penderita hingga pulih atau sadar dari kejang, jika mengalami kesulitan hubungilah bantuan medis profesional untuk tiba di lokasi.

7. Ketika sentakan atau getaran tubuh berhenti, segeralah membaringkan penderita ke dalam posisi pemulihan.

Demikianlah pertolongan pertama yang dapat diberikan pada penderita kejang selama berlangsung. Beberapa cara di atas dapat membuat penderita kejang menjadi lebih tenang dan pulih. Setelah itu, sebaiknya meminta bantuan medis atau dokter untuk penanganan lebih lanjut.

(rian adi kurniawan/nn)


Rekomendasi untuk Anda

Berita Terbaru


Zodiak Taurus Hari Ini

Percintaan

Pada bulan Mei 2024, hubungan percintaan Taurus akan mengalami perkembangan yang positif. Anda akan merasakan kehangatan dan keintiman yang lebih dalam dengan pasangan Anda. Jika masih single, ada kemungkinan untuk bertemu dengan seseorang yang istimewa.



Taurus Selengkapnya