11 Cara Mengatasi Bully pada Usia Remaja, Ketahui Dampak Negatifnya

Tindakan bullying atau perundungan sering kali kita temui di sekolah, lingkungan bermain hingga lingkukan kerja. Tindakan bullying  ini dapat berbentuk verbal maupun fisik.

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, bullying atau yang dikenal sebagai penindasan atau risak merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dnegan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Tindakan bullying ini termasuk bagian dari perilaku agresi, ejekan, hinaan, dan ancaman. Para ahli menyebutkan, bullying adalah akan selalu melibatkan ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai, ancaman agresi lebih lanjut, dan teror.

Jenis Bully
Bullying yang terjadi di masyarakat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis bullying, antara lain:

- Bullying verbal
Bullying verbal biasanya terjadi melalui kata-kata yang tidak menyenangkan dan menyakiti, seperti ejekan, umpatan, cacian, makian, celaan, serta fitnah dan segala jenis ungkapan berupa kata-kata yang bersifat menyakiti orang lain, merupakan bentuk bullying verbal.

- Bullying fisik
Bullying fisik adalah tindakan yang terkait erat dengan fisik atau tubuh seseorang. Bullying fisik adalah bentuk kekerasan yang terjadi secara fisik pada seseorang. Bentuk kekerasan fisik ini dapat berupa tendangan, pukulan, tamparan, atau meludahi seseorang.

- Bullying relasional
Bullying relasional muncul pada kelompok-kelompok tertentu yang berseberangan dengan kelompok atau individu. Sehingga muncul pengucilan terhadap seseorang yang dianggap berseberangan, selain dikucilkan, seseorang yang dianggap “berbeda” akan diabaikan, dicibir.

Dampak Negatif Bully
Tindakan bully yang terjadi kepada sesorang memiliki dampak yang negatif, di antaranya adalah:

- Mengalami masalah mental, bullying bisa menyebabkan perasaan rendah diri, depresi, cemas, serta kesulitan tidur dengan nyenyak. Pada kondisi yang serius, bullying bisa menyebabkan seseorang memiliki keinginan untuk menyakiti diri sendiri.

- Menyebabkan masalah kesehatan, bullying dapat menyebabkan seseorang berisiko merusak atau menyakiti dirinya sendiri. Misalnya dengan mengonsumsi makanan tidak sehat atau hal lain yang bisa berdampak pada kesehatan tubuh.

- Merasa takut dan malas untuk bergaul. Seseorang yang mengalami bullying juga lebih mungkin berbohong untuk menutupi perilaku yang diterimanya, ini karena ketakukan pada tindakan bullying tersebut.

- Mengalami penurunan prestasi, hal ini bisa menyebabkan seseorang pelajar tidak memiliki keinginan lagi untuk belajar atau merasa kesulitan untuk fokus dalam menerima pelajaran.

- Berpikiran untuk membalas dendam, ini merupakan dampak bullying yang paling berbahaya. Sebab, anak mungkin berpikiran untuk melakukan kekerasan pada orang lain sebagai upaya balas dendam atas perundungan yang dialami.

Cara Mengatasi Bully
Bullying yang dirasakan oleh korban dapat menyebabkan trauma untuk bergaul. Ada beberapa cara untuk mengatasi bully, antara lain:

1. Jangan terlihat lemah
Orang yang melakukan bullying biasanya karena perasaan iri. Umumnya korban bully memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pembullinya. Yang perlu dilakukan oleh para korban bullying adalah tidak terlihat lemah dan tidak ragu menunjukkan prestasi. Dengan demikian lama kelamaan pelaku akan mundur dengan sendirinya karena merasa korbannya tidak terkalahkan.

2. Jadikan bullyan menjadi penyemangat
Sebagian koran bully akan merasa tidak berharga dan putus asa karena terlalu sering dibully. Namun, itu akan menghancurkan diri sendiri, bersikaplah dengan tenang dan positif . Jadikan bullyan sebagai penyemangat untuk meraih suksesmu.

Balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan jahat mereka, tetapi dengan membuktikan bahwa dirimu bisa menjadi sukses dan lebih baik dari mereka.

3. Tumbuhkan rasa percaya diri
Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui bahwa korbannya merasa minder dan semakin terpuruk. Untuk mengatasinya Anda harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri.

4. Dapat menahan diri
Perasaan emosi dapat memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Cara mencegah bullying bisa dimulai dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan perlawanan.

5. Jalin hubungan yang baik dengan banyak orang
Cara mencegah bullying adalah menjalin pertemanan dengan banyak orang, Anda harus memiliki pertemanan yang sehat dan tidak suka melakukan bully. Saat korban bullying memiliki banyak teman, maka pelaku bully akan berpikir dua kali untuk menindasnya.

6. Jangan menunjukan ketakutan
Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah tidak menunjukkan sikap takut atau sedih. Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih, takut, dan semakin terpuruk.

Jika kamu terus berkonsisten menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully tidak akan membully Anda lagi.

7. Ciptakan lingkungan penuh kasih sayang di rumah
Anak-anak akan cenderung meniru sikap orangtuanya. Jika orangtua melakukan tindakan kekerasan di rumah, maka anak bisa menirunya di luar rumah.

Karena itulah, ciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang di rumah agar anak-anak dapat meniru sikap positif saat ia sedang bersama teman-temannya.

8. Menjadi panutan yang baik
Biasanya, anak akan mengikuti perilaku bullying dari orang dewasa.
Maka dari itu, Anda harus selalu mencontohkan perilaku yang baik agar selalu dijadikan panutan yang baik. Tunjukan sifat dan perilaku positif kepada anak sejak usia dini.

9. Berikan dukungan pada anak
Yang harus dilakukan orangtua untuk mengatasi bullying adalah berbicara yang baik dengan anak, khususnya jika ia menjadi korban bullying. Cobalah untuk lebih peka terhadap perasaan anak dan tunjukan kepedulian Anda sebagai orangtua dengan komunikasi yang baik.

10. Laporkan pada pihak yang berwenang
Jika Anda atau orang-orang di sekitarmu menjadi korban perundungan, Anda dapat  melaporkan tindak perundungan ini ke pihak yang berwenang. Biarkan masalah tersebut diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.

11. Membeli buku self improvment
Buku self improvment adalah buku yang berisi tentang motivasi-motivasi untuk mengatasi masalah bullying. Tak hanya itu, buku-buku self improvment bisa memberikan motivasi-motivasi yang positif.

(m. taufik naufal/nf)