Doa I'tidal Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya sesuai Sunnah

Sholat fardu merupakan salah satu sholat yang menjadi kewajiban bagi umat Islam. Adapun, salah satu gerakan yang menjadi rukun dalam melaksanakan sholat yakni i'tidal. Ketika melakukan i'tidal kita harus membaca doa i'tidal. Namun, doa i'tidal sendiri tidak hanya diucapkan saat sholat fardhu tetapi juga saat melaksanakan sholat sunah.

Hal tersebut telah dicontohkan Rasulullah SAW, seperti bunyi dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Humaid As-Sa'idi, ia berkata:

“Ketika Nabi SAW mengangkat kepalanya [dari rukuk] untuk berdiri hingga setiap ruas tulang punggung berada di posisinya semula [i'tidal]," (H.R. Bukhari).

Doa i'tidal

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allahu liman hamidah

Artinya: "Aku mendengar orang yang memuji-Nya."

Selanjutnya, kamu dapat membaca doa berikut:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu." (HR. Muslim dan Abu Awanah)

Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan i'tidal, yaitu:

1. Ketika bangun dari ruku’ tidak bertujuan dalam hal yang lain selain melaksanakan itidal.

2. Ketika melaksanakan itidal, maka harus dibarengi dengan tuma’ninah. Suatu kondisi di mana dengan posisi tubuh yang berdiri tegak dan tetap diam di tempat serta pada keadaan yang tenang. Minimal pada keadaan itu selama membaca kalimat tasbih subhanallah.

3. Ketika melaksanakan itidal, maka tidak berdiri pada waktu yang lama, melebihi lamanya saat membaca surat Al-Fatihah. Alasannya, sebab i'tidal sendiri merupakan rukun sholat yang termasuk pendek, maka tidak diperbolehkan melakukannya dalam waktu yang lama.

(pravita windi an/nn)